Kisah Peternak Ikan Hias Bekasi Tembus Ekspor ke AS - detik - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Kisah Peternak Ikan Hias Bekasi Tembus Ekspor ke AS - detik

Share This
Responsive Ads Here

 Kisah Inspirasi, Kisah Inspiratif

Kisah Peternak Ikan Hias Bekasi Tembus Ekspor ke AS

Bekasi 

-

Ikan hias digemari masyarakat untuk mempercantik ruangan karena bentuknya yang unik hingga warna yang menarik membuat masyarakat lokal hingga mancanegara meminatinya. Ternyata di Kota Bekasi terdapat peternak ikan hias yang sudah ekspor hingga ke Amerika Serikat (AS).

Sebanyak 200 akuarium dengan berbagai ukuran menyerupai labirin di kediaman Onin. Di dalamnya terdapat ikan-ikan mungil yang terus digandakan untuk mendatangkan cuan. Tak sendiri, ia dibantu kedua pegawainya yang tengah sibuk memilah ikan sesuai dengan ukuran.

Di lahan 150 meter ini Onin memulai bisnisnya sejak 1992, sebelumnya ia sempat bekerja di usaha serupa bahkan sejak duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu Onin diajak rekannya untuk bekerja dengan upah Rp 15.000 satu bulan, bermodal uang arisan dan paham dengan seluk-beluk ikan dia nekat membuka usaha sendiri.

"Saya kenal ikan sejak kelas 4 SD diajak temen kerja diupah Rp 15.000, jamannya Tyson itu (petinju Mike Tyson) inget banget kita lagi kerja disuruh nonton Tyson. Pas buka usaha sendiri mah tahun 1992 pakai uang arisan," cerita Onin saat ditemui di Jaka Setia, Kota Bekasi, Senin (17/2/2025).

Omzet yang terus meningkat tak membuatnya lantas foya-foya, Onin terus menambah jumlah akuarium dan meningkatkan produktivitas ikannya dengan cara menyuntik ikan agar terus bertambah, bahkan ia nekat menambah aquarium hingga dapur dan menyisakan kamar tidur. Namun saat krisis moneter era 1998 bisnisnya harus terhambat, Onin hanya bisa memelihara ikan yang sudah ada tanpa bisa menjualnya.

"Waktu dulu mah motor sampai saya jualin untuk nambah aquarium, saya ingat betul aquarium saya sampai di dapur dan menyisakan satu kamar untuk tidur. Nah pas 98 masa sulit, ikan harganya murah banget harga anjlok akhirnya saya ikut jaga proyek jadi sekuriti," Lanjut Onin dengan nada khas Betawinya.

Zaman milenium tiba, bisnis Onin perlahan bangkit kala itu ia sempat sambil bekerja sebagai satpam pembangunan perumahan di dekat rumahnya namun tidak meninggalkan usaha ikan yang sudah ada.

Kini Onin sudah dapat menikmati jerih payahnya, pria paruh baya itu menjadi peternak ikan hias yang cukup sukses. Berbagai jenis ikan hias mulai dari jenis man platinum, denisoni, dawkinsia, ebjd, black ghost, blue panchax, gardneri, yellow pancax, garraruffa, garra rufa, blue tang, blue lerry, flame tetra, flame tetra, monoculus, hingga sterbai bisa diternaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masing-masing ikan memiliki harga bervariatif mulai dari Rp 1.250 per ekor, namun ia hanya melayani pembelian dalam jumlah besar. Tak heran ikan yang ia miliki telah mendarat di Malaysia, Taiwan, India, hingga Amerika. Namun, untuk urusan ekspor dia tidak mengerjakannya sendiri melainkan melalui bosnya.

Rata-rata dalam sebulan Onin mampu melayani orderan hingga ribuan ekor dengan omzet Rp 40 hingga 70 juta. Uang yang diperolehnya itu ditabung untuk menyekolahkan dua putrinya dan membangun rumahnya.

"Harga ikan bervariasi, paling murah Rp 1.250 per ekor ukuran 1 inci cuma partai ordernya paling 350 ekor, kalau yang 3cm itu Rp 1.750 per ekor. Ekspor udah ke Malaysia, Taiwan, India, Amerika cuma kita melalui bos ga langsung ke luar," imbuhnya.

Andalkan KUR

Untuk memenuhi permintaan dari luar negeri dengan jumlah besar, Onin membuka peluang untuk meminjam dana segar ke BRI. Proses yang mudah dan biaya yang rendah membuat Onin terus bermitra dengan BRI.

"Ngambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertama Rp 10 juta terus naik Rp 25 Juta terus ngambil lagi Rp 50 juta terakhir Rp 100 juta di BRI Unit Jakasetia, itu buat modal kadang-kadang saya suka ambil ikan di petani untuk memenuhi permintaan," tutup Onin.

Meski sering mengandalkan KUR, namun ia sudah menghitung secara ketat pendapatan dan pengeluaran agar siklus keuangan dalam bisnisnya tetap terjaga dan tak ada masalah di kemudian hari.

Secara terpisah, Pimpinan Cabang BRI Bekasi Wisnu Aji Wibowo menyebut telah menggelontorkan dana KUR kepada 24.244 nasabah di area Bekasi Kota dan sebagian Kabupaten Bekasi dengan nominal KUR mikro mencapai Rp 656 miliar.

"Kita beri kredit untuk nasabah KUR sebanyak 24.244, KUR dibagi dua ada KUR mikro dengan nominal sampai Rp 100 juta dan KUR retail Rp 100 sampai 500 juta. KUR mikro kita sudah menggelontorkan dana sampai tanggal 20 Maret kemarin sebanyak Rp 656 miliar dan retail Rp 87 miliar yang kita salurkan selama ini ke Bekasi dan sebagian wilayah di kabupaten Bekasi," ujar Pimpinan Cabang BRI Bekasi Wisnu Aji Wibowo saat ditemui detikcom di KC BRI Bekasi, Jumat (21/3/2025).

Selain itu Pimpinan Cabang BRI yang sempat bertugas di Depok ini mengungkapkan mayoritas penerima KUR di Bekasi merupakan sektor perdagangan yang mencapai 90 persen.

(ara/ara)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages