Mengenal Apa Itu Autophagy: Ketika Tubuh Memakan Sel Rusak saat Lapar karena Puasa - Semua Halaman - Parapuan
Kesehatan
Mengenal Apa Itu Autophagy: Ketika Tubuh Memakan Sel Rusak saat Lapar karena Puasa - Semua Halaman - Parapuan
/photo/2025/03/03/istock-2147712274jpg-20250303105358.jpg)
Parapuan.co - Kawan Puan, ketika tubuh lapar atau tidak mengonsumsi makanan/minuman apapun dalam jangka waktu tertentu seperti saat berpuasa selama kurang lebih 12 jam, tubuh akan memakan sel-sel rusak. Sel rusak yang dimaksud mungkin saja meliputi sel prakanker hingga sel penuaan.
Dengan kata lain, berpuasa atau membiarkan tubuh merasa lapar dalam jangka waktu tertentu memungkinkanmu untuk menjadi lebih sehat dan awet muda. Kondisi medis ketika tubuh memakan sel rusak saat lapar dinamakan autophagy.
Apa itu autophagy? Simak pengertiannya dan faktor yang bisa memicu autophagy dalam tubuh selain puasa sebagaimana merangkum Cleveland Clinic!
Apa Itu Autophagy?
Secara etimologis, istilah "autophagy" berasal dari bahasa Yunani:
- "Autos" berarti "diri sendiri."
- "Phagomai" berarti "makan."
Dengan kata lain, autophagy adalah proses di mana sel "memakan" dirinya sendiri untuk bertahan hidup dan memperbaiki diri.
Autophagy (diucapkan "ah-TAH-fah-gee") adalah proses di mana tubuh mendaur ulang komponen sel yang sudah tua atau rusak. Sel merupakan unit dasar dari setiap jaringan dan organ dalam tubuh.
Seiring waktu, bagian-bagian dalam sel dapat mengalami kerusakan atau berhenti berfungsi, sehingga menjadi "sampah" dalam sel yang masih sehat. Autophagy ialah proses alami dalam tubuh yang memungkinkan sel untuk mendaur ulang bagian-bagian lama atau rusak, sehingga dapat berfungsi lebih efisien.
Sel dapat membongkar bagian-bagian yang tidak lagi berfungsi, memanfaatkan kembali komponen yang masih berguna, dan membuang sisanya. Proses ini juga berfungsi sebagai kontrol kualitas bagi sel, memastikan bahwa tidak ada bagian yang tidak perlu atau merugikan yang menghambat kinerjanya.
Baca Juga: Viral Komentar Gitasav, Benarkah Punya Anak Bikin Sel Tubuh Menua?
Proses ini biasanya terjadi saat sel mengalami stres atau kekurangan nutrisi. Para peneliti terus mengkaji peran autophagy dalam mencegah dan melawan berbagai penyakit.
Mengapa Autophagy Penting?
Autophagy berperan penting dalam memastikan sel tetap sehat dan berfungsi dengan optimal. Beberapa manfaat utama autophagy meliputi:
- Mendaur ulang bagian sel yang rusak menjadi bagian yang lebih fungsional.
- Membuang bagian sel yang tidak berguna, sehingga tidak menghambat kinerja sel.
- Menghancurkan patogen seperti virus dan bakteri yang dapat merusak sel.
- Memperlambat proses penuaan, karena autophagy cenderung menurun seiring bertambahnya usia, yang dapat menyebabkan akumulasi "sampah seluler" dan menurunnya fungsi sel.
Bagaimana Autophagy Terjadi?
Autophagy terjadi melalui serangkaian mekanisme kompleks yang melibatkan protein autophagy (ATGs). Protein ini memicu pembentukan struktur yang disebut autophagosom, yang berfungsi mengangkut bagian sel yang tidak berguna ke lisosom.
Lisosom kemudian memecah bagian tersebut menjadi komponen yang dapat digunakan kembali oleh sel.
Faktor yang Memicu Autophagy
Autophagy terjadi ketika tubuh mengalami kondisi tertentu, seperti kekurangan nutrisi atau oksigen, atau ketika sel mengalami kerusakan. Berikut cara untuk merangsang autophagy secara alami meliputi:
1. Puasa – Menghentikan asupan makanan untuk periode tertentu dapat memicu autophagy, karena tubuh mulai mendaur ulang sumber daya yang ada.
Baca Juga: Puasa Jadi Mudah Mengantuk, Waspada Risiko Kesehatan Jika Tidur Berlebihan
2. Pembatasan Kalori – Mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi juga dapat memicu autophagy, meskipun tidak sampai sepenuhnya berhenti makan seperti puasa.
3. Diet Ketogenik – Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat (keto) dapat mengubah cara tubuh membakar energi, sehingga memicu autophagy.
4. Olahraga – Aktivitas fisik dapat meningkatkan aktivitas protein ATG, terutama melalui tekanan pada otot rangka, sehingga membantu mendorong autophagy.
Namun, meskipun autophagy memiliki manfaat, memaksakan tubuh ke dalam kondisi stres seperti puasa atau diet ekstrem mungkin tidak cocok untuk semua orang. Konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mencoba metode ini, terutama bagi ibu hamil, menyusui, atau penderita penyakit kronis seperti diabetes.
Berapa Lama Harus Berpuasa Agar Autophagy Terjadi?
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa autophagy dapat mulai terjadi dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah berpuasa. Namun, belum ada cukup penelitian yang memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi autophagy untuk terjadi pada manusia.
Dulu, autophagy hanya dianggap sebagai mekanisme "pembersihan" dalam tubuh. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa autophagy juga berperan dalam pencegahan dan penanganan berbagai penyakit, antara lain:
- Penyakit Crohn
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Huntington’s disease
- Penyakit ginjal
- Penyakit hati
- Parkinson’s disease
Selain itu, autophagy juga dikaitkan dengan kanker. Akumulasi "sampah" dalam sel dapat meningkatkan risiko mutasi genetik, yang berpotensi memicu pertumbuhan sel kanker. Namun, efek autophagy pada kanker tidak selalu bersifat menguntungkan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa autophagy dapat mencegah pertumbuhan tumor pada tahap awal, tetapi juga dapat membantu sel kanker bertahan hidup pada tahap lanjut.
Sayangnya, sebagian besar penelitian mengenai hubungan autophagy dan penyakit masih dilakukan pada hewan, seperti tikus. Diperlukan lebih banyak studi pada manusia untuk memahami dampaknya secara lebih jelas.
Baca Juga: 6 Jenis Kanker yang Rentan Menyerang Anak dan Remaja, Ada Leukemia
(*)
5 Cara Menolak Ajakan Bukber dengan Sopan Tanpa Menyakiti Hati

Komentar
Posting Komentar