Ogah Diakali Lagi, Donald Trump Tolak Bela Beberapa Sekutu NATO | Sindonews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Ogah Diakali Lagi, Donald Trump Tolak Bela Beberapa Sekutu NATO | Sindonews

Share This

 Internasional 

Ogah Diakali Lagi, Donald Trump Tolak Bela Beberapa Sekutu NATO | Halaman Lengkap

Presiden Donald Trump isyaratkan AS tidak akan membela sekutu NATO yang belum cukup berkontribusi pada pengeluaran pertahanan. Foto/Xinhua/Hu Yousong

WASHINGTON 

- Presiden Donald Trump telah mengisyaratkan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan membela sekutu

 NATO 

yang belum cukup berkontribusi pada pengeluaran pertahanan.

Trump tak ingin Amerika dicurangi lagi oleh sekutu-sekutu NATO yang kontribusi anggaran militernya kecil, sehingga membebani Washington.

"Ya, saya sudah mengatakan itu kepada mereka," kata Trump kepada wartawan di Oval Office pada Kamis pagi ketika ditanya tentang kemungkinan perubahan pendekatan Amerika pada NATO.

Baca Juga

Elon Musk Dukung AS Keluar dari NATO dan PBB

"Saya berkata, 'Jika Anda tidak akan membayar, kami tidak akan membela'. Saya mengatakan itu tujuh tahun lalu, dan karena itu, mereka membayar ratusan miliar dolar," papar Trump.

Sekadar diketahui, Pasal 5 piagam aliansi NATO menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota adalah serangan terhadap semua. Satu-satunya saat hal itu diterapkan adalah setelah serangan 11 September 2001 di wilayah AS.

Ketika ditanya apakah Trump bermaksud menjadikan kebijakan resmi AS tersebut, Trump menyebutnya sebagai "pendekatan yang masuk akal", dan dia menyatakan skeptis bahwa sekutu NATO lainnya akan membela AS jika diserang.

"Saya pikir itu masuk akal. Jika mereka tidak membayar, saya tidak akan membela mereka," kata Trump.

"Saya mendapat banyak kecaman ketika mengatakan itu. Anda berkata, 'Oh, dia melanggar NATO'. Dan Anda tahu, masalah terbesar yang saya hadapi dengan NATO...Saya kenal mereka dengan sangat baik. Mereka adalah teman-teman saya, tetapi jika Amerika Serikat dalam masalah, dan kami menghubungi mereka, kami berkata, 'Kami punya masalah. Prancis, kami punya masalah'. Ada beberapa orang lain, saya tidak akan sebutkan. Apakah menurut Anda mereka akan datang dan melindungi kami? Mereka seharusnya datang. Saya tidak begitu yakin," papar Trump

Ketika ditanya mengapa AS tetap berada dalam aliansi tersebut, Trump mengatakan bahwa dia memandang NATO sebagai "berpotensi baik" tetapi "sangat tidak adil".

Komentar tersebut menggemakan pernyataan serupa yang dibuat Trump di jalur kampanye tahun lalu, yang menjadi bahan serangan Partai Demokrat.

Calon Trump untuk duta besar NATO, Matthew Whitaker, mengatakan kepada Senator pada sidang konfirmasi minggu ini bahwa komitmen AS terhadap aliansi itu akan "sangat kuat".

Trump telah lama mendorong sekutu NATO untuk membelanjakan lebih banyak uang untuk pertahanan, dengan alasan AS menanggung beban yang lebih berat daripada anggota lainnya.

Setiap anggota NATO diharapkan untuk membelanjakan dua persen dari PDB mereka untuk pertahanan, tetapi Trump telah mendorong agar target tersebut ditingkatkan menjadi lima persen.

AS, yang menghabiskan sekitar tiga persen untuk pertahanan, juga harus meningkatkan anggaran Pentagon secara signifikan untuk mencapai target Trump.

Hingga tahun lalu, 23 dari 32 negara dalam aliansi tersebut telah memenuhi ambang batas dua persen.

NBC News pertama kali melaporkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan perubahan pada cara AS mendekati aliansi NATO yang akan menguntungkan anggota yang menghabiskan lebih banyak uang untuk pertahanan.

NATO telah menjadi sorotan di tengah perang di Ukraina, yang dimulai lebih dari tiga tahun lalu ketika pasukan Rusia menyerbu tetangga mereka.

Para pendukung aliansi tersebut berpendapat bahwa pakta pertahanan bersama adalah yang akan mencegah agresi Rusia lebih lanjut terhadap anggota NATO seperti Polandia. Swedia dan Finlandia secara resmi bergabung dengan NATO tahun lalu.

(mas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages