Peminat Travel Gelap Masih Tinggi, Pengamat Sebut Ini Penyebab Utamanya - IDX Channel - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Peminat Travel Gelap Masih Tinggi, Pengamat Sebut Ini Penyebab Utamanya - IDX Channel

Share This
Responsive Ads Here

 

Peminat Travel Gelap Masih Tinggi, Pengamat Sebut Ini Penyebab Utamanya

bus-akap

pemberhentian bus AKAP menjadi faktor utama yang dinilai masyarakat sebelum memutuskan menggunakan transportasi umum.

Peminat Travel Gelap Masih Tinggi, Pengamat Sebut Ini Penyebab Utamanya (foto: MNC media)

Peminat Travel Gelap Masih Tinggi, Pengamat Sebut Ini Penyebab Utamanya (foto: MNC media)

IDXChannel - Meski terbukti tak berizin, faktanya keberadaan travel ilegal masih terus diminati oleh sebagian masyarakat.

Menurut Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), kondisi tersebut dapat terjadi lantaran belum adanya transportasi umum resmi yang bisa mengantar penumpang hingga masuk ke desa-desa.

Kekosongan layanan inilah yang disebut MTI sengaja diisi oleh pelaku travel gelap, dengan kemampuannya menyediakan layanan transportasi hingga masuk ke desa.

"Travel gelap masih banyak dipilih karena saat ini belum ada transportasi umum yang bisa mengantarkan penumpang hingga masuk ke sebuah desa. Sebab angkutan umum di daerah saat ini hanya berjalan di atas jalan provinsi atau kabupaten saja,' ujar Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno, dalam keterangan resminya, Minggu (21/4/2024).

Karenanya, menurut Djoko, ketegasan pemerintah dibutuhkan agar kecelakaan angkutan gelap yang menelan korban jiwa tidak terjadi lagi. Caranya adalah dengan menyediakan layanan angkutan umum hingga ke pedesaan, sehingga selanjutnya angkutan tidak berizin baru bisa diberantas.

Lebih lanjut, Djoko melihat saat ini pun angkutan umum seperti bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tidak bisa berhenti di semua terminal, terutama terminal tipe C.

Padahal, pemberhentian bus AKAP ini menjadi faktor utama yang dinilai masyarakat sebelum memutuskan menggunakan transportasi umum.

"Dari desa menuju terminal tipe C disediakan angkutan pedesaan. Bisa diantar atau sewa ojek, karena jaraknya antara ibukota kecamatan dan desa sudah tidak jauh lagi," tutur Djoko.

Lebih lanjut, Djoko menegaskan infrastruktur transportasi dibangun bukan hanya untuk mengakomodir musim lebaran, namun juga untuk akses keseharian masyarakat, serta menunjang kelancaran segala aktivitas di pedesaan.

Pembenahan dan pelaksanaan, dikatakan Djoko, bisa dimulai setelah musim lebaran usai. Sehingga masyarakat akan menjadi terbiasa, dan saat musim lebaran tiba tidak mengagetkan. Hanya cukup menyesuaikan.

"Sesungguhnya, akar masalah belum terintegrasi sistem transportasi di Indonesia adalah minimnya layanan angkutan pedesaan, angkutan perkotaan, angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan perintis," tutup Djoko. (TSA)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages