Peneliti BRIN Sulap Pelepah Pisang Jadi Food Container yang Ramah Lingkungan - GNFI - Opsiin

Post Top Ad

demo-image

Peneliti BRIN Sulap Pelepah Pisang Jadi Food Container yang Ramah Lingkungan - GNFI

Share This
Responsive Ads Here

 

Peneliti BRIN Sulap Pelepah Pisang Jadi Food Container yang Ramah Lingkungan

large-peneliti-brin-sulap-pelepah-pisang-jadi-food-container-yang-ramah-lingkungan-42TIz2O2oo

Peneliti BRIN Sulap Pelepah Pisang Jadi Food Container yang Ramah Lingkungan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali menorehkan prestasi dengan mengembangkan bahan baku alternatif untuk wadah makanan (food container) yang ramah lingkungan.

Inovasi ini menggunakan pelepah pisang sebagai bahan utamanya, sebagai upaya untuk mengurangi volume sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan. 

gambar

Memanfaatkan Teknologi Biomassa

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN, Sukma Surya Kusumah, menjelaskan bahwa inovasi ini memanfaatkan teknologi biomassa. Teknologi ini mengubah serat dari tumbuhan, termasuk pelepah pisang, menjadi material yang dapat digunakan untuk wadah atau kemasan makanan yang lebih ramah lingkungan. 

“Food container berbasis pelepah pisang sangat aman digunakan untuk produk-produk kering. Secara pengujian migrasi, tidak ada perpindahan bahan kimia dari wadah ke makanan karena pelepah pisang telah melalui proses penghilangan bahan kimia berbahaya,” ujar Sukma dalam wawancara dengan Tim Humas BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Selasa (4/2/2025).

Serat Lignoselulosa: Potensi Besar dari Alam

Sukma menambahkan bahwa bahan serat atau lignoselulosa tidak hanya bisa diperoleh dari pelepah pisang, tetapi juga dari berbagai tumbuhan lain seperti pelepah pinang, serat nanas, serat kenaf, dan tanaman jagung. Tumbuhan-tumbuhan tersebut mengandung serat atau selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penguat untuk food container.

Bersama salah satu siswa bimbingannya, Aprilia, Sukma telah mengembangkan matrik atau perekat berbahan kitosan. Kitosan ini diperoleh dari cangkang kepiting, udang, tulang, atau sirip ikan, sehingga sangat ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga Hasil Pemikiran Mahasiswa UB di Kolam: Limbah Sayuran Jadi Pakan Ikan

Potensi Komersialisasi dan Tantangannya

Meskipun food container berbasis pelepah pisang belum dimanfaatkan secara luas oleh industri, teknologi komposit untuk pembuatan wadah makanan dari bahan alam lainnya, seperti pelepah pinang, sudah diaplikasikan oleh mitra industri BRIN, PT. Jentera Garda Futura. Produk ini telah dipasarkan di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali.

Sukma mengungkapkan bahwa kebanyakan wadah makanan yang digunakan saat ini masih berbahan gabus sintetis, plastik, dan karton yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan food container berbahan pelepah pisang memerlukan perlakuan khusus yang berbeda dari wadah plastik konvensional.

Apa Keunggulan dan Kelemahannya?

Salah satu keunggulan utama food container berbasis pelepah pisang adalah ramah lingkungan dan mudah terurai. “Food container ini hanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk terurai setelah dibuang,” jelas Sukma.

Selain itu, bahan baku pelepah pisang melimpah dan mudah diperoleh, sehingga biaya produksinya lebih murah. Namun, Sukma mengakui bahwa food container berbahan alam ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut, terutama dalam hal keawetan.

“Tantangannya adalah bagaimana meningkatkan daya tahan food container ini agar bisa digunakan lebih dari satu kali, seperti wadah plastik konvensional. Untuk itu, perlu penerapan teknologi coating dalam pembuatannya,” tambahnya.

Dampak Positif bagi Lingkungan dan Masyarakat

Inovasi food container berbahan pelepah pisang ini tidak hanya memberikan solusi atas masalah limbah plastik, tetapi juga membuka peluang baru bagi pemanfaatan sumber daya alam yang selama ini belum optimal.

Dengan dukungan lebih lanjut dari industri dan pemerintah, produk ini berpotensi menjadi alternatif utama dalam mengurangi ketergantungan terhadap plastik sekali pakai.

BRIN berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi ramah lingkungan seperti ini, sebagai bagian dari upaya mencapai pembangunan berkelanjutan dan melindungi bumi dari ancaman polusi plastik.

Baca juga 10 Desainer RI-Eropa Kolaborasi Bikin Produk Ramah Lingkungan dari Limbah Ceker Ayam hingga Kotoran Sapi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages