Trump Makin Keras, 240 Ribu Warga Ukraina di AS Terancam Deportasi - detik - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Trump Makin Keras, 240 Ribu Warga Ukraina di AS Terancam Deportasi - detik

Share This

 Dunia Internasional 

Trump Makin Keras, 240 Ribu Warga Ukraina di AS Terancam Deportasi

Farih Maulana Sidik - detikNews
Kamis, 06 Mar 2025 20:01 WIB
Setelah AS berkontak dengan Rusia soal perang Ukraina, Presiden AS Donald Trump menjauhkan diri dari kepala negara Ukraina Volodymyr Zelensky. (Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images)
Presiden AS Donald Trump (Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mencabut status hukum perlindungan bagi sekitar 240.000 warga Ukraina yang melarikan diri ke AS dari perang dengan Rusia. Kebijakan ini berpotensi mempercepat deportasi mereka dari AS.

Dilansir Reuters, Kamis (6/3/2025), langkah itu akan dilakukan paling cepat pada April 2025 dan akan menjadi pembalikan yang mengejutkan dari sambutan terhadap warga Ukraina di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden.

Pencabutan perlindungan bagi warga Ukraina sedang berlangsung sebelum Trump secara terbuka berselisih dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy minggu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk mencabut status hukum lebih dari 1,8 juta migran yang diizinkan memasuki AS di bawah program pembebasan bersyarat kemanusiaan sementara yang diluncurkan di bawah pemerintahan Biden," kata salah satu sumber.

Baca juga:

Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Tricia McLaughlin mengatakan pihaknya tidak memiliki pengumuman saat ini. Gedung Putih dan Kedutaan Besar Ukraina tidak menanggapi permintaan komentar terkait rencana tersebut.

ADVERTISEMENT

Perintah eksekutif Trump yang dikeluarkan pada tanggal 20 Januari meminta Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk menghentikan semua program yang terkait perlindungan era Biden. Pemerintah AS juga berencana mencabut pembebasan bersyarat bagi sekitar 530.000 warga Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela secepatnya bulan ini.

Para migran yang dicabut status pembebasan bersyaratnya dapat menghadapi proses deportasi jalur cepat. Pemerintahan Trump bulan lalu menghentikan pemrosesan aplikasi terkait imigrasi bagi orang-orang yang memasuki AS di bawah program pembebasan bersyarat era Biden.

Hal ini menempatkan warga Ukraina seperti Liana Avetisian, suaminya, dan putrinya yang berusia 14 tahun, dalam ketidakpastian. Avetisian, bekerja di bidang real estate di Ukraina, sementara suaminya bekerja konstruksi.

Keluarga itu melarikan diri dari Kyiv pada Mei 2023 dan akhirnya membeli rumah di kota kecil DeWitt, Iowa. Masa pembebasan bersyarat dan izin kerja mereka berakhir pada Mei.

Mereka mengatakan telah menghabiskan sekitar USD 4.000 untuk biaya pendaftaran guna memperbarui pembebasan bersyarat dan mencoba mengajukan program lain yang dikenal sebagai Status Perlindungan Sementara. Avetisian mulai merasa pusing karena khawatir dengan situasi mereka.

"Kami tidak tahu harus berbuat apa," katanya.

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages