Dunia Internasional,
Ukraina Sepakati Perjanjian Tambang Mineral dengan AS, Zelensky Untung atau Buntung? - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan telah mencapai kesepakatan terkait tambang mineral tanah jarang dengan Amerika Serikat, Rabu (26/2/2025).
Dikutip dari VOA, AS dan Ukraina mencapai kesepakatan kerangka kerja untuk dana bersama guna menginvestasikan kembali pendapatan dari sumber daya alam Ukraina, menurut pejabat yang mengetahui negosiasi tersebut.
Akankah kesepakatan mineral AS-Ukraina ini menguntungkan Zelensky atau malah sebaliknya?
Kesepakatan Apa Ini?
Pada 16 Oktober 2024, Presiden Zelensky memaparkan rencana kemenangan Ukraina.
Salah satu bagiannya adalah perlindungan bersama atas sumber daya mineral dan investasi dalam mineral langka dengan mitra asing.
Sumber dari tim Presiden mengatakan kepada Sospilny bahwa rencana ini dibuat untuk menarik minat Donald Trump jika dia memenangkan pemilu, Suspilne melaporkan.
Pada Februari ini, Presiden Donald Trump pertama kali mengungkapkan kalau Amerika tertarik untuk mengeruk mineral dari Ukraina sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan.
Awalnya, yang dibicarakan adalah mineral langka, namun kemudian juga mencakup minyak, gas, dan mineral lainnya.
Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat sudah memberikan bantuan miliaran dolar ke Ukraina dan ingin mendapatkan kembali uang tersebut.
Menurut Trump, nilai bantuan itu sekitar $350 miliar (meskipun Pentagon membantah angka ini) dan ia ingin mengakses mineral Ukraina yang nilainya sekitar $500 miliar.
Baca juga: Kabinet Menteri Ukraina Setujui Kesepakatan Mineral Tanah Jarang dengan Donald Trump
Pada 11 Februari, Washington melaporkan bahwa Kyiv “pada dasarnya telah menyetujui” kesepakatan tersebut.
Perjanjian itu dibawa ke Kyiv oleh Menteri Keuangan AS, Scott Bessant.
Namun, Zelensky menolak untuk menandatanganinya, karena perjanjian itu dinilai tidak menguntungkan Ukraina secara ekonomi, dan juga tidak menyebutkan jaminan keamanan dari AS.
Dalam waktu seminggu, AS menyerahkan draf perjanjian yang sudah “diperbaiki” kepada Kyiv.
Meskipun tidak ada jaminan keamanan, perjanjian ini mencakup dana yang diusulkan senilai $500 miliar.
Amerika Serikat akan memiliki 100 persen saham dana tersebut.
Ukraina akan mendapat dua pertiga dari pendapatan yang dihasilkan, dengan AS menerima sisanya yang dihitung berdasarkan bantuan yang telah diberikan sebelumnya.
Ukraina pun tidak menyetujui draf tersebut dan mengirimkan versi mereka sendiri ke AS.
Pada Rabu (26/2/2025), Zelensky mengumumkan kedua negara akhirnya menyetujui perjanjian tersebut.
Pada malam yang sama, Kabinet Menteri Ukraina menyetujui pembentukan dana investasi yang akan menerima uang dari hasil produksi mineral.
Perjanjian ini perlu disetujui oleh Verkhovna Rada (parlemen Ukraina) untuk disahkan.
Isi Kesepakatan
Perjanjian ini adalah perjanjian kerangka kerja yang memiliki 11 poin, namun tidak mencantumkan angka atau komitmen tertentu.
Salah satu poin utama adalah penghapusan angka $500 miliar dalam dana, dan klausul yang menyebutkan bahwa dana tersebut sepenuhnya dimiliki oleh Amerika Serikat juga dihapus.
Ukraina dan AS akan bersama-sama mengelola dana tersebut, jelas Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal.
Ukraina akan menyumbangkan 50 persen dari pendapatan ekstraksi sumber daya alam seperti logam, minyak, gas, dan mineral lainnya ke dana ini.
AS akan memiliki “bagian maksimum yang diizinkan oleh hukum Amerika Serikat.”
Uang yang dihasilkan dari dana tersebut akan diinvestasikan kembali ke ekonomi Ukraina setiap tahun.
Dana ini hanya mencakup produksi berdasarkan lisensi baru, dan tidak akan menyentuh deposit atau fasilitas yang sudah ada.
Selain itu, baik Ukraina maupun AS dapat menarik dividen dari dana tersebut, meskipun rincian tentang ini belum disepakati dalam perjanjian terpisah.
Ketentuan lain dalam perjanjian ini menyatakan bahwa kedua negara tidak bisa menjual saham mereka dalam dana tanpa persetujuan satu sama lain, dan AS akan mendukung “komitmen keuangan jangka panjang untuk pembangunan Ukraina.”
Salah satu aspek penting bagi Ukraina adalah jaminan keamanan.
Baca juga: Ukraina Terima Perjanjian Mineral, Presiden Kolombia: Zelensky Dungu, Dimanipulasi Barat
Meskipun tidak disebutkan secara langsung dalam perjanjian, ada klausul yang menyatakan bahwa AS dan Ukraina akan berusaha untuk melindungi investasi bersama.
Peluang Ukraina
Menurut Forbes, nilai total semua mineral di Ukraina diperkirakan mencapai $15 triliun, dengan sebagian besar berada di wilayah Donetsk, Dnipropetrovsk, dan Luhansk, yang kaya akan batu bara, garam, dan bijih.
Secara khusus, Ukraina memiliki sekitar 1 persen dari cadangan nikel dan kobalt dunia, serta sekitar 1 persen dari cadangan titanium dunia.
Ukraina juga memiliki produksi logam langka, dan sebelum invasi besar-besaran, menyumbang 6-7 persen dari produksi global logam langka.
Perusahaan ekstraksi mineral di Ukraina mengharuskan investasi besar, dengan biaya eksplorasi geologi mencapai $3 hingga $10 juta.
Penambangan skala kecil dapat menghabiskan biaya sekitar $50 juta, sementara penambangan skala besar bisa melebihi $500 juta.
Menurut ahli, investasi AS dapat membantu dalam ekstraksi mineral tersebut dan pengembangan deposit baru.
Meningkatnya permintaan global untuk bahan penting menjadikan Ukraina tempat yang menarik untuk investasi.
Selain itu, investasi ini juga akan mendukung pengembangan industri minyak, gas, metalurgi, dan konstruksi di Ukraina.
Namun, semua ini merupakan investasi jangka panjang.
Dibutuhkan lebih dari lima tahun untuk mencapai kapasitas produksi penuh, dan sekitar dua kali lipat waktu untuk mengembalikan uang yang diinvestasikan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar