Antisipasi Perang Dagang, Kadin dan 31 Dubes Susun Strategi Bidik Pasar Alternatif - Bagian all
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan 31 Duta Besar (Dubes) membahas perluasan pasar ekspor dan investasi ke beberapa negara.

Antisipasi Perang Dagang, Kadin dan 31 Dubes Susun Strategi Bidik Pasar Alternatif. Foto: Suparjo Ramalan/Inews Media Group.
IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan 31 Duta Besar (Dubes) membahas perluasan pasar ekspor dan investasi ke beberapa negara.
Hal ini menjadi respons atas perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih memanas.
Ketua Umum Kadin Anindya Novyan Bakrie mengatakan, pasar alternatif dibutuhkan di tengah perang tarif yang masih memanas antara AS dengan China.
"Sekarang dalam era perang dagang ini antara AS dan China, biar kita belum tahu berapa lama, ini pasti ada efeknya buat Indonesia. Dan Indonesia mesti berpikir untuk mencari kesimbangan, satu tentunya dengan AS dan dengan China," ujar Anindya saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2025).
Kepada 31 duta besar, Kadin menyampaikan pandangannya soal kepentingan pelaku industri di sektor perdagangan dan investasi.
"Saya sangat apresiasi dengan kemlu yang bekerja sama dengan Kadin, sehingga kami bisa berbagi sedikit apa yang menjadi kepentingan dunia usaha dalam tugas beliau-beliau di daerah atau di negaranya masing-masing," kata dia.
Anindya memastikan pemerintah dan pelaku usaha terus memperkuat posisi perdagangan Indonesia di pasar global.
Beberapa langkah yang telah diambil, termasuk menjadi anggota penuh BRICS sejak 6 Januari 2025.
Lalu, upaya Indonesia dalam proses aksesi ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
"Kita mencari alternatif pasar lainnya. Nah itulah alasan Indonesia ingin bergabung dengan BRICS, OECD, dan lain-lain," ucap Anindya.
(NIA DEVIYANA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar