Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang | Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang | Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional

Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang | Halaman Lengkap

perusahaan-tambang-wantiwanti-as-kekurangan-pasokan-mineral-tanah-jarang-crl

Pengelola satu-satunya tambang tanah jarang di Amerika dibuat cemas, setelah China merespons tarif Presiden Donald Trump dengan membatasi ekspor mineral langka. Foto/Dok

OMAHA 

- Pengelola satu-satunya tambang

 logam tanah jarang 

di Amerika dibuat cemas, setelah China merespons

 tarif Presiden Donald Trump 

dengan membatasi ekspor mineral langka. Kehilangan pasokan tanah jarang asal

China 

bakal menjadi kerugian buat AS, mengingat pentingnya mineral ini dalam pembuatan peralatan militer dan perangkat berteknologi tinggi.


IBC Sebut LG Hengkang dari Proyek Baterai EV di RI akibat Tak Sejalan dengan Pemerintah

"Berdasarkan jumlah panggilan telepon yang kami terima, efeknya bakal dirasakan langsung," kata Matt Sloustcher, juru bicara MP Materials, perusahaan yang menjalankan tambang Mountain Pass di Gurun Mojave California.

Perang tarif antara dua ekonomi terbesar di dunia dapat menyebabkan kekurangan pasokan tanah jarang di AS, terlebih ketika China mempertahankan pembatasan untuk mineral kritis tersebut. Sementara itu tambang California diyakni tidak dapat memenuhi semua permintaan tanah jarang di AS, itulah sebabnya Trump mencoba membuka jalan bagi pembangunan tambang baru.

Tutup Akses ke Logam Tanah Jarang jadi Cara China Menghukum Trump

Seperti diketahui unsur tanah jarang merupakan bahan penting dalam pembuatan kendaraan listrik, magnet yang kuat, jet tempur canggih, kapal selam, smartphone, layar televisi, dan banyak produk lainnya. Terlepas dari namanya, sulit menemukan 17 elemen rare earth dengan konsentrasi cukup tinggi serta membangun tambang yang sepadan dengan investasi.


Tarif Trump akan Memengaruhi Pasokan dan Harga Mineral

MP Materials, yang mengakuisisi situs Mountain Pass usai menganggur pada 2017, mengatakan bahwa pihaknya akan berhenti mengirim bijihnya ke China untuk diproses, akibat adanya pembatasan ekspor dan tarif 125% pada impor AS yang diberlakukan China.

Perusahaan tambang itu mengatakan, bakal terus memproses hampir setengah dari apa yang ditambang di lokasi dan menyimpan sisanya seiring upaya memperluas kemampuan pemrosesannya.

Para ahli mengatakan produsen yang mengandalkan unsur tanah jarang dan mineral kritis lainnya akan melihat kenaikan harga, meski kemungkinan ada cukup pasokan global yang tersedia untuk menjaga pabrik tetap beroperasi untuk saat ini.

Tambang California menghasilkan neodymium dan praseodymium, tanah jarang ringan yang merupakan komponen utama pembuatan magnet permanen dalam EV dan turbin angin. Tetapi sejumlah kecil dari beberapa tanah jarang berat yang telah dibatasi China, seperti terbium dan dysprosium adalah kunci untuk membantu membuat baterai dan alat canggih.

Sedangkan harga terbium melonjak 24% sejak akhir Maret mencapai USD933 per kilogram. "Perkiraan kami melihat bahwa ada cukup stok di pasar untuk memenuhi permintaan saat ini," kata analis tanah jarang Benchmark Mineral Intelligence Neha Mukherjee,

Ia menambahkan, bahwa kekurangan pasokan kemungkinan baru muncul pada akhir tahun ini. "Menjual mineral kritis kami yang berharga di bawah tarif 125% tidak rasional secara komersial atau selaras dengan kepentingan nasional Amerika," kata MP Materials dalam sebuah pernyataan.

China Penguasa Pasar Tanah Jarang

China memiliki kekuatan luar biasa atas pasar tanah jarang. Negara ini memiliki tambang terbesar, dimana tahun lalu menghasilkan 270.000 metrik ton (297.624 ton) mineral, melesat dibandingkan dengan 45.000 ton (40.823 metrik ton) yang ditambang di AS. China memasok hampir 90% tanah jarang dunia karena juga merupakan rumah bagi sebagian besar kapasitas pemrosesan.

Pembatasan yang diberlakukan Beijing pada 4 April, mengharuskan eksportir China mendapatkan lisensi khusus untuk tujuh unsur utama tanah jarang dan beberapa magnet. Pengawasan balasan dari China, dilihat pemerintahan Trump dan produsen sebagai kebutuhan mendesak untuk membangun tambang AS tambahan dan mengurangi ketergantungan negara pada China.

Sementara itu dua perusahaan mencoba mengembangkan tambang di Nebraska dan Montana. Pejabat di NioCorp dan U.S. Critical Materials mengatakan, mereka berharap dorongan dari Gedung Putih akan membantu mereka mengumpulkan uang dan mendapatkan persetujuan yang diperlukan untuk mulai menggali.

NioCorp telah bekerja selama bertahun-tahun mengumpulkan USD1.1 miliar untuk pembangunan tambang di tenggara Nebraska. Baca Juga:AS dan Greenland Menyimpan Harta Karun Logam Tanah Jarang Terbesar, Segini Depositnya

"Saat saya duduk dan saya berpikir tentang bagaimana kita dapat menangani pengaruh besar yang dimiliki China atas mineral ini yang sebagian besar tidak ada yang tahu bagaimana mengucapkannya, kita harus berurusan dengan situasi leverage ini," kata CEO NioCorp Mark Smith.

"Dan cara terbaik, menurut saya, adalah kita perlu membuat tanah jarang berat kita sendiri di sini di Amerika Serikat. Dan kita bisa melakukan itu," ungkapnya optimistis.

(akr)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages