Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home China Dunia Internasional Featured Nuklir Nuklir Thorium Thorium

    China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium | Sindonews

    7 min read

     Dunia Internasional

    China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Minggu, 20 April 2025 - 06:03 WIB

    China Negara Pertama...

    Reaktor Nuklir Thorium. FOTO/ DAILY

    A A A

    BEIJING 

    -

     China 

    merupakan negara pertama yang berhasil mengoperasikan reaktor nuklir thorium secara terus-menerus.

    Stasiun Luar Angkasa Internasional Rusak Terkena Puing Luar Angkasa

    China telah memulai penelitian reaktor nuklir thorium yang lebih aman, dengan satu reaktor beroperasi di Gurun Gobi sejak Juni 2024.

    Para ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China telah berhasil menambahkan bahan bakar ke reaktor thorium tanpa mengganggu operasi, menempatkan China di garis depan penggunaan sumber energi ini.

    Reaktor thorium tidak memerlukan pasokan air dalam jumlah besar untuk sistem pendingin dan dianggap lebih bersih daripada reaktor nuklir saat ini karena tidak menghasilkan plutonium-239.

    Meskipun daya listrik tinggi dapat dihasilkan dengan bahan bakar dalam jumlah sedikit, ada risiko radiasi dan bahan bakar yang kemudian membutuhkan waktu puluhan ribu tahun untuk hilang.

    Oleh karena itu, Tiongkok telah memulai penelitian reaktor nuklir thorium yang lebih aman, dengan satu reaktor beroperasi di Gurun Gobi sejak Juni 2024.

    Para ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China mengumumkan keberhasilan menambahkan bahan bakar ke reaktor thorium tanpa gangguan operasi.

    Ini adalah pertama kalinya hal ini berhasil dilakukan, menempatkan China di garis depan dalam penggunaan sumber energi ini, menurut laporan SCMP.

    Bahan bakar thorium-232 dalam bentuk garam cair menggantikan bahan bakar uranium. Ketika dibombardir dengan neutron pada suhu 600 derajat Celsius, ia akan berubah menjadi isotop uranium-233 yang kemudian mengalami proses fisi nuklir.

    Panas yang dihasilkan mengubah air menjadi uap yang menggerakkan generator listrik. Torium juga terdapat lima kali lebih melimpah di bumi daripada plutonium.

    Keuntungan lain dari reaktor ini adalah tidak memerlukan pasokan air yang besar untuk sistem pendingin. Inilah sebabnya mengapa reaktor dibangun di Gurun Gobi untuk membuktikan bahwa itu bukan sekadar teori.

    Uranium-233 memiliki waktu paruh hanya 500 tahun dibandingkan dengan Uranium-235 yang mencapai 10.000 tahun.

    Plutonium-239 juga tidak diproduksi sehingga tidak ada masalah apakah ia nantinya akan digunakan untuk memproduksi senjata nuklir. Itulah mengapa dianggap lebih bersih daripada reaktor nuklir saat ini.

    Prototipe reaktor yang dibangun di China hanya berukuran 3 x 2,5 meter dengan kapasitas menghasilkan energi 2 MW.

    Jika semuanya berjalan lancar, versi yang lebih besar dengan output 100 MW akan dibangun di seluruh Tiongkok dan 30 negara lainnya di bawah inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (OBOR).

    Selain membangun reaktor thorium, China juga secara bersamaan mengembangkan reaktor nuklir menggunakan teknologi tokamak dan juga memiliki ladang tenaga surya terbesar di dunia untuk memenuhi target pembangkitan listrik menggunakan teknologi yang lebih berkelanjutan.

    (wbs)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    9 Negara Asia Lolos...

    9 Negara Asia Lolos Piala Dunia U-17 2025, Indonesia Wakil ASEAN

    Arkeolog Temukan Makam...

    11 jam yang lalu

    Robot Bergabung dengan...

    1 hari yang lalu

    Fenomena Cahaya Aneh...

    1 hari yang lalu

    Wikipedia Tawarkan Data...

    1 hari yang lalu

    China Negara Pertama...

    1 hari yang lalu

    Daftar Kode Redeem FF...

    1 hari yang lalu

    Komentar
    Additional JS