Dedi Mulyadi Beri Modal Usaha untuk Keluarga Pencuri yang Tewas Diamuk Massa di Subang Halaman all - Kompas - Opsiin

Informasi Pilihanku

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Dedi Mulyadi Beri Modal Usaha untuk Keluarga Pencuri yang Tewas Diamuk Massa di Subang Halaman all - Kompas

Share This

 

Dedi Mulyadi Beri Modal Usaha untuk Keluarga Pencuri yang Tewas Diamuk Massa di Subang Halaman all - Kompas

KARAWANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi rumah almarhum Taryana (35) di Desa Sirap, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, pada Jumat (4/4/2025).

Taryana tewas setelah diamuk massa saat diduga mencuri ayam di sebuah peternakan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (1/4/2025) sekitar pukul 23.30 WIB, saat Taryana tepergok mencuri oleh penjaga peternakan.

Akibatnya, ia menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal dunia.

Dedi Mulyadi memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp 5 juta kepada keluarga Taryana sebagai bentuk kepedulian.

Baca juga: Istri Terduga Pencuri Ayam yang Tewas Dihakimi Massa di Subang Ungkap Utang Rp 30 Juta

Dalam kunjungannya, Dedi bertanya kepada istri Taryana, Yeni, mengenai pekerjaan suaminya.

Yeni menjelaskan bahwa Taryana bekerja sebagai tukang parkir dan tukang ojek. "Dulu punya motor, sekarang dijual untuk kebutuhan ekonomi," ungkap Yeni.

Dedi kemudian menanyakan apakah Taryana tidak memiliki pekerjaan lain seperti petani.

Yeni menjelaskan bahwa suaminya juga membantu di sawah milik ibunya. "Bantu-bantu apa saja di sawah. Dia mau melakukan apa saja," kata Yeni.

Dedi penasaran mengapa Taryana yang memiliki pekerjaan tetap masih melakukan pencurian. "Biasa ngasih ke ibu berapa sehari?" tanya Dedi.

Baca juga: Kronologi Pria Diduga Maling Ayam Tewas Dihakimi Massa di Subang

Yeni menjawab bahwa suaminya memberikan nafkah bervariasi, antara Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per hari.

Dedi menanyakan apakah Taryana pernah memberi Rp 100.000, tetapi Yeni menjawab tidak pernah.

Dedi juga menanyakan apakah Taryana pernah bercerita tentang pencurian ayam.

Yeni mengaku tidak tahu, tetapi mendengar kabar dari orang lain bahwa suaminya pernah mencuri.

Ia juga mengakui bahwa Taryana pernah ditangkap polisi beberapa tahun lalu.

Baca juga: Temui Istri Terduga Maling Ayam yang Tewas Dianiaya, Dedi Mulyadi Ungkap Kondisinya

Kapolsek Tanjungsiang menjelaskan bahwa Taryana memiliki riwayat kriminal, termasuk pencurian kencur milik warga. "Kita lanjut (penyidikan) tahun 2020. Karena beberapa kali terjadi, warga minta dilanjutkan," jelas Kapolsek.

Dedi menegaskan bahwa tindakan pengeroyokan terhadap Taryana tidak dapat dibenarkan. "Kenapa menjadi ramai, kan menjadi sesuatu yang gede banget (viral), karena memang yang dicurinya tak seimbang dengan kematiannya," ujar Dedi.

Ia juga menanyakan kepada Yeni apakah ada desakan ekonomi yang membuat suaminya mencuri.

Yeni menegaskan bahwa ia tidak mendesak suaminya untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.

Dedi mengungkapkan keprihatinannya agar tidak ada lagi warga yang terpaksa mencuri karena lapar.

Dedi menanyakan berapa uang yang dimiliki Yeni saat suaminya tewas.

Yeni menjawab bahwa ia memiliki Rp 300.000, yang berasal dari anaknya yang sudah bekerja.

Baca juga: Apes, Maling Ayam di Demak Dihajar Warga, lalu Diarak Telanjang ke Polsek

Dedi kemudian meminta informasi lebih lanjut mengenai utang yang dimiliki Yeni.

Akhirnya, Yeni mengakui memiliki utang sebesar Rp 30 juta untuk membangun rumah, yang dicicilnya sendiri tanpa melibatkan Taryana.

Dedi berjanji akan membantu melunasi utang tersebut dan memberikan modal usaha sebesar Rp 5 juta kepada Yeni. "Saya berharap, istri Taryana tidak lagi meminjam uang di bank emok," ujar Dedi.

Sebelumnya, Taryana tewas setelah dikeroyok warga saat tertangkap basah mencuri ayam di Desa Rancamanggung.

Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, mengungkapkan bahwa Taryana diseret sejauh 500 meter ke Kantor Desa Gandasoli dan kembali dikeroyok di sana.

Sebanyak delapan tersangka pengeroyokan telah ditangkap dan terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here