Dedi Mulyadi Tegas: Berseragam Atau Tidak, Preman Tetaplah Preman
Purwakarta, Beritsatu.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengatakan, aksi oknum yang memotong uang kompensasi sopir angkot di Puncak, Bogor adalah aksi premanisme.
ADVERTISEMENT
"Berseragam atau tidak, preman tetaplah preman," ucap Dedi Mulyadi di laman Instagram pribadinya dikutip Beritasatu.com, Sabtu (5/4/2025).
Dedi Mulyadi melanjutkan, uang itu akhirnya dikembalikan ke pihak sopir oleh oknum lantaran viral.
"Sopir angkot sampaikan dipotong, tetapi kata oknum tidak dipotong karena diberikan secara sukarela. Karena jadi ribut dan ramai, akhirnya dibalikin. Alhamdulillah sudah dibalikin," ucapnya.
Ia melanjutkan, perilaku yang dilakukan aparatur sipil negara (ASN) atau kelompok lain yang berbentuk organisasi seperti kasus tersebut, maka disebut tindakan premanisme.
"Artinya ada dua kualifikasi. Ada preman berseragam dan ada preman yang tidak berseragam," ucap dia.
"Intinya, apabila mereka melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi tugas dan kewenangannya dan mengambil hak-hak orang lain, maka itu aksi premanisme," tambah Dedi Mulyadi.
Ia berharap peristiwa seperti pemotongan uang bantuan sopir angkot di Puncak, Bogor, ini tidak terjadi.
"Seluruh klarifikasi akan kami lakukan. Terima kasih ya para sopir dan semoga kita bisa bekerja sama ke depan," pungkas Dedi Mulyadi.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti yang terbaru di WhatsApp Channel Beritasatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar