Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Airlangga Hartarto Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Tarif Impor

    Indonesia Tak Akan Balas Tarif Impor Baru AS, Menko Airlangga Pilih Jalur Diplomasi | Sindonews

    8 min read

     Dunia Internasional, 

    Indonesia Tak Akan Balas Tarif Impor Baru AS, Menko Airlangga Pilih Jalur Diplomasi | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Minggu, 06 April 2025 - 18:30 WIB

    Indonesia Tak Akan Balas...

    Menko, Airlangga Hartarto menegaskan, Indonesia memilih untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi, sehingga tidak akan mengambil langkah retaliasi atas kebijakan tarif impor terbaru AS. Foto/Dok

    A A A

    JAKARTA 

    - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan, bahwa Indonesia memilih untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi dalam merespons kebijakan

    tarif resiprokal 

    yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, Indonesia tidak akan mengambil langkah retaliasi atas kebijakan

    tarif impor terbaru AS 

    .

    "Kita dikenakan waktu yang sangat singkat, yaitu 9 April, diminta untuk merespons. Indonesia menyiapkan rencana aksi dengan memperhatikan beberapa hal, termasuk impor dan investasi dari Amerika Serikat," ujar Menko Airlangga dalam Rapat Koordinasi Terbatas Lanjutan terkait Kebijakan Tarif Resiprokal Amerika Serikat, Minggu (6/4/2025).

    Mineral Kritis Bisa Jadi Nilai Tawar RI usai Kena Tarif Impor AS 32%

    Pemerintah terus melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, serta menjalin komunikasi dengan United States Trade Representative (USTR), U.S. Chamber of Commerce, dan negara mitra lainnya. Koordinasi ini dilakukan untuk merumuskan langkah strategis yang tepat, dengan mempertimbangkan berbagai aspek secara menyeluruh dan selaras dengan kepentingan nasional.

    Menko Airlangga menjelaskan, bahwa pemerintah juga mencermati potensi dampak kebijakan tarif terhadap sektor industri padat karya berorientasi ekspor, seperti industri apparel dan alas kaki. Sektor-sektor ini dinilai rentan terhadap fluktuasi pasar global, sehingga pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan melalui insentif yang tepat sasaran.

    Tarif resiprokal AS akan berlaku mulai 9 April 2025, dengan beberapa produk dikecualikan, seperti barang medis dan kemanusiaan, baja, aluminium, mobil dan suku cadang mobil, tembaga, semikonduktor, produk kayu, farmasi, logam mulia, serta energi dan mineral tertentu yang tidak tersedia di AS.

    Pemerintah juga akan berkoordinasi dengan asosiasi pelaku usaha untuk memastikan suara industri dalam negeri menjadi bagian dari perumusan strategi kebijakan. Kajian dan perhitungan terus dilakukan terhadap implikasi fiskal dari berbagai langkah kebijakan.

    "Karena ini masih dinamis dan masih perlu working group untuk terus bekerja, Bapak Presiden minta kita bersurat sebelum tanggal 9 April 2025. Namun teknisnya, tim terus bekerja untuk melakukan dalam payung deregulasi sehingga ini merespons dan menindaklanjuti daripada Sidang Kabinet yang lalu di bulan Maret," ungkap Airlangga.

    Pemerintah juga akan mengundang asosiasi pelaku usaha dalam forum sosialisasi dan penjaringan masukan terkait kebijakan tarif AS, yang dijadwalkan pada Senin (7/4/2025).

    "Besok seluruh industrinya akan diundang untuk mendapatkan masukan terkait dengan ekspor mereka dan juga terkait dengan hal-hal yang perlu kita jaga terutama sektor padat karya," kata Airlangga.

    Selain merespons kebijakan tarif AS, pemerintah juga menyiapkan langkah strategis menyambut pembukaan pasar Eropa. "Ini juga bisa kita dorong, sehingga kita punya alternatif market yang lebih besar," pungkas Airlangga.

    Trump Umumkan Tarif Semua Barang Impor ke AS, Indonesia Kena 32%

    Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, serta sejumlah Wakil Menteri dan perwakilan kementerian/lembaga.

    (akr)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    AS Tak Akan Selamatkan...

    AS Tak Akan Selamatkan Sekutu NATO-nya Jika Dibom Nuklir Rusia

    AS Pasar Utama Ekspor...

    15 menit yang lalu

    Awasi Efek Lanjutan...

    55 menit yang lalu

    Pemimpin ASEAN Bersatu...

    1 jam yang lalu

    Respons Tarif Trump...

    2 jam yang lalu

    Pembayaran Retribusi...

    2 jam yang lalu

    Indonesia Tak Akan Balas...

    3 jam yang lalu

    Komentar
    Additional JS