Kembangkan 13 Fasilitas Produksi Hidrogen Hijau, PLN IP Siap Produksi 80 Ton Per Tahun
/data/photo/2025/03/11/67cfd5bd13238.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) mengembangkan fasilitas ekosistem hidrogen dari hulu hingga hilir untuk memenuhi kebutuhan energi keberlanjutan hidrogen hijau.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengatakan pihaknya siap memenuhi kebutuhan hidrogen hijau di Indonesia dari 13 fasilitas produksi hidrogen (Green Hydrogen Plant/GHP) yang berlokasi di 13 pembangkit.
Adapun 13 GHP milik PLN IP terdapat di PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTU Grati, PLTU Adipala, dan PLTP Kamojang.
Baca juga: Kendaraan Berbasis Hidrogen Lebih Murah Dibandingkan BBM dan Listrik, Ini Hitungannya
BMKG: Indonesia Alami Pancaroba April 2025, Bagaimana Prakiraan Cuacanya?
"Salah satu pembangkit PLN Indonesia Power yang memproduksi hidrogen hijau adalah PLTP Kamojang. Ini menjadi pembangkit panas bumi pertama yang memproduksi hidrogen," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025).
Dengan 13 unit GHP ini, PLN IP mampu memproduksi 80 ton hidrogen hijau per tahun.
Produksi ini berkontribusi sekitar 40 persen dari total GHP PLN.
Baca juga: Kurangi Polusi, DLH Jakarta Bakal Operasikan Truk Sampah Listrik Ramah Lingkungan
Hasil produksi green hydrogen tersebut, sebanyak 32 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit atau cooling generator, dan 48 ton bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.
Untuk diketahui, hidrogen hijau merupakan hasil inovasi PLN yang menjadi solusi di tengah tantangan transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.
"Hidrogen hijau ini karya insinyur PLN Grup yang sumbernya dari dalam negeri, jadi jika dikembangkan dan dimanfaatkan secara masif, dampaknya besar sekali," ungkapnya.
Baca juga: Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Semata Wayang R.A. Kartini yang Terlupakan Sejarah
Edwin melanjutkan, di sisi hilir PLN IP pun telah menghadirkan Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia sebagai penunjang fasilitas kendaraan masa depan berbahan bakar hidrogen.

Lihat Foto
Tidak hanya pada kendaraan, PLN IP juga melakukan pengembangan pemanfaatan hidrogen yang dikonversi menjadi green ammonia untuk energi primer di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pemanfaatan green ammonia diterapkan di PLTU Labuan 2 x 300 Megawatt.
Hal ini ditandai dengan keberhasilan uji ammonia cofiring sebesar 3 persen selama 8 jam dengan penggunaan 50 ton ammonia.
"Hidrogen hijau merupakan sumber energi bersih yang tidak meninggalkan residu di udara sehingga tidak menghasilkan emisi karbon, sebab hanya mengeluarkan uap air," tuturnya.
Baca juga: Sebut Nuklir Energi Baru yang Murah, Bahlil: PLTN Mulai On 2030 atau 2032...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Penyebab Nissan Grand Livina Tertabrak KRL di Bogor, Ban Mobil Selip Saat Melintas Rel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar