Viral Wisatawan Kena Tipu Tarif Delman di Bandung, dari Rp 150 Ribu Jadi Rp 600 Ribu Halaman all - Kompas

KOMPAS.com - Liburan keluarga Kumalasari (34), seorang wisatawan asal Tangerang, ke Kota Bandung pada Juli 2024 lalu berubah menjadi pengalaman tak menyenangkan.
Niat hati menikmati suasana pagi sambil mencoba naik delman untuk pertama kali, malah berujung pada dugaan penipuan tarif oleh kusir delman.
Kisahnya menjadi viral setelah Kumalasari membagikannya di media sosial.
Saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/4/2025), ia menceritakan secara langsung bagaimana ia merasa dijebak saat berlibur bersama suami dan ketiga anaknya.
Airlangga: Peningkatan Impor Bahan Pangan dari AS Tak Gagalkan Swasembada Pangan
Baca juga: Video Viral, Kusir Delman Bandung Getok Harga Wisatawan Rp 500.000
Saat itu, Kumalasari menginap di sebuah hotel di kawasan Jalan Citarum, Bandung. Setelah sarapan, ia dan keluarganya berjalan-jalan pagi dan bertemu dengan beberapa kusir delman yang menawari mereka menaiki kendaraan tradisional tersebut.
"Niatnya keluar mau sekalian cari oleh-oleh, terus ada tukang delman berlima, salah satunya nawarin, naik delman saja," cerita Kumalasari.
Tertarik mencoba karena belum pernah naik delman sebelumnya, Kumalasari pun menanyakan tarif. Jawaban kusir delman cukup menggiurkan.
"Mamangnya bilang Rp 150.000 itu untuk semua, jadi kita naik berlima. Rencananya mau ke Gedung Sate," ujarnya.
Namun karena beberapa ruas jalan ditutup dan lalu lintas macet, kusir membawa mereka berkeliling ke Alun-Alun Kota Bandung dan kembali ke hotel semula.
Baca juga: Akan Tertibkan Delman di Kota Bandung, Farhan: Maaf jika Terlihat Kejam...
Kejutan Tarif: Diminta Rp 600 Ribu
Merasa senang dengan pengalaman tersebut, Kumalasari pun berniat memberi tip dan menambahkan Rp 50.000 dari tarif awal, sehingga total menjadi Rp 200.000. Tapi, respons kusir justru di luar dugaan.
"Padahal saya sudah inisiatif nambahin jadi Rp 200.000. Tapi ternyata bilangnya kurang Rp 400.000 karena Rp 150.000 itu satu orang. Kalau begitu sih nipu namanya," ungkapnya.
Tidak ingin membuat keributan di depan anak-anak, Kumalasari akhirnya memberikan tambahan Rp 300.000 lagi, hingga total Rp 500.000.
Meski begitu, kusir delman masih bersikeras meminta sisa Rp 100.000.
"Saya merasa dijebak. Tapi akhirnya sudah kita kasih jadi Rp 500.000, itu juga masih ngotot minta Rp 100.000 sisanya. Saya sama suami kesel, udah ditinggalin saja," katanya kesal.
Baca juga: Walkot Farhan: Delman Getok Harga Sudah Pernah Ditangkap, tapi Kami Dikecam, Dibilang Tak Manusiawi
Meski kecewa, Kumalasari menegaskan tidak kapok untuk kembali ke Bandung. Namun satu hal pasti, ia tidak akan mau lagi naik delman.
Ia pun berharap, pengalaman tak menyenangkannya ini bisa menjadi pelajaran bagi wisatawan lain agar berhati-hati.
"Kalau mau naik delman, mendingan bayar di awal deh, jangan kepancing. Saya juga berharap bisa ditertibkan lagi delman-delman kayak gitu," tegasnya.
Respons Wali Kota Bandung, tindakan Tegas Akan Diambil
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, turut menanggapi kejadian tersebut. Menurutnya, delman memang sudah dilarang beroperasi di kawasan tengah kota. Satpol PP pun, katanya, telah melakukan tindakan pengusiran berulang kali.
"Delmannya kita usir, alatnya yaitu pecutnya kita buang. Tapi kemudian kita dikecam. Katanya Satpol PP tidak manusiawi, kami mohon maaf, semua demi kenyamanan warga," ujar Farhan, dikutip dari TribunJabar.id.
Farhan menyebut pihaknya tidak bisa menjerat kusir secara pidana karena tidak ada unsur pemaksaan atau ancaman.
"Tindak pidana ringan aja tidak ada, karena si korbannya juga bersedia untuk membayar. Tanpa todongan, artinya tanpa ancaman, tanpa tindakan-tindakan kriminal pemaksaan lainnya," jelasnya.
Baca juga: Praktik Getok Harga di Banten, Andra Soni Wajibkan Pasang Papan Tarif Selama Libur Lebaran
Namun demikian, ia menegaskan bahwa tindakan premanisme seperti pemerasan dan penipuan tidak akan ditoleransi.
"Ini bukan razia, tapi akan tangkap mereka. Siapapun yang memeras dan menipu, kami cari dan tangkap. Laporkan ke polisi," kata Farhan.
Ia menambahkan bahwa Pemkot Bandung akan terus melakukan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Putra Prima Perdana | Editor: Farid Assifa), Tribun Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar