Kemenhub Kaji KRL Commuter Line Tembus Sampai Merak - Liputan 6 - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Kemenhub Kaji KRL Commuter Line Tembus Sampai Merak - Liputan 6

Share This
Responsive Ads Here

 

Kemenhub Kaji KRL Commuter Line Tembus Sampai Merak

KRL Commuter Line saat ini baru mencapai ke kawasan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Sementara, untuk menuju Merak ada layanan KA Lokal Commuter Line yang berangkat dari Stasiun Rangkasbitung.


11
025531200_1727348189-20240926-Penumpang_KRL-ANG_1
Penumpang turun dari kereta Commuter Line di Stasiun Rawa Buaya, Jakarta Barat, Kamis (26/9/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan membuka peluang kereta rel listrik (KRL) Commuter Line bisa tembus ke kawasan Merak, Banten. Ini masuk dalam kajian reaktivasi sejumlah jalur.

Bocoran itu diungkapkan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal. Dia menyoroti reaktivasi jalur-jalur kereta yang sebelumnya sudah ada.

BACA JUGA:

"Kita lakukan itu, dan termasuk juga yang ke arah Merak. Kalau dimungkinkan Merak dengan reaktivasi kita perpanjang KRL," kata Risal dalam Peringatan 100 Tahun KRL, di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4/2025).

Advertisement

Seperti diketahui, KRL Commuter Line saat ini baru mencapai ke kawasan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Sementara, untuk menuju Merak ada layanan KA Lokal Commuter Line yang berangkat dari Stasiun Rangkasbitung.

Sinergi Sektor Perumahan

Risal mengatakan, kajian memperpanjang KRL ke Merak sejalan dengan fokus pemerintah di sektor perumahan yang menghadirkannya di kawasan tersebut.

Menurutnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait sempat meminta koneksi KRL diperpanjang hingga Merak.

"Karena juga kita harus sinergi dengan kementerian lain, kementerian perumahan juga berarah ke Merak, dan mereka minta dukungan kita bagaimana KRL bisa kita perpanjang sampe ke Merak," tutur dia.

2 dari 3 halaman

Tak Akan Impor Kereta Bekas Lagi

068718100_1683024974-20230502-Polemik-Impor-KRL-Bekas-Tallo-6
Hal itu disebabkan masa tunggu antarkereta yang berpotensi menjadi semakin lama, sehingga efeknya stasiun dan kereta akan menjadi semakin padat dan semrawut yang dampaknya dapat mengakibatkan penumpukan lebih dari 200.000 penumpang per hari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Diberitakan sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memastikan tak akan lagi menggunakan kereta rel listrik bekas yang diimpor dari luar negeri. Hal tersebut jadi rencana investasi yang dilakukan perusahaan beberapa tahun kedepan.

Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Atriviyanto menyampaikan sejak 2023, diputuskan untuk tidak lagi mendatangkan kereta bekas dari luar negeri. Alhasil, KAI Commuter mengimpor sejumlah rangkaian pabrikan asal China, CRRC Qingdao Sifang.

"Di era 2023 sampai 2027 ini kita sudah mempersiapkan investasi beberapa kereta-kereta yang baru jadi kita sudah tidak membeli kereta yang bukan baru lagi," tegas Asdo di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4/2025).

Selain KRL impor dari China, KCI juga memesan sejumlah rangkaian yang diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Baik KRL impor maupun buatan lokal, keduanya dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, khususnya di Jabodetabek.

"Kita sudah investasi yang baru dengan rangkaian yang lebih panjang dengan 1 trainset 12 kereta ini harapannya bisa mengangkut masyarakat Jabodetabek khususnya pengguna commuter line, bisa menampung kapasitas yang lebih banyak lagi," tuturnya.

Advertisement

3 dari 3 halaman

100 Tahun KRL

005285500_1683024972-20230502-Polemik-Impor-KRL-Bekas-Tallo-4
Hanya saja, kata Suryadi, kondisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terancam tidak dapat mengganti 10 unit rangkaian KRL Jabodetabek yang akan pensiun pada 2023 beserta 19 unit pada 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebagai informasi, KRL sudah beroperasi selama 1 abad sejak April 1925 lalu. Kala itu, KRL dioperasikan pemerintahan Hindia Belanda dan melayani ruteo Tanjung Priok-Jatinegara. Dalam perayaan 100 tahun KRL, sejumlah lokomotif dari yang pertama beroperasi hingga terbaru ditampilkan di Stasiun Jakarta Kota.

"Yang istimewa hari ini kita nanti akan tampilkan kereta dengan teknologi dan penampilan terbaru dari produk CRRC China dan produk kebanggaan kita yaitu dari INKA," kata dia.

Asdo mengatakan, kereta pabrikan CRRC Sifang dan INKA belum beroperasi untuk mengangkut penumpang. Pasalnya masih harus ada langkah asesmen dari Kementerian Perhubungan yang perlu dilalui.

"Jadi ini memang kereta ini belum beroperasi karena masih tahap pengujian dan kita nanti menunggu sertifikasi dari Kementerian Perhubungan Dirjen Perkeretaapian, setelah dilakukan pengujian dan kita mendapatkan sertifikasi baru akan kita operasikan di lintas Jabodetabek," pungkas Asdo.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages