Ketum Kadin Sebut Indonesia Kuat Meski Digempur Kebijakan Tarif Trump - IDX Channel - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Ketum Kadin Sebut Indonesia Kuat Meski Digempur Kebijakan Tarif Trump - IDX Channel

Share This
Responsive Ads Here

 

Ketum Kadin Sebut Indonesia Kuat Meski Digempur Kebijakan Tarif Trump - Bagian all

ketum_kadin_tarif_trump

Ketum Kadin menyebut Indonesia tetap kuat meski digempur kebijakan tarif impor yang dikenakan Presiden AS Donald Trump.

Ketum Kadin Sebut Indonesia Kuat Meski Digempur Kebijakan Tarif Trump. (Foto: Tangguh/Inews Media Group)

Ketum Kadin Sebut Indonesia Kuat Meski Digempur Kebijakan Tarif Trump. (Foto: Tangguh/Inews Media Group)

IDXChannel - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyebut Indonesia tetap kuat meski digempur kebijakan tarif impor yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurutnya, kebijakan tarif Trump sebenarnya tidak memberikan dampak signifikan seperti yang didengungkan. Di sisi lain, Indonesia siap untuk bersaing di kancah global.

"Kalau kita lihat ya, bahwa dampak daripada perang tarif dengan AS ini tidak sebesar yang banyak didengungkan di media. Tapi saya tidak mengatakan ini gampang," katanya saat menjadi panelis di HSBC Summit 2025, Selasa (22/4/2025).

Anindya mengatakan, yang paling penting yang perlu dilakukan Indonesia yaitu tetap tenang dan terus fokus untuk melakukan apa yang sudah direncanakan. Selain itu, Kadin Indonesia rencananya segera berdiskusi langsung dengan AS untuk melanjutkan negosiasi yang baru saja dilakukan oleh pemerintah. Dirinya pun optimistis kerja sama dagang antar Indonesia-AS akan membaik ke depannya.

"Intinya di sana kita mencari lawan main atau sparring partner. Karena setelah perang dagang ini ditemukan obatnya, yang saya rasa kalau ke AS itu merelokasi impor daripada migas yang USD40 miliar, untuk bisa menjembatani USD18 miliar yang surplus," kata Anindya.

"Nah, setelah itu semua dilakukan, nanti lari akan kembali senormal mungkin, pasti akan ada increase paling tidak 10 persen, tapi elektronik kita, footwear kita, aparel kita bukan hanya menjual kembali, tapi mesti lebih besar lagi, karena trade-nya akan balance," lanjutnya.

Di samping itu, Anindya mengungkap Indonesia juga akan mengembangkan market-market alternatif, misalnya ke Turki, Qatar, India, hingga juga Brazil. Menurutnya, pasar-pasar tersebut memiliki potensi yang sangat besar.

"Turki misalnya itu besar sekali untuk nanti palm oil kita pergi ke sana. Kedua juga contohnya kita lihat dari Qatar, kemarin mereka mau taruh USD2 miliar ditambah USD2 miliar untuk bikin sub fund di bawah danantara," ucap Anindya.

Di sisi lain, Anindya menyebut Indonesia perlu mengembangkan ekonomi nasional, contohnya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi biru di Timur Indonesia.

"Di NTT contohnya, selain dari turisme, kita melihat bahwa perikanan itu sangat besar. Nah ini nyambung sekali dengan kunjungan misalnya waktu itu Vietnam datang bersama Sekretaris Partai Komunisnya di sini. Nah salah satu yang dibicarakan adalah mengenai fisheries atau dalam hal ini lobster," kata dia.

"Bisa bayangkan lobster ini, ini huge market di dunia. Kita bisa memastikan bahwa jangan kita ekspor, malah kita ajak teman-teman dari Vietnam untuk mengembangkan misalnya di Nusa Tenggara Timur, lalu kita bisa ekspor kepada pasar AS," ujar Anindya.

(Febrina Ratna Iskana)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages