Dunia Internasional,
Media Turki Khawatirkan 1 Hal Ini Dari Indonesia Usai Umumkan Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Kelima KAAN - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Presiden Indonesia, Prabowo Subianto mengumumkan bahwa tertarik untuk bergabung dalam pengembangan jet tempur generasi kelima KAAN dari Turki.
Hal ini dilaporkan oleh beberapa media Turki dalam pernyataan resminya selama mengunjungi Ankara.
Laporan Savunmasanayist, pada 10 April 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia ingin bergabung dengan proyek KAAN."
Presiden Prabowo menyampaikan keinginannya tersebut untuk mengembangkan kerja sama industri pertahanan dengan Turki pada konferensi pers dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengadakan konferensi pers bersama dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto setelah pertemuan tatap muka dan antar-delegasi di Kompleks Kepresidenan.
Mengingat kunjungan terakhirnya ke Indonesia yang bersahabat dan bersaudara itu adalah pada bulan Februari dalam rangka pertemuan pertama Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi.
Presiden Erdogan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Subianto dan pihak berwenang Indonesia atas keramahtamahan mereka.
Presiden Indonesia Subianto menyinggung kemungkinan kerja sama antara Turki dan Indonesia, dengan mengatakan.
Baca Juga:
"Ada beberapa bidang yang telah kita sepakati untuk melakukan usaha patungan," kata Presiden Prabowo Subianto.
"Kita akan membuat perjanjian ini antara perusahaan strategis dan perusahaan pertahanan kita. Indonesia juga ingin mengambil bagian dalam proyek pesawat tempur nasional KAAN generasi ke-5 dan kita ingin mengambil bagian dalam proyek kapal selam bersama dengan industri pertahanan Turki," katanya.
"Kita ingin mendapatkan manfaat dari hal ini. Kita bertukar ide dalam hal ini," sambungnya.
Namun beberapa media Turki mengkawatirkan mengenai keikutsertaan Indonesia jika bergabung dalam proyek ini karena melihat kontribusinya pada proyek KF-21 Boramae.
Menurut Defenceturk.net, pada 10 April 2025, dalam artikel berjudul "Ketertarikan Indonesia terhadap jet tempur KAAN."
Menyebut bahwa, Indonesia saat ini tengah mengambil bagian dalam proyek pesawat tempur KF-X (KF-21) yang dikerjakan bersama dengan Korea Selatan.
Namun, diketahui bahwa telah terjadi beberapa perselisihan antara kedua belah pihak sejak lama.
Menurut sumber-sumber Korea Selatan, masalah serius tengah dialami dalam proses tersebut akibat kegagalan Indonesia memenuhi kontribusi keuangan yang dijanjikan tepat waktu dan tuduhan adanya beberapa kebocoran data terkait proyek tersebut.
Baca Juga:
KF-21 adalah jet tempur generasi berikutnya yang dikembangkan oleh Korea Selatan. Meskipun pesawat KF-21 pertama yang keluar dari jalur produksi serial disebut generasi 4,5, direncanakan bahwa pesawat tersebut akan diperbarui ke generasi ke-5 setelah pekerjaan selesai. Dalam konteks ini, pengujian pesawat terus berlanjut.
Indonesia merupakan satu-satunya negara asing yang berpartisipasi sebagai mitra dalam program jet tempur KF-21 Boramae yang dikembangkan Korea Selatan.
Pada tahun 2016, Korea Selatan dan Indonesia meluncurkan program bersama untuk mengembangkan jet tempur supersonik generasi berikutnya berdasarkan teknologi Korea untuk komponen utama.
Saat itu, Jakarta berkomitmen untuk berinvestasi sebesar 1,7 triliun won, atau 20% dari total biaya.
Sebagai imbalan atas prototipe jet tempur dan dukungan teknis untuk produksi 48 unit, tetapi komitmen ini tidak dipenuhi dalam tenggat waktu dan jadwal yang ditetapkan.
Sejak tahun 2024, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) telah mengirimkan 10 surat berbeda ke Indonesia.
Menurut laporan Chosun, sebagian besar surat tersebut menyertakan permintaan pembayaran kontribusi atau konsultasi penyesuaian yang akan dilakukan.
Namun, Kementerian Pertahanan Indonesia hanya memberikan tanggapan sebanyak 3 kali.
Dua tanggapan terkait dengan kebocoran materi dari tenaga teknis Indonesia yang dikirim ke KAI, dan satu tanggapan sisanya adalah permintaan untuk merevisi bagian menjadi 600 miliar won.
***
ZONAJAKARTA.com - Presiden Indonesia, Prabowo Subianto mengumumkan bahwa tertarik untuk bergabung dalam pengembangan jet tempur generasi kelima KAAN dari Turki.
Hal ini dilaporkan oleh beberapa media Turki dalam pernyataan resminya selama mengunjungi Ankara.
Laporan Savunmasanayist, pada 10 April 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia ingin bergabung dengan proyek KAAN."
Presiden Prabowo menyampaikan keinginannya tersebut untuk mengembangkan kerja sama industri pertahanan dengan Turki pada konferensi pers dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengadakan konferensi pers bersama dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto setelah pertemuan tatap muka dan antar-delegasi di Kompleks Kepresidenan.
Mengingat kunjungan terakhirnya ke Indonesia yang bersahabat dan bersaudara itu adalah pada bulan Februari dalam rangka pertemuan pertama Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi.
Presiden Erdogan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Subianto dan pihak berwenang Indonesia atas keramahtamahan mereka.
Presiden Indonesia Subianto menyinggung kemungkinan kerja sama antara Turki dan Indonesia, dengan mengatakan.
Baca Juga:
"Ada beberapa bidang yang telah kita sepakati untuk melakukan usaha patungan," kata Presiden Prabowo Subianto.
"Kita akan membuat perjanjian ini antara perusahaan strategis dan perusahaan pertahanan kita. Indonesia juga ingin mengambil bagian dalam proyek pesawat tempur nasional KAAN generasi ke-5 dan kita ingin mengambil bagian dalam proyek kapal selam bersama dengan industri pertahanan Turki," katanya.
"Kita ingin mendapatkan manfaat dari hal ini. Kita bertukar ide dalam hal ini," sambungnya.
Namun beberapa media Turki mengkawatirkan mengenai keikutsertaan Indonesia jika bergabung dalam proyek ini karena melihat kontribusinya pada proyek KF-21 Boramae.
Menurut Defenceturk.net, pada 10 April 2025, dalam artikel berjudul "Ketertarikan Indonesia terhadap jet tempur KAAN."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar