Melayat Titiek Puspa, SBY: Beliau Pahlawan Kebudayaan dan Kesenian
/data/photo/2025/04/11/67f88ad78bbfd.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melayat ke rumah duka mendiang penyanyi senior Titiek Puspa di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).
"Beliau pahlawan kebudayaan, beliau pahlawan kesenian," ujar SBY di lokasi, Jumat.
SBY menuturkan, Indonesia telah kehilangan pahlawan kebudayaan.
Selama ini, Titiek telah mengabdikan kehidupannya di dunia seni.
"Full Senyum" Trump Lihat Kebijakan Tarif: Harusnya Sejak 25 Tahun Lalu
"Kita kehilangan seorang pahlawan kebudayaan, Ibu Titiek Puspa yang mengabdikan kehidupannya untuk dunia seni, budaya, dan bahkan sosial," sambungnya.
SBY mengatakan, Titiek Puspa merupakan seorang musisi dan seniman lintas generasi dari masa ke masa.
Baca juga: Titiek Puspa Dikenang sebagai Inspirasi Pelestarian Budaya dan Kemajuan TMII
"Mulai dari era Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, sewaktu saya, Presiden Jokowi, dan Presiden Prabowo," tuturnya.
Menurut SBY, Titiek Puspa sosok yang menyampaikan keteguhan dan pesan moral dalam setiap karya yang dihasilkan.
"Terutama melalui dunia seni dan kebudayaan. Selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dulu, kerap sekali bersama almarhumah dalam berbagai acara kebudayaan, beliau tidak pernah lelah mengabdi untuk Indonesia," kata dia.
Sebagai informasi, Titiek Puspa meninggal dunia pada usia 87 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, setelah sempat menjalani operasi akibat pendarahan otak di sisi kiri kepala.
Kabar duka ini disampaikan oleh manajer pribadi Titiek Puspa, Mia.
"Iya, Eyang baru saja meninggal," ujar Mia saat dikonfirmasi wartawan.
Sebelumnya, anak sulung Titiek Puspa, Petty Tunjungsari Murdago, mengungkap bahwa ibunya menjalani perawatan intensif di RS Medistra.
Baca juga: Kenang Titiek Puspa, Wamenbud Giring Ganesha: Eyang Ramah sama Semua Orang
"Iya, pada perjalanannya karena usia 87 tahun, kemudian banyak hal-hal yang kita tidak mengerti kenapa itu terjadi," kata Petty.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Tak Akan Balas Tarif Trump, ASEAN Pilih Jalur Negosiasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar