Pantas Boeing Berani Ambil Risiko Berikan 85 Saham Pembangunan F-15EX Ke Indonesia Ini Keuntungan Besar yang Bisa Diterima Boeing dari Indonesia - Zona Jakarta - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Pantas Boeing Berani Ambil Risiko Berikan 85 Saham Pembangunan F-15EX Ke Indonesia Ini Keuntungan Besar yang Bisa Diterima Boeing dari Indonesia - Zona Jakarta

Share This
Responsive Ads Here

 

Pantas Boeing Berani Ambil Risiko Berikan 85 Saham Pembangunan F-15EX Ke Indonesia Ini Keuntungan Besar yang Bisa Diterima Boeing dari Indonesia - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Sebuah tawaran yang cukup besar dilakukan Boeing untuk mendapatkan kontrak F-15EX dari Indonesia.

Menurut Bayofbengalpost, pada 20 April 2025, dalam artikel berjudul "Boeing Bertaruh Besar, 85% Produksi Lokal F-15EX Ditawarkan untuk Menyetujui Kesepakatan Jet Tempur Indonesia."

Sebagai bagian dari langkah penting untuk mengamankan kesepakatan dengan Indonesia, Boeing telah berjanji untuk memproduksi 85% jet tempur canggih F-15EX di Indonesia jika Jakarta menyelesaikan rencana pembelian 24 pesawat.

Penawaran berani yang diungkapkan oleh Presiden Boeing Asia Tenggara Penny Burtt di Jakarta pada tanggal 15 April 2025.

Ditujukan untuk menyelaraskan dengan kebijakan Kemampuan Pertahanan Dalam Negeri dan Offset (IDKLO) Indonesia, yang menekankan manufaktur lokal dan transfer teknologi.

Komitmen ini melibatkan pengintegrasian perusahaan-perusahaan Indonesia, seperti PT Dirgantara Indonesia milik negara, ke dalam rantai pasokan jet tempur, serta menyediakan pelatihan, pemeliharaan, dan dukungan operasional.

"Jika Indonesia memilih (membeli) F-15EX, Boeing akan memenuhi 85 persen konten lokal dan mengimbangi komitmennya, yang sejalan dengan prioritas pertahanan dan industri nasional," kata Burtt.

Pendekatan ini sejalan dengan tujuan Indonesia yang lebih luas untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, yang menjadi prioritas Presiden Prabowo, yang telah memperjuangkan kemandirian dalam kemampuan militer sejak menjabat.

Baca Juga:

Menurut Bulgarian Military, pada 20 April 2025, dalam artikel berjudul "Boeing pertaruhkan saham besar pada pembangunan F-15EX di Indonesia."

Tawaran produksi lokal merupakan lambang pergeseran besar dalam pasar pertahanan global.

Negara-negara seperti India, Turki, dan kini Indonesia tidak lagi puas hanya menjadi pembeli persenjataan canggih.

Mereka menuntut bagian dalam proses produksi, berupaya membangun kapasitas industri mereka sendiri dan mengurangi ketergantungan pada pemasok asing.

Bagi Boeing, tren ini menghadirkan peluang sekaligus risiko.

Boeing incar ini dari Indonesia sampai tawarkan 85 persen saham pembangunan F-15EX.

Dengan menyetujui untuk memproduksi sebagian besar F-15EX di Indonesia, Boeing dapat mengamankan posisi di salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara.

Serta memperkuat posisinya terhadap pesaing seperti Dassault asal Prancis, yang telah mengamankan kesepakatan untuk memasok 42 jet tempur Rafale ke Indonesia.

Namun, berbagi teknologi dan pengetahuan manufaktur yang eksklusif mengandung risiko jangka panjang.

Baca Juga:

Pengalihan keahlian dapat memberdayakan perusahaan Indonesia untuk mengembangkan kemampuan kedirgantaraan mereka sendiri, yang berpotensi menciptakan pesaing di masa mendatang

Jika disetujui, kesepakatan ini akan menandai tonggak penting dalam hubungan pertahanan AS-Indonesia dan berpotensi mengubah Indonesia menjadi pusat manufaktur kedirgantaraan regional.

PT Dirgantara Indonesia milik negara diharapkan memainkan peran utama dalam proses produksi.

F-15EX, yang dikenal sebagai Eagle II, merupakan salah satu pesawat tempur generasi 4,5 terkuat di dunia, yang mampu membawa muatan seberat 29.500 pon, mencapai kecepatan Mach 2,5, dan mengintegrasikan persenjataan hipersonik.

Sementara janji produksi lokal Boeing dipandang sebagai langkah strategis untuk mengalahkan para pesaing seperti Dassault Rafale milik Prancis dan Su-35 milik Rusia.

Para analis memperingatkan bahwa skala komitmen industri tersebut menghadirkan tantangan logistik dan politik, terutama di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Indonesia.

Namun, jika berhasil, kesepakatan itu dapat membentuk kembali dinamika pertahanan regional dan menetapkan preseden baru untuk kontrak senjata di seluruh dunia, di mana konten lokal menjadi faktor penentu.

***

Boeing incar ini dari Indonesia sampai tawarkan 85 persen saham pembangunan F-15EX.

ZONAJAKARTA.com - Sebuah tawaran yang cukup besar dilakukan Boeing untuk mendapatkan kontrak F-15EX dari Indonesia.

Menurut Bayofbengalpost, pada 20 April 2025, dalam artikel berjudul "Boeing Bertaruh Besar, 85% Produksi Lokal F-15EX Ditawarkan untuk Menyetujui Kesepakatan Jet Tempur Indonesia."

Sebagai bagian dari langkah penting untuk mengamankan kesepakatan dengan Indonesia, Boeing telah berjanji untuk memproduksi 85% jet tempur canggih F-15EX di Indonesia jika Jakarta menyelesaikan rencana pembelian 24 pesawat.

Penawaran berani yang diungkapkan oleh Presiden Boeing Asia Tenggara Penny Burtt di Jakarta pada tanggal 15 April 2025.

Ditujukan untuk menyelaraskan dengan kebijakan Kemampuan Pertahanan Dalam Negeri dan Offset (IDKLO) Indonesia, yang menekankan manufaktur lokal dan transfer teknologi.

Komitmen ini melibatkan pengintegrasian perusahaan-perusahaan Indonesia, seperti PT Dirgantara Indonesia milik negara, ke dalam rantai pasokan jet tempur, serta menyediakan pelatihan, pemeliharaan, dan dukungan operasional.

"Jika Indonesia memilih (membeli) F-15EX, Boeing akan memenuhi 85 persen konten lokal dan mengimbangi komitmennya, yang sejalan dengan prioritas pertahanan dan industri nasional," kata Burtt.

Pendekatan ini sejalan dengan tujuan Indonesia yang lebih luas untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, yang menjadi prioritas Presiden Prabowo, yang telah memperjuangkan kemandirian dalam kemampuan militer sejak menjabat.

Baca Juga:

Menurut Bulgarian Military, pada 20 April 2025, dalam artikel berjudul "Boeing pertaruhkan saham besar pada pembangunan F-15EX di Indonesia."

Tawaran produksi lokal merupakan lambang pergeseran besar dalam pasar pertahanan global.

Negara-negara seperti India, Turki, dan kini Indonesia tidak lagi puas hanya menjadi pembeli persenjataan canggih.

Mereka menuntut bagian dalam proses produksi, berupaya membangun kapasitas industri mereka sendiri dan mengurangi ketergantungan pada pemasok asing.

Bagi Boeing, tren ini menghadirkan peluang sekaligus risiko.

Halaman:
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages