Pengeroyok Pemuda di Serang hingga Tewas Ditangkap, Dua Pelaku Anggota TNI
Korban sebelumnya tewas usai dikeroyok Orang Tak Dikenal (OTK) di tepi Jalan Veteran Kota Serang.
Empat orang diamankan Detasemen Polisi Militer III/4 Serang terkait penganiayaan berujung kematian seorang pemuda bernama Fahrul Abidilah (29/4), warga Lingkungan Kaloran Pena, Lontar Baru, Serang, Banten. Keempat orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka yakni merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan dua lainnya masyarakat sipil.
"Sudah diserahkan pelakunya ke POM (Denpom), pelaku (2 anggota TNI) sudah di POM (Denpom) semua," kata Letda Inf Laode Amiruddin dari Paur Prod Penerangan Korem (Penrem) 064/Maulana Yusuf kepada wartawan, Sabtu (19/4).
Kronologi Pengeroyokan
Diberitakan sebelumnya seorang pemuda di Serang tewas usai dikeroyok Orang Tak Dikenal (OTK) di tepi Jalan Veteran Kota Serang. Pemuda tersebut sempat beberapa hari koma di rumah sakit.
Berdasarkan informasi dihimpun, peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi pada Senin (14/4) malam di depan kantor BJB Kota Serang. Saat beraksi, pelaku diduga membawa senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam).
"Fahrul (korban) sudah meninggal tadi pagi jam 6.25," kata salah satu kerabat korban melalui pesan WhatsApp, Jumat (18/4).
Kesaksian Teman Korban
alah satu teman korban menceritakan, peristiwa itu terjadi saat korban sedang nongkrong bersama teman-temannya di depan Bank Banten atau sebelah Bank BJB. Saat itu, datang seorang kawannya dengan menggunakan mobil jazz.
Tak berselang lama, datang sebuah mobil. Dari mobil itu turun empat orang. Mereka mengejar pria yang menggunakan mobil jazz.
"Mereka mengejar kawan kami yang datang pakai mobil honda jazz, mereka (pelaku) datang mencari kawan kami itu, sedangkan dia (korban) tidak tahu apa-apa," katanya kepada wartawan.
Dia mengaku sempat memisahkan dan mempertanyakan apa masalah yang terjadi. Namun, pelaku membentak dan meminta diam dan melarang ikut campur. Pelaku mulai memukul salah satu teman korban dan menimbulkan perkelahian.
"Kami semua berdiri untuk melerai. Tapi pelaku malah memukul tanpa menjawab upaya mediasi dari kami," ujar dia.
Pelaku Bawa Senjata Api
Sebanyak kurang lebih 10 orang termasuk seorang wanita yang saat itu berada di lokasi juga terkenal pukulan dari para pelaku. Setelah itu, datang seorang kawan pelaku yang menggunakan sepeda motor berplat dinas salah satu institusi.
Para pelaku juga sempat menodongkan diduga senjata api. Ada juga pelaku yang membawa senjata tajam.
"Saya saat terjadi dipukuli itu merasa ditodong senjata api, ada juga yang melihat senjata tajam berjenis sangkur," kata dia.
Korban Dipukul Sampai Sekarat
Dia yang takut melihat senjata sempat melarikan diri. Namun tak lama kembali lagi untuk membantu temannya.
"Saya melihat korban yang saat ini kritis itu dipukuli oleh tiga orang. Satu di bagian kepala, satu di bagian perut dan satu lagi di bagian kaki. Bahkan pada saat kami hendak menolong dan membawa korban yang sudah tampak sekarat, kami sempat diadang oleh para pelaku," ujar dia.
Korban yang tak sadarkan diri dibawa oleh teman-temannya menuju Rumah Sakit Sari Asih untuk mendapatkan pertolongan pertama. Setelah itu, korban dirujuk ke RSUD Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar