Per Maret 2025, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp250 Triliun - Tirto - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Per Maret 2025, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp250 Triliun - Tirto

Share This
Responsive Ads Here

 

Per Maret 2025, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp250 Triliun

antarafoto-apbn-februari-2025-defisit-013-persen-1741847803

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, melaporkan bahwa pemerintah telah menarik utang baru senilai Rp250 triliun hingga Maret 2025. Utang tersebut dialokasikan untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa realisasi tersebut berasal dari pembiayaan utang sebesar Rp270,4 triliun atau 34,8 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp775,9 triliun, serta pembiayaan nonutang sebesar minus Rp20,4 triliun.

“Realisasi pembiayaan tetap sesuai yang direncanakan atau on track, yaitu mencapai Rp250 triliun atau 40,6 [persen dari] target ABBN 2025 yang sebesar Rp775,9 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, dikutip Jumat (25/4/2025).

Lanjutnya, pembiayaan nonutang sebesar Rp20,4 triliun dan pembiayaan utang dipenuhi melalui penerbitan surat berharga negara yang secara neto mencapai Rp282,6 triliun serta pinjaman neto mencapai Rp12,3 triliun.

Menkeu pun memastikan bahwa penarikan utang baru itu dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan secara terukur memperhatikan outlook dari defisit ABBN.

“Dan, tentu mencermati dinamika pasar keuangan dan termasuk pasar obligasi serta menjaga keseimbangan antara tingkat biaya dan risiko utang,” ucapnya.

Sebagai informasi, Sri Mulyani melaporkan bahwa APBN pada triwulan I 2025 mengalami defisit sebesar Rp104,2 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 0,43 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Kinerja APBN triwulan I terjaga dengan baik. Tercermin dari defisit anggaran yang terkendali pada batas aman yaitu sebesar 104,2 triliun atau 0,43 persen dari PDB,” ujar Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.

Dalam hal ini, defisit artinya pendapatan lebih kecil dibandingkan pengeluaran negara. Lalu, keseimbangan primer tercatat surplus Rp17,5 triliun. Posisi kas juga surplus Rp145,8 triliun dalam bentuk Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA).

“Kinerja pendapatan negara dan hibah sampai dengan Maret 2025 mencapai Rp516,1 triliun atau 17,2 persen dari target APBN,” lanjutnya.


tirto.id - Ekonomi

Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fadrik Aziz Firdausi

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages