Sektor Industri Terdampak Tarif Impor AS, Pengamat: Respons RI Kalah Cepat Dibanding Vietnam - Sindo news - Opsiin

Informasi Pilihanku

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sektor Industri Terdampak Tarif Impor AS, Pengamat: Respons RI Kalah Cepat Dibanding Vietnam - Sindo news

Share This


Sektor Industri Terdampak Tarif Impor AS, Pengamat: Respons RI Kalah Cepat Dibanding Vietnam

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Minggu, 06 April 2025 - 14:37 WIB

Sektor Industri Terdampak...

Tarif impor resiprokal yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump akan berdampak signifikan terhadap sektor-sektor industri utama Indonesia, namun respons pemerintah dinilai masih kalah cepet. Foto/Dok

A A A

JAKARTA 

- Kebijakan

 tarif impor resiprokal 

yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap sektor-

sektor industri 

utama Indonesia.Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira memprediksi bahwa beberapa sektor, seperti otomotif, elektronik, dan padat karya, akan mengalami tekanan besar.


RI Kena Tarif Impor 32 Persen, Anindya Bakrie Bakal Lobi-Lobi Trump

"Karena tarif resiprokal berlaku secara universal, maka produk yang paling terdampak adalah komponen elektronik, mesin, minyak kelapa sawit, alas kaki, pakaian jadi, minyak kelapa sawit (CPO), suku cadang kendaraan, karet dan produk perikanan. Produk itu berkontribusi paling besar dalam ekspor ke AS," ujar Bhima saat dihubungi MNC Portal, Minggu (6/4/2025).

Bhima menyoroti sektor otomotif sebagai contoh, di mana pertumbuhan ekspor ke AS rata-rata 11 persen antara tahun 2019-2023. Dengan adanya tarif impor, pertumbuhan ini bisa berbalik negatif.

Jangan Harap Trump Cabut Kebijakan Tarif Impor, Perang Dagang Global Bakal Panjang

"Pertumbuhan ekspor otomotif bisa jadi negatif begitu ada kenaikan tarif yang luar biasa. Pertama, konsumen AS menanggung tarif dengan harga pembelian kendaraan yang lebih mahal. Penjualan kendaraan bermotor turun di AS," jelasnya.

Selain itu, Bhima memperkirakan bahwa sektor padat karya seperti pakaian jadi dan tekstil juga akan terpuruk.

"Sektor padat karya seperti pakaian jadi dan tekstil diperkirakan makin terpuruk. Sebagian besar brand internasional yang ada di Indonesia, punya pasar besar di AS. Begitu kena tarif yang lebih tinggi, brand itu akan turunkan jumlah order/pemesanan ke pabrik Indonesia," katanya.

Dalam menghadapi tantangan ini, Bhima menekankan perlunya respons cepat dan strategis dari pemerintah. Pertama, negosiasi intensif dengan AS, seperti yang dilakukan Vietnam, sangat penting untuk melunakkan dampak tarif. Kedua, pengisian posisi Duta Besar RI di AS diperlukan untuk memfasilitasi dialog bilateral langsung dengan Gedung Putih.

Selain itu, perlindungan pasar domestik melalui revisi Permendag 8 tahun 2024 menjadi mendesak untuk mencegah banjir impor. Bank Indonesia juga diharapkan dapat memberikan stimulus moneter dengan menurunkan suku bunga acuan dan melakukan uji tekanan untuk mengantisipasi dampak resesi AS.

Bank Raksasa Jerman Memperingatkan Kejatuhan Dolar AS, Ini Dasarnya

Bhima mengkritik pemerintah karena dianggap lambat dalam merespons kebijakan tarif ini, berbeda dengan Vietnam yang telah mengambil langkah proaktif. Ia menekankan, bahwa tindakan cepat dan terkoordinasi sangat diperlukan untuk melindungi industri Indonesia dan meminimalkan dampak negatif dari kebijakan tarif AS .

"Pemerintah masih belum bersikap strategis soal tarif resiprokal Trump. Kalah cepat dibanding Vietnam," kritik Bhima.

(akr)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Senjata Makan Tuan,...

Senjata Makan Tuan, Tarif Trump Ancam Industri Senjata AS

Respons Tarif Trump...

39 menit yang lalu

Pembayaran Retribusi...

1 jam yang lalu

Indonesia Tak Akan Balas...

2 jam yang lalu

Tarif Impor Baru AS...

2 jam yang lalu

Sambut Arus Balik, BRI...

3 jam yang lalu

Geser Hong Kong, Moskow...

3 jam yang lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here