Dunia Internasional,
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Minggu, 13 April 2025 - 01:33 WIB
Militer Inggris disebut memainkan peran yang jauh lebih luas dan rahasia dalam perang Rusia-Ukraina daripada yang diketahui sebelumnya. Foto/via The New York Times
A A A
- Kepemimpinan militer Inggris telah memainkan peran yang jauh lebih luas dan rahasia dalam perang Rusia-Ukraina daripada yang diketahui sebelumnya. Laporan
The Timesmengungkap keterlibatan militer London tersebut.
Menurut laporan tersebut, militer Inggris tidak hanya merancang rencana pertempuran dan memasok intelijen, tetapi juga mengizinkan pengerahan pasukan rahasia untuk memberikan pelatihan senjata dan dukungan teknis untuk pasukan Kyiv.
Meskipun dukungan politik dan militer London untuk Kyiv telah diketahui publik sejak kudeta Ukraina yang didukung Barat tahun 2014, tingkat keterlibatannya setelah eskalasi pada Februari 2022 sebagian besar tetap tersembunyi hingga sekarang.
Laporan surat kabar Inggris itu mengutip perwira militer Ukraina dan Inggris yang tidak disebutkan namanya.
Laporan The Times mengeklaim bahwa pasukan Inggris dikirim ke Ukraina dalam jumlah kecil pada beberapa kesempatan sepanjang tahun 2022 dan 2023, beroperasi secara diam-diam untuk menghindari provokasi Rusia.
Secara khusus, pasukan Inggris dikerahkan untuk memasang rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow pada pesawat Ukraina dan melatih pilot serta kru darat dalam penggunaannya.
"Pasukan Inggris secara diam-diam dikirim untuk memasang rudal pada pesawat Ukraina dan mengajari pasukan [Ukraina]cara menggunakannya," tulis surat kabar Inggris tersebut, yang dikutip RT, Sabtu (12/4/2025).
"Ini bukan pertama kalinya pasukan Inggris dikerahkan di darat," imbuh laporan tersebut.
Inggris telah mengirimkan ribuan rudal antitank NLAW ke Kyiv dan mengirim instruktur untuk melatih tentara Ukraina dalam penggunaannya sejak 2015.
Sementara pasukan Inggris ditarik keluar dari Ukraina sesaat sebelum eskalasi pada Februari 2022, situasi medan perang yang memburuk dan kebutuhan mendesak akan keahlian teknis membuat tim-tim kecil personel Inggris dikerahkan kembali secara diam-diam bersama pasokan rudal baru, papar surat kabar tersebut.
London juga dilaporkan memainkan peran penting dalam membantu Ukraina mempersiapkan “serangan balik” tahun2023 yang banyak digembar-gemborkan terhadap Rusia, dan dalam memediasi antara Kyiv dan Washington ketika operasi tersebut gagal memenuhi harapan Amerika Serikat.
Surat kabar itu mengeklaim bahwa "di balik layar", Ukraina menyebut para kepala militer Inggris sebagai "otak" dari apa yang mereka sebut koalisi "anti-Putin".
Mantan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace bahkan dilaporkan dijuluki "orang yang menyelamatkan Kyiv" oleh para pejabat militer.
"Orang Amerika pergi ke Ukraina hanya pada kesempatan langka karena khawatir mereka akan dianggap terlalu terlibat dalam perang, tidak seperti para kepala militer Inggris, yang diberi kebebasan untuk pergi kapan pun diperlukan," tulis The Times.
"Terkadang kunjungan mereka begitu sensitif sehingga mereka pergi dengan pakaian sipil."
Moskow menganggap konflik Ukraina sebagai perang proksi yang dipimpin Barat melawan Rusia, di mana orang Ukraina berperan sebagai "umpan meriam".
Rusia menganggap orang asing yang berperang untuk Kyiv sebagai "tentara bayaran" yang bertindak atas nama pemerintah Barat.
Pejabat senior Moskow telah menyatakan bahwa sistem senjata yang lebih kompleks yang diberikan kepada Kyiv kemungkinan besar dioperasikan oleh staf NATO.
Kehadiran pasukan NATO saat ini dan sebelumnya juga telah diakui secara diam-diam, tetapi tidak pernah dikonfirmasi secara terbuka, oleh pejabat Barat.
Misalnya, tahun lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan keterlibatan pasukan Inggris dan Prancis dalam mempersiapkan peluncuran rudal Ukraina, saat dia menjelaskan mengapa Berlin tidak akan memasok senjata serupa ke Kyiv.
Awal bulan ini, investigasi New York Times menemukan bahwa pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden memberi Ukraina dukungan yang jauh melampaui pengiriman senjata—meluas ke koordinasi medan perang harian, pembagian intelijen, dan perencanaan strategi bersama, yang digambarkan sebagai hal yang sangat diperlukan untuk perang Kyiv melawan Rusia.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Trump Tak Khianati Ukraina dalam Perang Melawan Rusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar