Warga Lereng Merapi Arak Ratusan Sapi Keliling Desa, Dikalungi Ketupat dan Diberi Parfum - Solo trust - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Warga Lereng Merapi Arak Ratusan Sapi Keliling Desa, Dikalungi Ketupat dan Diberi Parfum - Solo trust

Share This
Responsive Ads Here

 

Warga Lereng Merapi Arak Ratusan Sapi Keliling Desa, Dikalungi Ketupat dan Diberi Parfum

16228-Sapi-Merapi

BOYOLALI, solotrust.com - Warga lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali menggelar tradisi mengarak sapi keliling kampung, Rabu (17/04/2024) pagi.

Tradisi biasa disebut badan sapi dilakukan setiap hari ke delapan pada Bulan Syawal, bertepatan dengan lebaran ketupat berlangsung meriah.

Arak-arakan sapi diawali dengan gunungan hasil bumi dan beberapa kesenian. Ratusan sapi setelah diarak diberi makan ketupat.

Acara digelar di sepanjang jalan desa, diikuti seluruh warga Desa Sruni yang 98 persen berprofesi sebagai peternak sapi perah.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Sruni, Jaman, menjelaskan tradisi bakdan sapi sudah berlangsung secara turun-temurun. Acara ini melibatkan sekira 300 ekor sapi.

“Tujuannya adalah untuk mempererat persatuan dan kesatuan karena kami sebagai petani mayoritas atau 98 persen penduduk sini adalah petani dan peternak sapi, terutama sapi perah,” katanya.

Kegiatan ini diawali dengan tradisi kupatan oleh warga desa. Para peternak kemudian mengeluarkan sapinya untuk dimandikan dan diberi wewangian serta dikalungi ketupat, selanjutnya diarak keliling kampung.

“Paginya warga melakukan tradisi kenduri. Setelah itu warga mengeluarkan sapi ke jalan tengah kampung. Sebelumnya sapi dimandikan, diberi wewangian, setelah itu dikalungi ketupat, dilanjutkan diarak keliling kampung,” beber Jaman.

Tradisi arak-arakan ini sebagai ajang silaturahmi antarwarga, sekaligus memeriahkan lebaran sapi.

“Tradisi ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa telah memberikan rezeki,” kata Jaman.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Darmanto menyatakan, arak arakan ini merupakan tradisi turun menurun.

“Ini adalah tradisi turun temurun. Kami sebagai anak muda hanya meneruskan saja,” ucapnya.(jaka)

(and_)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages