Ancam Cabut Izin Konsesi, Bahlil Evaluasi 10 Sumur Migas 'Nganggur' - Viva - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Ancam Cabut Izin Konsesi, Bahlil Evaluasi 10 Sumur Migas 'Nganggur' - Viva

Share This
Responsive Ads Here

 

Ancam Cabut Izin Konsesi, Bahlil Evaluasi 10 Sumur Migas 'Nganggur'

    68340efc54e0a-ancam-cabut-izin-konsesi-bahlil-evaluasi-10-sumur-migas-nganggur-di-tanah-air_665_374

    Senin, 26 Mei 2025 - 14:16 WIB

    Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, salah satu hal yang membuat lifting migas nasional terus anjlok, adalah akibat maraknya ketidakproduktifan para perusahaan pengelola blok migas untuk menggenjot produksinya masing-masing.

    Karenanya, Bahlil pun menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan evaluasi kepada para perusahaan migas di Tanah Air, yang telah diberikan izin konsesi namun tidak juga menggenjot produktivitas lifting migasnya.

    "Dan kemarin Pak Dirjen (Migas) sudah sampaikan, ada sekitar 10 lebih sumur yang kita mau evaluasi lagi," kata Bahlil di acara 'Energi dan Mineral Forum 2025' di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 26 Mei 2025.

    Hal itu sebagaimana yang juga telah dilakukan oleh pemerintah terhadap perusahaan migas asal Jepang, Inpex Corporation, selaku KKKS yang sudah mendapatkan izin konsesi selama 26 tahun di Lapangan Gas Abadi Blok Masela.

    Dimana, Bahlil mengaku telah memberikan surat peringatan (SP) pertama kepada pihak Inpex, untuk segera berproduksi dan mendongkrak lifting migasnya di salah satu Blok migas terbesar di Tanah Air itu.

    Industri hulu migas (ilustrasi)

    Apabila hal itu nantinya masih tidak diindahkan, Bahlil memastikan bahwa akan ada surat peringatan kedua, bahkan hingga langkah pencabutan hak atas konsesi yang telah diberikan oleh pemerintah di blok migas tersebut.

    Dengan cara demikian, Bahlil meyakini bahwa lifting migas secara nasional juga akan semakin meningkat ke depannya. Sebab sejak dirinya menjabat sebagai Menteri ESDM, Bahlil mengaku telah melakukan pembaharuan terhadap sejumlah regulasi dan perizinan terkait konsesi blok migas, guna mendongkrak lifting di seluruh sumur migas produktif di Tanah Air.

    Pekerja blok migas. (foto ilustrasi)

    Photo :
    • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

    Terkait perdebatan di publik yang masih mempersoalkan soal skema gross split atau cost recovery dalam pelaksanaan kontrak-kontrak pengeboran migas, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah dan Pertamina sendiri sudah tidak terlalu mempersoalkan mengenai hal tersebut.

    "Kemarin Pak Simon sudah tanda tangan untuk (Blok) Rokan. Kita enggak usah pusing deh mau cost recovery, mau gross split, yang penting minimal IRR (internal rate of return)-nya 13 persen, tengah-tengah sedikit 15 persen, dan maksimal 17 persen," kata Bahlil.

    "Supaya pengusaha dapat, negara dapat, tapi juga kedaulatan energi kita bisa kita wujudkan untuk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara," ujarnya.

    [Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di acara 'Energi dan Mineral Forum 2025' di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 26 Mei 2025]

    Lifting Migas Anjlok Bikin RI Impor Migas Terus, Bahlil Curiga Ada Unsur Kesengajaan

    Bahlil mencurigai ada yang membuat secara sengaja lifting migas RI terus anjlok dan tidak mencapai target.

    img_title

    VIVA.co.id

    26 Mei 2025

    Comment Using!!

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Opsi lain

    Arenanews

    Berbagi Informasi

    Media Informasi

    Opsiinfo9

    Post Bottom Ad

    Pages