Barang Tertinggal saat Haji Bisa Diwakafkan, Termasuk Kursi Roda dan Sandal - Halaman all - Tribun-timur

TRIBUN-TIMUR.COM, MEKAH – Di halaman belakang Kantor Daker Madinah, terlihat deretan kursi roda tertata rapi.
Meski hanya berdebu ringan, banyak kursi roda ini masih layak pakai.
“Itu kursi roda yang ditinggalkan jamaah tahun lalu,” ujar M. Slamet, Kasi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daker Madinah.
Sebagian jamaah sengaja meninggalkan kursi roda untuk diwakafkan.
Kursi roda ini nantinya akan digunakan untuk membantu jamaah lansia.
Selain kursi roda, sandal-sandal tertinggal di hotel dan Masjid Nabawi juga dikumpulkan.
Sebagian akan dikirim ke Sektor Khusus Nabawi, tempat jamaah sering kehilangan sandal.
Barang-barang tertinggal tidak langsung dibuang jika tidak diklaim.
Ada prosedur perlindungan jamaah untuk menangani barang yang tertinggal.
“Jika tidak ada yang mengambil, barang bisa kami wakafkan atau bawa pulang ke Indonesia,” jelas Slamet.
Barang yang memiliki identitas akan dicocokkan dengan data embarkasi.
Jika ada nama pemilik, petugas akan mencoba menghubungi sektor tempat jamaah menginap.
Namun, jika tidak ada identitas, proses pengembalian jadi lebih sulit.
Slamet mengimbau jamaah untuk tidak panik jika merasa kehilangan barang.
"Laporkan saja ke Linjam, ketua rombongan, atau petugas sektor," tambahnya.
Koordinasi lintas sektor dilakukan melalui grup WhatsApp untuk mempermudah pencarian.
Barang cocok bisa langsung dikirim ke sektor jamaah atau diambil di pusat penyimpanan.
Sandal tertinggal juga sangat bermanfaat bagi jamaah lain.
“Kadang, sandal yang tertinggal bisa jadi pertolongan bagi yang membutuhkan,” kata Slamet.
Ia mengingatkan jamaah untuk selalu menandai barang pribadi dengan identitas yang mudah dikenali.
Ini akan mempermudah proses pelacakan jika barang tertinggal.
Barang-barang yang tidak diklaim hingga akhir musim haji akan diamankan.
Jika perlu, barang bisa diwakafkan atau dibawa pulang ke Indonesia. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar