Dunia Internasional, Konflik India Pakistan
Baru Beberapa Jam Gencatan Senjata, India-Pakistan Saling Tuduh Melanggar Halaman all - Kompas
NEW DELHI, KOMPAS.com - Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat setelah kedua negara saling menuduh melakukan pelanggaran gencatan senjata.
Saling tuduh ini terjadi beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai pada Sabtu (10/5/2025).
Pemerintah India menyatakan, serangan mereka adalah balasan atas pelanggaran berulang yang dilakukan pasukan Pakistan. Namun, pihak Pakistan membantah tuduhan tersebut dan menyebut pasukannya tetap menunjukkan sikap bertanggung jawab dan menahan diri di medan tempur.
Baca juga: India-Pakistan Sepakat Gencatan Senjata Usai 3 Hari Perang
Ledakan Terdengar di Kashmir Usai Gencatan Senjata, India Anggap Pakistan Langgar Kesepakatan
Di wilayah Kashmir yang dikuasai India, wartawan AFP mendengar suara ledakan keras.
Sementara itu, seorang pejabat senior di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan mengatakan kepada AFP, baku tembak berkala sedang berlangsung di sepanjang Garis Kontrol (LoC), perbatasan de facto pemisah kedua wilayah yang disengketakan.
Belum ada konfirmasi independen terkait klaim dari masing-masing pihak, dan rincian lebih lanjut masih minim.
Baca juga: India Serang Pakistan, Indonesia Minta Kedua Pihak Menahan Diri
Adapun kesepakatan gencatan senjata India-Pakistan diumumkan pada Sabtu (10/5/2025) malam waktu setempat oleh Presiden AS Donald Trump.
Ia menyatakan, kedua negara bertetangga bersenjata nuklir itu akhirnya mundur dari ambang perang besar.
“Setelah perundingan panjang yang dimediasi oleh Amerika Serikat, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat melakukan gencatan senjata penuh dan segera. Selamat kepada kedua negara karena telah menggunakan akal sehat dan kecerdasan yang hebat,” tulis Trump dalam pernyataannya.
Baca juga: India-Pakistan Mengaku Gencatan Senjata Sendiri, AS Klaim Ikut Andil
Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri, menyebutkan bahwa gencatan senjata mencakup penghentian semua aksi militer, baik di darat, udara, maupun laut, yang mulai berlaku pukul 17.00 waktu setempat.
Namun, ia menegaskan bahwa pihak Pakistan melakukan pelanggaran berulang terhadap kesepakatan tersebut.
“Angkatan bersenjata India memberikan tanggapan yang memadai dan tepat,” ujar Misri.
Sebaliknya, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan, pihaknya tetap berkomitmen menjalankan gencatan senjata secara penuh.
“Meskipun India melakukan pelanggaran di beberapa wilayah, pasukan kami menangani situasi tersebut dengan penuh tanggung jawab dan menahan diri,” demikian pernyataan resmi dari Islamabad.
Baca juga: Pakistan Balas Gempur India dengan 400 Drone, Perang Makin Sengit
Latar belakang konflik India-Pakistan
Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak serangan mematikan terjadi di wilayah Kashmir yang dikuasai India bulan lalu.
Serangan tersebut menewaskan 26 wisatawan, sebagian besar merupakan pria.
New Delhi menuding kelompok militan Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan sebagai dalang serangan tersebut.
Baca juga: Siap-siap Perang dengan Pakistan, India Gelar Simulasi Pertahanan Sipil
Kelompok itu sejak lama dicap sebagai organisasi teroris oleh PBB. Namun, Pemerintah Pakistan membantah keterlibatan dalam insiden itu dan menyerukan penyelidikan independen.
Selama beberapa hari terakhir, kedua negara terlibat dalam saling serang menggunakan jet tempur, rudal, drone, dan artileri.
Sedikitnya 60 orang dilaporkan tewas dan ribuan warga terpaksa mengungsi dari wilayah perbatasan akibat perang India-Pakistan.
Baca juga: Kenapa Kashmir Diperebutkan India dan Pakistan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Sejarah Panjang Konflik India-Pakistan, Mengapa Berebut Wilayah Kashmir?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar