Begini Cara OJK Dorong Industri Asuransi Dukung Program Pemerintah

OJK melakukan pemetaan terhadap proses hulu ke hilir terkait dengan program-program tersebut.

Begini Cara OJK Dorong Industri Asuransi Dukung Program Pemerintah (FOTO:iNews Media Group)
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong industri asuransi untuk ikut terlibat dalam program pemerintah seperti program juta rumah hingga makan bergizi gratis.
Dalam hal ini, OJK melakukan pemetaan terhadap proses hulu ke hilir terkait dengan program-program tersebut.
"OJK juga melihat apa yang bisa didukung oleh industri asuransi nasional untuk melindungi risiko-risiko yang dapat menghambat terselenggaranya program prioritas pemerintah ini," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (KE PPDP) Ogi Prastomiyono di Jakarta Jumat (25/4/2025).
Misalnya, lanjut dia, pada program 3 juta rumah, OJK mempunyai usulan ekosistem asuransi. Selain itu, OJK juga mengusulkan terbentuknya konsorsium asuransi yang berasal dari industri asuransi jiwa dan asuransi umum, dan juga reasuransi.
"Nantinya, konsorsium ini akan memproteksi nasabah misalnya dari risiko meninggal dunia yang dapat mengakibatkan risiko gagal bayar dengan produk. Sedangkan asuransi umum dapat berperan untuk memproteksi risiko misalnya yang terkait dengan risiko kebakaran, kebongkaran, dan lain lain," tutur Ogi.
Di samping itu, pada program makan bergizi gratis, industri asuransi dapat berperan pada fase produksi pangan melalui asuransi pertanian, pada pengolahan dan distribusi.
Misalnya, proteksi terhadap risiko pembiayaan bagi UMKM yang terlibat, risiko kecelakaan pada distribusi makanan bergizi, sampai dengan risiko-risiko khusus misalnya terkait dengan food poisoning yang mungkin saja terjadi.
Secara produk, lanjut Ogi, keseluruhan produk untuk usulan ini sudah tersedia di industri asuransi, dan industri asuransi sudah dianggap siap.
"Apalagi bila bilangan besarnya tercapai, maka risiko bagi perusahaan asuransi akan menurun. Nanti tinggal menunggu skema dari pemerintah karena program masif seperti ini membutuhkan dukungan pemerintah, misalnya terkait dengan subsidi premi maupun insentif," katanya.
(kunthi fahmar sandy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar