Belanja Oleh-oleh di Makkah atau Madinah? Ini Perbandingannya - Beritasatu - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Belanja Oleh-oleh di Makkah atau Madinah? Ini Perbandingannya - Beritasatu

Share This
Responsive Ads Here


Belanja Oleh-oleh di Makkah atau Madinah? Ini Perbandingannya

Jakarta, Beritasatu.com - Setelah menjalani ibadah haji, kegiatan yang sering menjadi agenda para jemaah adalah berburu oleh-oleh. Arab Saudi, khususnya kota suci Makkah dan Madinah, menawarkan berbagai pilihan menarik untuk membawa pulang buah tangan bagi keluarga dan kerabat. Namun, lebih baik belanja di Makkah atau Madinah?

ADVERTISEMENT

Sebenarnya hal tersebut bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis barang yang dicari, harga, kenyamanan lokasi, dan waktu luang yang tersedia.

Untuk itu, berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing kota tersebut untuk membantu Anda menentukan tempat belanja yang paling cocok.

Lebih Baik Belanja di Makkah atau Madinah?

1. Suasana dan pengalaman belanja

Makkah adalah pusat kegiatan ibadah selama haji, sehingga kota ini sangat ramai, terutama di sekitar Masjidil Haram. Aktivitas belanja di Makkah cenderung padat, dan toko-toko di sekitarnya lebih fokus pada kebutuhan jemaah.

Banyak toko di sepanjang jalan ke Masjidil Haram menawarkan oleh-oleh, seperti sajadah, tasbih, air zamzam, dan kurma. Namun, suasana belanjanya bisa terasa terburu-buru karena jemaah biasanya memiliki waktu terbatas di sela-sela ibadah.

Sebaliknya, suasana belanja di Madinah jauh lebih tenang dan santai. Kota ini dikenal dengan suasananya yang damai, sangat cocok untuk berbelanja tanpa tekanan waktu. Banyak jemaah merasa lebih leluasa dan nyaman saat berbelanja di sekitar Masjid Nabawi.

Toko-toko di Madinah juga sering kali memiliki pelayanan yang lebih ramah dan sabar, memberi ruang bagi jemaah untuk memilih barang dengan tenang dan menawar dengan santai.

2. Pilihan barang dan produk

Makkah memiliki banyak pilihan oleh-oleh, terutama di pasar-pasar seperti Pasar Zakiriyah, Al-Otaibiah Market, hingga pusat perbelanjaan modern seperti Makkah Mall dan Bin Dawood. Di sini, Anda bisa menemukan berbagai jenis kurma, air zamzam, perhiasan, parfum, dan barang-barang religius.

Namun, karena Makkah menjadi pusat utama ibadah, harga di beberapa toko bisa sedikit lebih mahal, terutama yang berada sangat dekat dengan Masjidil Haram.

Madinah juga tidak kalah lengkap. Anda bisa menemukan kurma terbaik seperti kurma Ajwa yang memang berasal dari kota ini. Selain itu, produk khas Madinah, seperti manisan, herbal, parfum lokal, dan abaya tersedia dalam berbagai pilihan.

Pasar tradisional seperti Pasar Kurma Madinah dan pertokoan di sekitar Hotel Anwar Al Madinah menjadi tempat favorit jemaah Indonesia. Bahkan, banyak toko di Madinah memasang label dan harga dalam bahasa Indonesia, memudahkan komunikasi dan transaksi.

3. Harga barang

Harga barang di Makkah bervariasi tergantung lokasi. Di dekat Masjidil Haram, harga cenderung lebih tinggi karena permintaan tinggi dan biaya sewa toko yang mahal. Namun, jika Anda mau menjelajah ke pasar tradisional seperti Al-Otaibiah, Anda bisa menemukan harga yang cukup terjangkau, terutama jika pandai menawar.

Secara umum, harga di Madinah cenderung lebih murah dan bersahabat. Pedagang di Madinah lebih terbuka untuk tawar-menawar, dan banyak dari mereka memahami kebiasaan jemaah asal Asia Tenggara.

Banyak jemaah yang merasa mendapatkan harga lebih masuk akal di Madinah, terutama untuk produk-produk seperti kurma, minyak wangi, dan oleh-oleh fashion islami.

4. Waktu dan ketersediaan

Jemaah biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di Makkah saat haji atau umrah. Namun, padatnya jadwal ibadah bisa membuat waktu belanja menjadi terbatas. Banyak jemaah merasa tertekan oleh waktu karena harus menyesuaikan dengan jadwal ke masjid, makan, atau ziarah.

Sementara waktu di Madinah cenderung lebih fleksibel. Jadwal ibadah lebih ringan dibanding di Makkah, sehingga Anda memiliki lebih banyak kesempatan untuk berbelanja dengan santai.

Banyak jemaah memutuskan untuk membeli sebagian besar oleh-oleh mereka di Madinah karena waktu yang lebih longgar dan toko-toko yang tetap buka hingga malam.

5. Kemudahan akses dan lokasi toko

Toko-toko di Makkah biasanya berlokasi sangat dekat dengan hotel dan masjid, membuatnya praktis diakses bahkan sambil berjalan kaki. Namun, kepadatan dan kemacetan di sekitar Masjidil Haram bisa membuat mobilitas agak sulit, terutama bagi lansia.

Di Madinah, jalanan lebih lengang dan jarak antara hotel, masjid, dan pusat perbelanjaan relatif dekat. Banyak hotel di Madinah memiliki akses langsung ke toko-toko atau pasar kecil yang lengkap.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan belanja di Makkah atau Madinah. Jika Anda ingin belanja cepat, praktis, dan dekat hotel, Makkah bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda mengutamakan kenyamanan, harga terjangkau, dan suasana belanja yang menyenangkan, Madinah adalah pilihan terbaik.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages