Cerita Mbah Manan, Jemaah Haji Tertua yang Jadi Bendahara Bank Desa dengan Aset Rp 2,5 M Halaman all - Kompas
Cerita Mbah Manan, Jemaah Haji Tertua yang Jadi Bendahara Bank Desa dengan Aset Rp 2,5 M Halaman all - Kompas
/data/photo/2025/05/16/6826df29aa154.jpg)
/data/photo/2025/05/16/6826df29aa154.jpg)
MAGETAN, KOMPAS.com – Gerakannya masih gesit ketika diminta maju ke depan di antara ratusan jemaah haji lainnya karena berusia paling tua.
Mbah Manan menerima uang saku Rp 1 juta dari Pj Bupati Magetan Nizhamul sebagai apresiasi.
Pada usianya yang ke-85 tahun, Mbah Manan menjadi salah satu calon jemaah haji dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang berjumlah 429 orang.
Dia mengaku berangkat sendirian ke Tanah Suci.
Israel Targetkan Mohammed Sinwar dengan Serangan ke Rumah Sakit di Gaza
“Saya berangkat sendiri. Di sana saya pasti dapat teman,” ujarnya ditemui di Pendopo Surya Graha Magetan, Jumat (16/5/2025).
Baca juga: Kisah Kakek Penjual Es Campur yang Akan Ibadah Haji, Joget Senang Usai Ditelepon Kemenag
Mbah Manan mengaku mendaftarkan haji pada tahun 2016 dengan melunasi langsung pembayaran biaya naik haji sebesar Rp 36 juta.
“Saya bayar langsung Rp 36 juta dari menjual sawah,” ucapnya tersenyum lebar.
Manan sebelumnya bekerja sebagai perangkat Kelurahan Jomblang, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Menurut dia, naik haji merupakan panggilan Allah yang harus dilaksanakan.
Dia mengaku selama menjadi perangkat desa selalu menyisihkan gajinya untuk persiapan naik haji.
“Alhamdulillah, dari sedikit-sedikit menyisihkan gaji bisa berangkat hari ini. Saya ya sebisanya nanti berdoa di sana. Saya pingin mendalami ngaji,” ucapnya.
Manan mengaku menjadi pejabat pemerintah desa atau pamong hingga usia 68 tahun karena masih diminta untuk menjabat meski masuk masa pensiun di usia 64 tahun.
Namun, warga memintanya untuk menjabat sebagai pamong desa.
“Saya masih disuruh menjabat lagi meski usia saya masuk pensiun 64 tahun. Saya menjabat pamong desa selama 45 tahun,” katanya.
Meski memasuki usia 85 tahun dan sudah pensiun dari jabatan pamong di desanya, Mbah Manan masih dipercaya warga untuk memegang bank desa yang diberi nama Bank Brigadir.
Jabatannya tak tanggung-tanggung, sebagai bendahara. Manan mengaku bank desa yang dia pegang memiliki aset terbanyak di Kabupaten Magetan.
“Aset kami itu Rp 2,5 miliar, katanya bank itu aset terbanyak se-Magetan. Saya masih bekerja sebagai bendahara bank desa itu sampai saat ini,” ucapnya.
Sebagai bendahara bank desa, Mbah Manan mengaku tak pernah mengintimidasi bagi anggotanya yang tidak taat melunasi pinjaman.
Baca juga: Adi Soemarmo Segera Jadi Bandara Internasional, Fokus Layani Haji dan Umrah
Dia mengaku hanya mengingatkan saja pentingnya dana yang dia pinjam untuk dikembalikan agar masyarakat lain yang membutuhkan bisa mendapat pinjaman biaya untuk berusaha.
“Mayoritas petani, saya tidak pernah mengancam atau apa, hanya memberi tahu saja bahwa semua membutuhkan uang untuk usaha, ya harus diselesaikan kewajiban membayar. Begitu saja,” katanya.
Manan mengaku memiliki keinginan yang harus diperjuangkan sampai berhasil melaksanakan.
Meski berusia 85 tahun, dia mengaku masih rajin berolahraga untuk menunjang aktivitasnya di tanah suci nanti.
“Setiap hari saya ya jalan-jalan agar badan tetap sehat bisa menunaikan ibadah haji nantinya,” kata Manan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Kepala Daerah dari PDI-P Diminta Sukseskan Program Prabowo