Dunia Internasional,
China Dukung Trump Cabut Sanksi AS: Kami Bersimpati ke Rakyat Suriah

Beijing, VIVA – Tiongkok mendukung keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mencabut sanksi terhadap Suriah seperti pernyataan Presiden AS Donald Trump.
Menurut Tiongkok, pihaknya selama ini menentang sanksi sepihak yang diberlakukan kepada Suriah. Karenanya, Tiongkok mengapresiasi pencabutan sanksi tersebut.
"Selama ini China menentang sanksi sepihak yang tidak sah. Kami bersimpati kepada rakyat Suriah yang menderita akibat sanksi tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis, 15 Mei 2025.
"China mendukung kebijakan dalam dan luar negeri Suriah yang mengutamakan perdamaian dan inklusivitas, serta mendukung agar negara tersebut kembali stabil untuk membangun, yang juga diharapkan oleh masyarakat internasional," tambah Lin Jian.
Presiden Donald Trump bertemu dengan Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa (AP Photo)
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mencabut sanksi terhadap Suriah setelah melakukan konsultasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan para pemimpin negara di Timur Tengah.
Dalam sebuah forum investasi di Riyadh pada Selasa, Trump mengatakan bahwa selain dengan Presiden Erdogan, dirinya turut meminta pendapat dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan meminta hal yang sama.
"Saya akan memerintahkan pencabutan sanksi terhadap Suriah demi memberi mereka peluang mewujudkan kejayaannya," kata Trump di hadapan forum.
Ia mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Suriah untuk kembali bersinar, sehingga semua sanksi harus dicabut.
"Maka itu, saya berkata, 'Semoga Suriah beruntung. Tunjukkanlah hal yang istimewa bagi kami sebagaimana yang telah terjadi di Arab Saudi," ucap Presiden AS.
Pernyataan Trump tersebut disampaikan sehari setelah ia mengakui tengah mempertimbangkan pencabutan sanksi AS terhadap Suriah.
Trump menjadi pemimpin Barat kesekian yang berniat mencabut sanksi ekonomi negaranya terhadap Damaskus yang berlaku sejak rezim Bashar Al-Assad.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu mengatakan, Uni Eropa akan mencabut sanksi terhadap Suriah secara bertahap saat menerima Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa di Paris.
Trump juga sudah bertemu dengan Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa pada Rabu , 14 Mei 2025, di tengah kunjungan kenegaraannya di Arab Saudi. Trump menyampaikan kepada Al-Sharaa bahwa ia memiliki "kesempatan luar biasa untuk melakukan sesuatu yang bersejarah bagi negaranya."
Ahmed al-Sharaa, yang memimpin pasukan dalam menggulingkan Assad, dinyatakan sebagai presiden untuk masa transisi pada akhir Januari lalu.
Bashar Al-Assad memimpin Suriah selama hampir 25 tahun. Ia melarikan diri ke Rusia pada 8 Oktober 2024, sehingga mengakhiri rezim Partai Baath yang berlangsung sejak 1963.

Makna Tarian 'Balik Rambut' Al-Ayyala, Jadi Ritual Sambut Donald Trump di Uni Emirat Arab
Gerakan "balik rambut" yang dilakukan oleh para wanita, yang dikenal sebagai Naa'shaat, merupakan bagian integral dari tarian ini dan memiliki simbolisme mendalam.

VIVA.co.id
17 Mei 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar