Dassault Aviation Rupanya Ingin Remontada atas Kekalahan di India yang Bikin Indonesia Mau Tambah Rafale - Zona Jakarta - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Dassault Aviation Rupanya Ingin Remontada atas Kekalahan di India yang Bikin Indonesia Mau Tambah Rafale - Zona Jakarta

Share This
Responsive Ads Here

 

Dassault Aviation Rupanya Ingin Remontada atas Kekalahan di India yang Bikin Indonesia Mau Tambah Rafale - Zona Jakarta

Dassault Aviation sebagai produsen Rafale siap untuk remontada atas China melalui pesanan tambahan dari Indonesia. (Dassault Aviation)

ZONAJAKARTA.com - Kekalahan Rafale milik Angkatan Udara India (IAF) dalam Operasi Sindoor atas J-10C yang dioperasikan Angkatan Udara Pakistan (PAF) sangat mengusik reputasi Dassault Aviation di mata dunia.

Dassault Aviation lantas berniat untuk "remontada" agar Rafale yang diproduksinya tetap menjadi pilihan utama pelanggan internasional.

Hal ini yang diduga memicu pabrikan untuk mendorong Indonesia agar mau menambah Rafale dari jumlah unit armada yang sudah dimiliki saat ini.

Baca Juga:

Momentum kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke tanah air belakangan ini membawa sebuah hadiah berharga bagi kemajuan sektor pertahanan tanah air.

Di mana Indonesia dan Prancis akhirnya menyepakati letter of intent (LoI) yang di dalamnya mencakup pengadaan unit tambahan Rafale.

Tidak dijelaskan secara konkrit jumlah unit yang akan dipesan sebagai tambahan atas 42 unit yang sudah dipesan dan dilunasi.

Akan tetapi hal ini tentu saja membuat CEO Dassault Aviation Eric Trappier senang bukan kepalang.

Trappier menilai langkah tersebut merupakan wujud kesetiaan Indonesia terhadap Rafale di tengah banyaknya tawaran jet tempur lain yang tampak menggiurkan.

"Saya menyambut baik niat Indonesia untuk mempertimbangkan pengiriman Rafale tambahan," kata Trappier sebagaimana dikutip ZONAJAKARTA.com dari laman Flight Global edisi Kamis, 29 Mei 2025 dalam artikelnya yang berjudul "Jakarta hints at additional Rafales, contemplates J-10C".

Baca Juga:

Pada saat yang bersamaan, Indonesia juga dirumorkan untuk membeli J-10C dari China.

Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Tony Harjono tak menampik isu ini.

Namun di sisi lain, ia juga mengungkapkan bahwa langkah akuisisi tersebut harus melalui berbagai tahapan birokrasi.

user-author
Dassault Aviation sebagai produsen Rafale siap untuk remontada atas China melalui pesanan tambahan dari Indonesia. (Dassault Aviation)

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin juga menguatkan pernyataan KASAU bahwa penambahan unit Rafale pun diambil Indonesia dengan adanya penandatanganan LoI dengan Prancis tepat saat pertemuan bilateral kedua negara di Istana Merdeka, Jakarta karena lebih realistis.

"Kami akan menandatangani LoI besok dengan para menteri yang lain. Intinya, kami akan kembangkan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, khususnya untuk alutsista strategis," ujar Menhan Sjafrie dikutip dari laman Antaranews.com melalui artikel berjudul "Menhan Sjafrie: RI-Prancis bakal teken LoI bidang pertahanan".

Dan tentunya langkah ini tidak hanya mendapat sambutan hangat dari Trappier yang saat ini masih memimpin Dassault Aviation.

Tetapi juga langsung datang dari Macron sebagai orang nomor satu di Prancis.

Apalagi LoI untuk bidang pertahanan yang ditandatangani oleh Jakarta bukan semata-mata untuk penambahan Rafale.

Sebab ada pula upaya untuk memperoleh kapal selam Scorpene yang TNI AL butuhkan.

"Saya gembira bahwa nota kesepahaman yang ditandatangani hari ini dapat membuka perspektif baru dengan pesanan baru untuk Rafale, Scorpene, fregat ringan," dikutip dari artikel berjudul "Despite “Anti-Rafale” Propaganda, Indonesia Likely To Place Follow-Up Order For French Fighter Jets" yang dimuat oleh laman Eurasian Times pada Rabu, 28 Mei 2025.

Baca Juga:

Jaga Reputasi

Di balik langkah Indonesia yang menambah jumlah unit Rafale untuk TNI AU, rupanya ada maksud terselubung dari pihak Dassault Aviation.

Sebab pasca Operasi Sindoor yang dimenangi oleh Pakistan, reputasi pabrikan tersebut perlahan-lahan tergerus akibat kemenangan J-10C buatan China.

Karena itulah, pabrikan memandang penting peran Indonesia untuk memulihkan citranya karena memiliki pengaruh yang kuat di kalangan negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Apalagi pelanggan Rafale sendiri juga banyak datang dari kawasan Timur Tengah seperti Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), hingga Mesir.

Dassault Aviation tentu tak ingin kehilangan kepercayaan dari negara-negara Arab lantaran kemampuan finansialnya yang nyaris tak diragukan lagi.

Sehingga tak heran apabila Trappier turut ikut serta dalam rombongan Macron ke Jakarta demi membujuk Kemhan RI untuk membeli Rafale tambahan meski belum ada satupun unit pesawat yang mendarat di tanah air dan dioperasikan TNI AU.

Halaman:
user-author
Dassault Aviation sebagai produsen Rafale siap untuk remontada atas China melalui pesanan tambahan dari Indonesia. (Dassault Aviation)

Belakangan, Mesir dikabarkan mengancam akan membatalkan pemesanan Rafale dan beralih ke J-10C hingga J-35.

Bahkan J-35 sampai mendapat pujian setinggi langit dari Panglima Angkatan Udara Mesir Letnan Jenderal Mahmoud Fouad Abdel Gawad.

Selama manuver udara dalam latihan gabungan 'Eagles of Civilization 2025' yang diadakan di Mesir baru-baru ini, Panglima Angkatan Udara Mesir Letnan Jenderal Mahmoud Fouad Abdel Gawad menarik menyatakan minatnya yang besar terhadap jet tempur siluman generasi kelima J-35 China," tulis Defense Arabic edisi Sabtu, 24 Mei 2025 dalam artikelnya yang berjudul "The Egyptian Air Force is considering testing the Chinese J-35A stealth fighter".

Adanya pernyataan dari pihak Kairo ini tentu membuat Dassault Aviation ketar-ketir.

Sehingga ketika nantinya pabrikan diminta Macron untuk meningkatkan intensitas produksinya hingga lima unit per bulan demi penuhi tambahan permintaan dari Indonesia, mereka menyatakan kesiapannya.

Yang nantinya bisa menjadi ajang remontada bagi perusahaan dirgantara asal Prancis ini atas penetrasi Tiongkok di kawasan Asia Pasifik pasca Operasi Sindoor.***

Halaman:
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages