Digemborkan Jadi Pesaing F-22 dan F-35, Jet Tempur Kebanggan Rusia Masih Punya Satu Masalah Krusial - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.COM - Jet tempur Su-57 Felon milik Rusia sering kali digadang-gadang sebagai pesaing utama pesawat tempur generasi kelima milik Amerika Serikat seperti F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.
Namun, di balik citra gagah dan teknologi mutakhir yang diusungnya, Su-57 ternyata masih dibayang-bayangi satu persoalan krusial yang belum juga teratasi.
Yakni produksi massal yang tersendat dan kemampuan stealth yang dianggap tertinggal.
Dikutip dari 19fortyfive pada Kamis, 8 Mei 2025 berjudul "Russia’s Su-57 Felon Fighter Has a Message for the F-22 and F-35."
Su-57 adalah jet tempur multirole generasi kelima pertama yang dikembangkan oleh Rusia dalam program PAK FA.
Pesawat ini dirancang untuk menggabungkan kemampuan siluman dengan kemampuan manuver ekstrem yang selama ini menjadi ciri khas filosofi pertempuran udara Rusia.
Baca Juga:
Dengan mesin thrust-vectoring dan desain aerodinamis canggih, Su-57 memang tampil menonjol dalam pertempuran jarak dekat.
Namun, ketika dibandingkan dengan rival baratnya, pesawat ini masih kalah dalam hal siluman terutama dari aspek belakang.
Meskipun Su-57 sudah mengadopsi sejumlah fitur untuk mengurangi visibilitas radar.
Seperti bentuk permukaan yang menyerap radar, ruang senjata internal, dan bahan pelapis khusus.
Tingkat stealth pesawat ini dinilai belum sebanding dengan F-22 atau F-35.
Sejumlah pengamat bahkan menyebut bahwa dari sisi belakang, Su-57 lebih mirip jet tempur generasi keempat yang dimodernisasi daripada pesawat stealth sejati.
Baca Juga:

Yang makin memperparah posisi Su-57 dalam persaingan global adalah lambatnya proses produksi.
Dikutip The Aviationist dari Rabu, 25 Desember 2025 berjudul "Additional Su-34 Fullbacks, Su-57 Felons Delivered to Russian Air Force as Year Draws to a Close."
Hingga akhir 2024, Rusia hanya berhasil mengoperasikan sekitar 20 unit Su-57.
Angka ini jauh dari cukup jika dibandingkan dengan armada F-35 milik Amerika Serikat yang sudah mencapai ratusan unit.
Produksi Su-57 juga tersendat akibat tekanan ekonomi yang dihadapi Rusia.
Terutama sejak invasi ke Ukraina yang berdampak pada keuangan negara dan rantai pasokan industri militer.
Baca Juga:
Dalam operasi militer, Su-57 pun belum membuktikan taringnya secara penuh.
Pesawat ini hanya digunakan secara terbatas di Suriah dan Ukraina.
Itu pun lebih sebagai peluncur rudal jarak jauh dibandingkan sebagai jet tempur penguasa udara.
Strategi ini dipilih Rusia agar Su-57 tidak harus masuk ke wilayah udara yang penuh dengan pertahanan musuh.
Mengingat kerentanannya jika digunakan dalam wilayah yang benar-benar diperebutkan secara aktif.
Meski demikian, Su-57 tetap menjadi simbol ambisi militer Rusia di era teknologi stealth.
Baca Juga:
Kremlin berharap pesawat ini dapat menjadi fondasi bagi pengembangan jet tempur generasi keenam di masa depan.

Akan tetapi, untuk sampai ke tahap tersebut, Rusia perlu terlebih dahulu mengatasi masalah utama yang membayangi Su-57.
Yaitu memampuan stealth yang belum maksimal dan jumlah produksi yang masih minim.
Su-57 menunjukkan pendekatan yang berbeda dengan strategi militer Barat.
Di mana lebih menekankan pada dominasi pertempuran jarak jauh dan kesadaran situasional tinggi.
Rusia, lewat Su-57, masih berpegang pada filosofi lama yang mengedepankan kelincahan dan kemampuan beradaptasi dalam pertempuran jarak dekat.
Baca Juga:
Namun, dalam lanskap pertempuran udara modern yang semakin mengandalkan teknologi siluman dan sensor canggih, pendekatan ini tampaknya tidak cukup.
Hingga saat ini, belum ada laporan bahwa Su-57 berhasil diuji dalam pertempuran udara melawan lawan setara yang memiliki pertahanan udara mumpuni.
Oleh karena itu, efektivitas jet tempur ini dalam pertempuran sesungguhnya masih menjadi tanda tanya besar.
Jadi meski Su-57 Felon digadang sebagai pesaing F-22 dan F-35.
Kenyataannya jet tempur ini masih bergelut dengan persoalan klasik berupa produksi terbatas dan kemampuan stealth yang belum sebanding.
Dalam dunia militer yang makin mengandalkan teknologi siluman dan peperangan berbasis sensor.
Baca Juga:
Su-57 masih punya banyak PR sebelum bisa benar-benar disebut sebagai "pesaing sejati" jet tempur generasi kelima Barat.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar