DPR Desak Polisi Transparan Ungkap Motif Pembacokan Anak Buah Jaksa Agung di Depok dan Deli Serdang - Tribunnews

Kepolisian diminta usut tuntas 2 peristiwa pembacokan anak buah Jaksa Agung ST Burhanuddin di Deli Serdang dan Depok, ungkap motifnya, hukum pelakunya
DOK TRIBUNNEWS
PEMBACOKAN JAKSA - Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar saat ditemui di Gedung Puspenkum Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025) lalu. Hari menjelaskan soal pembacokan yang dialami jaksa. Kepolisian diminta usut tuntas dua peristiwa pembacokan anak buah Jaksa Agung ST Burhanuddin di Deli Serdang dan Depok, ungkap motifnya, hukum berat pelakunya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra, meminta aparat kepolisian mengusut tuntas dan mendalami motif dua peristiwa pembacokan yang menimpa jaksa dan staf Kejaksaan Negeri Deli Serdang, Sumatera Utara, serta pegawai Kejaksaan Agung di Depok, Jawa Barat.
"Kami meminta peristiwa ini diusut secara tuntas dan pihak kepolisian agar segera bertindak," kata Soedeson saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (28/5/2025).
Soedeson yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) ini meminta agar motif pembacokan tersebut didalami.
"Kami bertanya ini, apakah suatu peristiwa terjadi terpisah atau ada hubungannya. Nah ini perlu kita Mendalam motif-motif yang ada di belakang ini semua," ujarnya.
Dia menegaskan pentingnya transparansi dalam penanganan perkara. Kepolisian diminta segera menangkap pelaku dan mengungkap motifnya secara terbuka.
"Lalu, kita tentu meminta kepada pihak kepolisian untuk transparan manakala pelakunya sudah tertangkap agar ditelusuri, diungkap motif di balik peristiwa ini secara jelas," tegasnya.
Selain itu, Wakil Ketua Umum ormas pendiri Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) ini meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Pelaku itu harus ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Ini peristiwa ini kan bukan perampokan kan, tiba-tiba dibacok," ucap Soedeson.
Oleh karena itu, Soedeson memandang bahwa pendalaman motif pembacokan tersebut sangat penting dilakukan.
"Makanya saya meminta motif di balik peristiwa ini diungkap secara terang benderang ya. Apakah korban dan pelaku saling mengenal," tuturnya.

Diketahui, kejadian pertama menimpa Jhon Wesli Sinaga, seorang jaksa fungsional, dan Acensio Hutabarat, staf tata usaha di Kejari Deli Serdang.
Keduanya menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal saat sedang memanen sawit di ladang pribadi, Sabtu (24/5/2025).
Mereka mengalami luka serius di lengan, termasuk patah tulang, dan kini dirawat di RSUD Amri Tambunan, Lubuk Pakam.
Adapun kasus kedua terjadi di Depok, Jumat (23/5/2025). Seorang pegawai Kejaksaan Agung (Kejagung) yang bertugas di Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdakrimti) dengan inisial DSK juga menjadi korban serangan serupa oleh pelaku tak dikenal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 1:28
Remaining Time 1:28
Â

Rocky Gerung Komentari BEM UGM Nyatakan Mosi Tak Percaya Rektor Ada Skandal, Siapa di Belakang UGM

Tuntutan Demo Massa AMMI di Polda Metro Jaya Usai Ijazah Jokowi Dinyatakan Asli: Tangkap Roy Suryo!

Jerman Kutuk Aksi Israel di Gaza, Kecam Serangan Mematikan Terhadap Warga Sipil Tak Bisa Dipahami

Perang Memanas! AS Ketar-ketir Pakistan Gunakan Senjata Nuklir untuk Ciptakan Neraka di India

Peringatan Keras Trump ke Netanyahu, Tak Boleh Gagalkan Perundingan Nuklir Washington dan Teheran

Tentara Israel Pusing, Nyaris 2 Tahun Perang tapi Hamas Masih Kokoh dan Punya Ratusan Roket

Merasa Difitnah, Puan Maharani Desak Menteri Prabowo Budi Arie Segera Klarifikasi soal Kasus Judol

Kondisi Pegawai Kejagung yang Dibacok OTK di Bogor, Jari Kelingking Luka, Diawasi Sosok Misterius

Dedi Mulyadi Turun Tangan Lunasi Biaya Pengobatan RS di Sukabumi, Apresiasi Kades Jaminkan STNK

Megawati Marah Besar saat PDIP Disebut Jadi Pelindung Mafia Judol oleh Budi Arie: Keterlaluan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar