Indonesia Punya Peluang Emas Miliki 11 Unit Jet Tempur Sangar yang Baru Saja Gagalkan NATO Rebut Tanker Jaguar di Laut Baltik - Zona Jakarta
Indonesia Punya Peluang Emas Miliki 11 Unit Jet Tempur Sangar yang Baru Saja Gagalkan NATO Rebut Tanker Jaguar di Laut Baltik - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Sebuah jet tempur Su-35 Angkatan Udara Rusia baru-baru ini dikirim untuk melindungi kapal tanker Jaguar di Laut Baltik.
Alhasil Su-35 terlibat dalam sebuah pertemuan jarak dekat dengan jet tempur Angkatan Udara Polandia.
Pertemuan tersebut juga melibatkan kapal-kapal angkatan laut Estonia.
Keterlibatan jet tempur dari negara-negara anggota NATO lainnya telah dilaporkan tetapi belum dikonfirmasi.
Melansir laman Military Watch Magazine, Minggu (18/5/2025), Jaguar dilaporkan berada di perairan netral dalam perjalanan menuju Primorsk di Wilayah Leningrad.
Di tengah perjalanan, Jaguar bertemu dengan sebuah kapal perang dan helikopter Estonia yang didukung oleh sebuah pesawat tempur sekutu.
Awak Rusia melaporkan ancaman untuk mendaratkan personel Estonia di kapal Jaguar jika mereka tidak mengubah arah, sebagai bagian dari upaya untuk merebut kapal itu.
Upaya-upaya ini dilaporkan dengan cepat mereda setelah Su-35 tiba di daerah tersebut.
Jaguar dapat berlabuh di dekat Pulau Gogland di Laut Baltik timur.
Baca Juga:
Sumber-sumber Estonia mengklaim bahwa Su-35 dan Jaguar keduanya beroperasi di dalam wilayah negara mereka.
Negara-negara anggota NATO di masa lalu telah melakukan berbagai upaya untuk menargetkan pelayaran sipil Rusia, Korea Utara, Iran, dan Venezuela.
Kemungkinan tindakan serupa dilakukan terhadap armada dagang China yang jauh lebih besar yang juga telah berulang kali diutarakan oleh sumber-sumber Barat.
Seruan untuk tindakan semacam itu terhadap kapal-kapal Rusia meningkat pesat di dunia Barat menyusul meningkatnya Perang Rusia-Ukraina menjadi permusuhan skala penuh pada Februari 2022.

Su-35 sendiri merupakan jet tempur yang sangat terkait erat dengan Indonesia.
Ya, Indonesia sudah memiliki kesepakatan dengan Rusia untuk membeli 11 unit Su-35.
Sayangnya kesepakatan tersebut harus ditangguhkan lantaran berbagai alasan termasuk ancaman sankis CAATSA dari AS.
Akan tetapi pihak Rusia masih optimis bahwa Indonesia akan melanjutkan kesepakatan untuk mengakuisisi Su-35.
Rusia bahkan menyebut kesepakatan Su-35 belum dibatalkan, melainkan hanya ditangguhkan saja.
Sukhoi Su-35, yang terbaru dalam seri Flanker merupakan jet tempur multiperan yang tangguh.
Mungkin saja Su-35 merupakan puncak dari rekayasa kedirgantaraan Rusia.
Jet tempur ini dikenal karena kelincahannya, avioniknya yang canggih, dan mesinnya yang bertenaga.
Tak heran bila Su-35 telah menjadi landasan pertempuran udara modern.
Baca Juga:
Seperti halnya F-15 EX, Su-35 mengambil rangka pesawat yang sudah ada dan mengubahnya menjadi pesawat yang sama sekali baru.
Su-35 merupakan evolusi dari Su-27 Flanker, jet tempur superioritas udara era Soviet.
Su-35 dirancang untuk menjadi solusi sementara sementara Rusia mengembangkan pesawat tempur generasi kelima, Su-57.
Meskipun awalnya hanya sebagai solusi sementara, Su-35 telah terbukti menjadi pesawat yang sangat tangguh, dengan berbagai peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya.
Su-35 mempertahankan desain aerodinamis pendahulunya, Su-27, tetapi dengan peningkatan yang signifikan.

Rangka pesawat dibuat menggunakan kombinasi paduan aluminium dan titanium, bersama dengan material komposit untuk mengurangi bobot dan meningkatkan daya tahan.
Pesawat ini memiliki desain sayap-badan besar yang menyatu dengan tingkat efisiensi aerodinamis yang tinggi, yang memungkinkan kemampuan manuver dan stabilitas yang sangat baik pada kecepatan tinggi.
Su-35 ditenagai oleh dua mesin turbofan afterburning Saturn AL-41F1S, lapor 19fortyfive.com.
Mesin-mesin tersebut mampu menghasilkan daya dorong masing-masing 19.400 pon dalam mode kering dan hingga 32.000 pon dengan afterburner.
Tenaga yang sangat besar itu memungkinkan Su-35 mencapai kecepatan maksimum Mach 2,25 (sekitar 2.400 km/jam atau 1.500 mph) di ketinggian.
Su-35 memiliki ketinggian terbang 18.000 meter (59.000 kaki) dan jangkauan tempur sekitar 1.600 km (1.000 mil) tanpa tangki bahan bakar eksternal.
Baca Juga:
Su-35 dilengkapi dengan radar N035 Irbis-E passive electronically scanned array (PESA), yang merupakan salah satu sistem radar tercanggih di dunia.
Irbis-E dapat mendeteksi dan melacak hingga 30 target udara secara bersamaan pada jarak hingga 400 km (250 mil) dan menyerang hingga 8 di antaranya sekaligus.
Radar itu juga memiliki kemampuan pemetaan tanah, yang memungkinkan Su-35 melakukan serangan presisi terhadap target darat.
Selain radar, Su-35 dilengkapi dengan perangkat avionik yang lengkap, termasuk sistem kendali fly-by-wire digital, tampilan head-up (HUD), dan beberapa tampilan multifungsi (MFD) di kokpit.
Su-35 juga dilengkapi dengan sistem penanggulangan elektronik L175M Khibiny-M, yang menyediakan kemampuan peperangan elektronik canggih untuk melindungi pesawat dari radar dan sistem rudal musuh.
Flanker dipersenjatai dengan berbagai macam senjata, menjadikannya platform serbaguna untuk misi udara-ke-udara dan udara-ke-darat.
Pesawat ini memiliki 12 titik keras untuk membawa senjata dan perbekalan eksternal, dengan kapasitas muatan maksimum 8.000 kg (17.600 pon).
Su-35 dapat membawa berbagai rudal udara-ke-udara, termasuk R-77 (AA-12 Adder) dan R-73 (AA-11 Archer), serta rudal udara-ke-darat jarak jauh seperti Kh-31P (AS-17 Krypton) dan Kh-59MK2 (AS-22 Kluge).

Untuk pertempuran jarak dekat, Su-35S dilengkapi dengan meriam GSh-30-1 30 mm, yang memiliki laju tembakan 1.500 peluru per menit dan kecepatan moncong 860 meter per detik (2.820 kaki per detik).
Meriam ini sangat efektif terhadap target udara dan darat.
Media AS 19fortyfive pun menyebut bahwa Su-35 meurpakan jet tempur yang sangat berbahaya.
Hal itu dituliskan dalam artikel berjudul "Russia’s Su-35S Flanker-M Fighter Summed Up Simply in 4 Words" terbitan 9 Maret 2025.
***
