Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    Istana Wapres Dilapisi Kaca Anti Peluru, Pemasangan Baru 22 Persen - Kompas

    3 min read

     

    Istana Wapres Dilapisi Kaca Anti Peluru, Pemasangan Baru 22 Persen

    NUSANTARA, KOMPAS.com - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus mencuri perhatian dengan kemajuan proyek-proyek strategisnya.

    Salah satu sorotan utama adalah Istana Wakil Presiden (Wapres), kantor Gibran Rakabuming Raka, yang kini telah mencapai progres 43 persen dan dilengkapi dengan kaca anti peluru sebagai fitur keamanan canggih.

    Menurut Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, pembangunan Istana Wapres telah menyelesaikan struktur utama dan kini memasuki tahap arsitektural, termasuk pemasangan kaca anti peluru yang telah mencapai 22 persen.

    Proyek tahap pertama ini mencakup kantor wapres, kediaman wapres, kantor sekretariat wapres, pendopo, masjid, dan fasilitas pendukung seperti mess Paspampres, parkir, pos jaga, hingga helipad.

    Gibran Tinjau Bandara Nusantara dan Sejumlah Proyek Strategis di IKN

    Baca juga: China Pimpin Gelombang Investasi di IKN, Meroket Hampir Rp 70 Triliun

    Kaca anti peluru menjadi salah satu elemen kunci untuk memastikan keamanan bangunan yang merupakan objek vital nasional untuk memenuhi standar keamanan ketat.

    Selain Istana Wapres, kaca anti peluru juga telah dipasa di Istana Negara yang dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap ancaman fisik, seperti serangan atau bencana.

    Kaca anti peluru yang dipasang ini mampu menahan proyektil dari senjata api, memastikan keselamatan pejabat negara.

    Tak sekadar memenuhi fungsi keamanan, kaca ini dirancang dengan teknologi canggih untuk efisiensi energi dan tampilan elegan, sesuai konsep smart forest city IKN.

    "Proyek ini ditargetkan selesai pada Desember 2025," ujar Basuki, Rabu (28/5/2025).

    “Huma Betang Umai”, Filosofi Lokal dalam Desain Modern

    Dengan nilai proyek Rp 1,45 triliun dan luas lahan 14,8 hektar, Istana Wapres dirancang dengan mengusung konsep “Huma Betang Umai” (Rumah Panjang Ibu) dari budaya Dayak, melambangkan peran pengayom dan keberlanjutan.

    Filosofi ini mencerminkan peran ibu sebagai pengayom dan pelindung, sekaligus menghubungkan dengan konsep “Ibu Kota” dan “Ibu Pertiwi.”

    Baca juga: Istana Wapres Dilapisi Kaca Anti Peluru, Gibran Berkantor di IKN 2026

    Desain ini mengintegrasikan elemen tropis kontemporer, hemat energi, dan material alami, seperti atap energi surya dan lanskap hijau untuk mendukung konsep carbon negative.

    Kemudian dinding dilapisi kayu ukiran karya seniman Jawa dan Bali, anyaman pisang, marmer, dan granit, serupa dengan desain Istana Negara.

    Konsep ini menjadikan Istana Wapres tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga simbol keberagaman dan keberlanjutan Indonesia.

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

    Momen Akrab Anak Prabowo dan Istri Macron di Gala Dinner Istana

    Komentar
    Additional JS