Istilah Orde Lama Dihilangkan di Penulisan Sejarah Ulang, Puan: Jangan Sampai Ada yang Tersakiti
Puan meminta sejarah yang terjadi tidak dihilangkan. Oleh karenanya, penulisan sejarah mesti dikaji hati-hati dan tak perlu buru-buru.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5204547/original/021850700_1746003967-newsCover_2025_4_22_1745325181742-2bymb.jpeg)
Advertisement
Liputan6.com, Jakarta - Istilah orde lama tidak ada dalam judul 10 jilid buku hasil penulisan ulang sejarah Indonesia. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengingatkan, apapun kalimatnya jangan sampai ada pihak yang tersakiti.
"Ya itu, apapun kalimatnya, apapun kejadiannya, jangan sampai kemudian ada yang tersakiti," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Puan meminta sejarah yang terjadi tidak dihilangkan. Oleh karenanya, penulisan sejarah mesti dikaji hati-hati dan tak perlu buru-buru.
Advertisement
"Jangan sampai ada yang kemudian dihilangkan, karenanya sejarah ya tetap sejarah, jadi harus dikaji dengan baik dan harus dilakukan dengan hati-hati," ucapnya.
Puan menyebut, sejarah memang ada yang pahit. Namun, harus tetap disampaikan secara transparan.
"Jadi jas merah, jangan sekali-sekali merupakan sejarah, kalau memang ingin diperbaiki silahkan, tapi namanya sejarah apakah itu pahit, apakah itu baik, ya kalau memang diulang harus diulang dengan sebaik-baiknya," pungkasnya
Diketahui, dari 10 judul jilid buku yang dipaparkan terdapat judul jilid Orde Baru dan Era Reformasi. Namun, sebelum judul Jilid Orde Baru, judul jilid yang dipaparkan adalah Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi.
Alasan Kemenbud Hilangkan Istilah Orde Baru
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5122802/original/039107900_1738753704-806c5b9d-fe44-4e55-80d6-c17d27763334.jpg)
Sebelumnya, menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkap alasan tak ada istilah orde lama dalam judul 10 jilid buku hasil penulisan ulang sejarah Indonesia . Alasannya, perubahan istilah itu dilakukan karena selama ini pemerintahan sebelum Orde Baru itu tak pernah menyebut pemerintahannya sebagai Orde Lama.
"Jadi sebenarnya itu para sejarawan yang membuat ya, kalau kita lihat istilah Orde Lama, pemerintahan Orde Lama, tidak pernah menyebut dirinya Orde Lama, kalau Orde Baru memang menyebut itu adalah Orde Baru," kata Fadli usai rapat kerja dengan Komisi X di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.
Lebih lanjut, Fadli mengklaim perubahan istilah itu dilakukan agar perspektif yang digunakan dalam sejarah baru Indonesia ini lebih netral dan inklusif.
"Jadi sebenarnya itu juga perspektif yang kita ingin membuat lebih inklusif, lebih netral," ujarnya.
Advertisement
Daftar Jilid Buku Sejarah Indonesia yang Disusun
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/934050/original/045876500_1437579151-20150722-Museum-ANRI-Jakarta-05.jpg)
Berikut daftar jilid buku sejarah Indonesia yang disusun:
Jilid I Sejarah Awal Nusantara
Jilid II Nusantara dalam Jaringan Global: India dan Cina
Jilid III Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah
Jilid IV Interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi
Jilid V Respons terhadap Penjajahan
Jilid VI Pergerakan Kebangsaan
Jilid VII Perang Kemerdekaan Indonesia
Jilid VIII Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi
Jilid IX Orde Baru (1967-1998)
Jilid X Era Reformasi (1999-2024)
Jilid XI Faktaneka dan Indeks
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-square-new.png,400,20,0)/kly-media-production/medias/5077172/original/097216700_1735953851-250103_INFOGRAFIS_LIFESTYLE_Warisan_Budaya_TakBenda_UNESCO_dari_Indonesia_S_01.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar