Kacimuih, Jajanan Tradisional Khas Minangkabau yang Terbuat dari Singkong dan Parutan Kelapa - GNFI

 

Kacimuih, Jajanan Tradisional Khas Minangkabau yang Terbuat dari Singkong dan Parutan Kelapa

Apakah Kawan pernah mendengar dan mencicipi salah satu jajanan tradisional yang berasal dari daerah Sumatra Barat, yakni kacimuih? Sumatra Barat dengan budaya Minangkabau memang menjadi salah satu daerah di Indonesia yang dikenal dengan keberagaman kulinernya.

Kacimuih menjadi salah satu jajanan tradisional yang patut Kawan coba ketika berkunjung ke daerah ini. Apalagi jajanan tradisional ini belum tentu bisa Kawan jumpai di daerah lain yang ada di Indonesia.

Dulunya kacimuih menjadi salah satu jajanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu, jajanan tradisional khas Minangkabau ini mulai langka dan jarang dijumpai pada saat sekarang.

Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait jajanan tradisional khas Minangkabau tersebut? Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Mengenal Kacimuih

Kacimuih merupakan salah satu jajanan tradisional dari Sumatra Barat yang terbuat dari campuran singkong dan parutan kelapa. Secara umum, jajanan ini memiliki cita rasa manis lewat tambahan taburan gula ketika disajikan.

Meskipun dibuat menggunakan bahan yang sederhana, jajanan tradisional ini ternyata bisa memberikan banyak manfaat bagi setiap orang yang mengonsumsinya. Sebab jajanan tradisional khas Minangkabau ini memiliki kandungan gizi di dalamnya.

Kandungan gizi dari kacimuih didapatkan dari penggunaan singkong dan parutan kelapa yang menjadi bahan dasar utama dalam proses pembuatannya. Dari kedua bahan ini, terdapat kandungan serat, magnesium, vitamin c, dan asam lemak yang bisa Kawan dapatkan ketika mengonsumsi makanan tersebut.

Kandungan ini diyakini bisa menambah energi bagi setiap orang yang mengonsumsinya. Tidak hanya itu, kandungan gizi tersebut juga bisa berdampak baik untuk meningkatkan metabolisme tubuh.

Proses Pembuatan

Cara membuat kacimuih juga cukup sederhana dan mudah untuk dilakukan. Pertama, Kawan perlu mempersiapkan singkong yang menjadi bahan utama jajanan tradisional ini.

Kupas dan bersihkan singkong terlebih dahulu. Setelah itu parut dan kukus singkong hingga matang.

Setelah matang, campurkan singkong yang sudah dikukus ini dengan parutan kelapa. Terakhir, Kawan bisa menaburkan gula pasir di atas campuran singkong dan parutan kelapa tersebut untuk menambah cita rasa manis ketika dikonsumsi nantinya.

Selain gula pasir, Kawan juga bisa menggunakan gula aren untuk memberikan cita rasa manis pada jajanan ini. Untuk pembuatannya, masak gula aren ini bersama parutan kelapa sebelum nantinya dicampurkan dengan singkong yang sudah dikukus.

Mulai Langka dan Jarang Dijumpai

Dilansir dari laman RRI, kacimuih dulunya menjadi salah satu jajanan favorit yang banyak dikonsumsi masyarakat Minangkabau. Pada era 1980-an, jajanan tradisional ini bisa dijumpai di berbagai tempat, mulai dari warung hingga pasar tradisional.

Harga kacimuih yang relatif murah menjadi salah satu alasan mengapa jajanan ini cukup banyak digemari masyarakat Minangkabau. Terlebih jajanan tradisional ini cukup mengenyangkan jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu.

Namun seiring berjalannya waktu, keberadaan kacimuih mulai langka dan jarang dijumpai di Sumatra Barat. Kawan belum tentu bisa menemui jajanan tersebut setiap saat pada saat sekarang.

Salah satu daerah yang masih bisa Kawan tuju untuk mencicipi jajanan tradisional ini adalah Bukittinggi, Sumatra Barat. Selain itu, jajanan ini juga bisa dijumpai pada momen-momen tertentu, seperti saat Ramadan dan sejenisnya.

Saat momen ini, kacimuih sering kali menjadi salah satu pilihan menu berbuka puasa bagi masyarakat Muslim. Cita rasa manis dan mengenyangkan dari kacimuih dirasa cocok untuk menjadi menu berbuka setelah berpuasa selama satu hari penuh.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News