Internasional
Konferensi Pers Terlama di Dunia Presiden Maladewa Pecahkan Rekor, Durasinya 15 Jam
/data/photo/2024/10/15/670e6bc23d66d.jpg)
MALE, KOMPAS.com – Presiden Maladewa, , baru-baru ini mencatatkan sejarah dengan menyampaikan pidato dalam konferensi pers yang berlangsung hampir selama 15 jam.
Dengan begitu dapat memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, demikian disampaikan oleh kantor kepresidenan Maladewa pada Minggu (4/5/2025).
Konferensi pers terlama di dunia itu dimulai pada pukul 10.00 waktu Maladewa pada Sabtu (3/5/2025), dan berlangsung hingga lewat tengah malam, dengan jeda singkat hanya untuk berdoa.
Industri Otomotif Masuk Zona Resesi, Picu Gelombang PHK
Baca juga: Presiden Maladewa Pecat 7 Menteri dan 43 Wakil Menteri demi Efisiensi
Berdurasi 14 jam 54 menit, konferensi ini mencatatkan waktu terpanjang yang pernah dilakukan oleh seorang presiden.
“Kami mencatatkan rekor dunia baru, dengan Presiden Muizzu menjawab pertanyaan dari wartawan tanpa henti,” kata pernyataan dari kantor kepresidenan.
Konferensi tersebut juga bertepatan dengan peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh pada Sabtu.
Muizzu menekankan pentingnya peran pers dalam menjaga demokrasi dan masyarakat yang sehat.
"Pers memainkan peran penting dalam masyarakat, dan saya ingin menekankan pentingnya pelaporan yang faktual, berimbang, dan tidak memihak," ujarnya selama konferensi, dikutip dari kantor berita AFP.
Selain menjawab berbagai pertanyaan wartawan, Muizzu juga menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat melalui media.
Pencapaian ini juga turut diwarnai oleh kenaikan posisi Maladewa dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia 2025, dengan negara kepulauan tersebut naik dua peringkat ke posisi 104 dari 180 negara, sebagaimana tercatat oleh Reporters Without Borders (RSF).
Lebih dari 20 wartawan turut hadir dalam sesi panjang ini dan disuguhi makanan untuk menjaga energi selama sesi berlangsung.
Sebagai informasi, Muizzu menjadi presiden pada 2023, menggantikan Mohamed Nasheed yang sebelumnya pernah mencatatkan rekor dunia lain pada 2009 dengan mengadakan rapat kabinet bawah air pertama di dunia.
Baca juga: Mantan Presiden Maladewa Ungkap Alasan Presiden Sri Lanka Pilih Kabur dari Negaranya
Diketahui, rapat tersebut diselenggarakan untuk menyoroti ancaman naiknya permukaan air laut yang berisiko menenggelamkan negara ini.
Maladewa, yang terdiri dari 1.192 pulau karang kecil, berada di garis depan dalam perjuangan melawan pemanasan global yang dapat meningkatkan permukaan air laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Teknologi Hybrid 4WD Hi4-T GWM, Bisa buat Offroad Ekstrem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar