Media Asing Curigai Ada Hubungan Mesra Indonesia dengan Tiongkok yang Membuatnya Kepincut Membeli Jet Tempur J-10C Meski Sudah Pesan Rafale - Zona Jakarta

Rabu, 28 Mei 2025 | 15:49 WIB

Indonesia disebut tertarik membeli jet tempur J-10C karena diduga punya kedekatan dengan Tiongkok ini.

ZONAJAKARTA.com - Indonesia diduga sedang mempertimbangkan pembelian jet tempur J-10C dari Tiongkok.

Hal ini dilaporkan Bulgarian Military, pada 27 Mei 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia Mungkin Akan Membeli 42 Jet Tempur J-10C Bekas dari Tiongkok."

Meski kabar tersebut masih simpang siur, laporan yang mengutip dari sumber yang bersangkutan mengungkapkan spekulasi ini mungkin akan dilakukan selama Indo Defence Expo & Forum di Jakarta, 11-14 Juni 2025.

Antara News, pada 28 Mei 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia Pertimbangkan Akuisisi Jet Tempur J-10C China."

Kepala Staf Angkatan Udara (TNI AU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono tidak menutup kemungkinan pembelian jet tempur J-10C dari China.

"Kami sedang mempertimbangkannya," katanya di Jakarta, 27 Mei 2025.

Ia mengatakan, pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu bukan keputusan mudah.

Harjono menjelaskan, keputusan pembelian alutsista TNI AU harus melalui beberapa tahapan dan dikaji oleh Dewan Penetapan Alutsista.

Baca Juga:

Ia menuturkan, dalam proses tersebut, pemerintah akan menilai semua faktor, termasuk kesesuaian alutsista tersebut untuk pertahanan negara dan dampaknya terhadap hubungan politik dengan negara lain.

Ia menegaskan, Indonesia merupakan negara nonblok yang tidak terlibat konflik dengan negara mana pun.

Hal itu membuat TNI AU memiliki keleluasaan untuk membeli alutsista dari negara mana pun.

Menurut Alert5, pada 27 Mei 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia menghidupkan kembali kesepakatan Su-35 yang ditinggalkan, menambah J-10 China."

Mengungkapkan ketertarikan Indonesia pada jet tempur buatan China tersebut, dilatarbelakangi hubungan Indonesia dan Tiongkok.

Indonesia disebut tertarik membeli jet tempur J-10C karena diduga punya kedekatan dengan Tiongkok ini.

Menurutnya, pergeseran ke arah jet tempur Tiongkok dan kemungkinan Rusia terjadi dengan latar belakang hubungan Indonesia yang semakin dalam dengan Tiongkok.

Pada bulan Januari 2025, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang bergabung dengan kelompok BRICS yang dipimpin Tiongkok.

Indonesia memposisikan dirinya sebagai pendukung vokal untuk keterlibatan ASEAN yang lebih besar dalam blok yang berfokus pada masalah perdagangan, pembangunan, dan tata kelola global.

Baca Juga:

Pengaruh ekonomi Tiongkok memberikan konteks penting bagi strategi pengadaan Indonesia yang terus berkembang.

Beijing adalah mitra dagang terbesar Indonesia, dengan perdagangan bilateral meningkat lebih dari dua kali lipat dari 52,45 miliar dollar AS pada tahun 2013 menjadi 135,17 miliar dollar AS pada tahun 2024.

Tiongkok juga merupakan investor asing terbesar di Indonesia, dengan total investasi sebesar 8,1 miliar dollar AS pada tahun 2024 saja, menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia.

Hubungan ekonomi ini telah meningkat ke tingkat politik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kesepakatan Presiden Prabowo Subianto pada bulan November 2024 dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk membangun "komunitas takdir Tiongkok-Indonesia dengan pengaruh regional dan global."

Ini merupakan tingkat kerja sama bilateral yang baru, antara China dan Indonesia.

Menggarisbawahi pentingnya Tiongkok secara strategis, Prabowo menjadikan Beijing sebagai tujuan luar negeri pertamanya baik saat menjabat sebagai presiden terpilih maupun beberapa minggu setelah menjabat.

***