Pelajar Nikah Dini di Lombok Tengah Enggan Lanjutkan Sekolah, Pilih Berjualan
/data/photo/2025/05/25/6832e76d9022b.jpg)
/data/photo/2025/05/25/6832e76d9022b.jpg)
LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - ER (17), pengantin laki-laki yang video pernikahannya viral di media sosial karena menikah dini, mengaku enggan melanjutkan sekolah.
Saat ditemui di rumah pengantin perempuan di Praya Timur, Lombok Tengah, ER mengatakan dia baru saja pulang membantu neneknya berjualan bawang di Sembalun, ditemani istrinya YE (15).
Selain berjualan bawang, ER juga mengaku kerap mengambil tembakau untuk dijual kembali.
"Saya jual tembakau, tadi saja saya habis dari Sembalun bantu nenek jual bawang," katanya dalam bahasa daerah, Minggu (25/5/2025).
Pemuda Pancasila Raup Rp 1 M per Tahun dari Bisnis Lahan Parkir RSU Tangsel
Baca juga: Pelajar Pelaku Pernikahan Anak di Lombok Tengah Kini Kerja Serabutan Cari Barang Bekas
ER, yang selama ini tinggal bersama neneknya, mengatakan sudah mulai membantu berjualan sejak masih duduk di bangku SMP.
Dia juga mengungkapkan pernah duduk di bangku SMK tetapi putus sekolah karena alasan berkelahi di sekolah.
Baca juga: Viral Pernikahan Dini di Lombok, Ayah Pengantin Terpaksa Nikahkan Anak karena Tradisi Kawin Culik
Saat ditanya awak media apakah akan melanjutkan sekolah, ER hanya menunduk dan menggelengkan kepala.
"Enggak," jawabnya lirih sambil menundukkan kepala.
Sementara itu, YE (15) saat dibawa untuk menikah masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
YE juga hanya tertunduk saat ditanya apakah akan melanjutkan sekolah atau tidak.
Keluarga YE berharap anaknya bisa kembali melanjutkan pendidikan.
Baca juga: Ketua Majelis Adat Sasak: Merariq Disalahartikan, Mestinya Tak Terjadi Pernikahan Usia Anak
Namun, semua dikembalikan kepada YE apakah masih mau melanjutkan sekolah atau tidak.
Sebelumnya, pernikahan pasangan ini menjadi sorotan publik karena keduanya masih di bawah umur.
Sebelum video tersebut viral di media sosial, pihak kepala desa, kepala dusun, Bhabinkamtibmas, dan pihak keluarga pengantin perempuan sudah berupaya memisahkan keduanya. Keduanya dipisahkan karena alasan masih di bawah umur.
Baca juga: Maaf dan Doa Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus...
Namun, setelah sebulan terpisah, keduanya kembali nekat. Sang pria membawa lari pengantin perempuan ke pulau Sumbawa.
Menurut tradisi kawin culik masyarakat Lombok, jika seorang perempuan sudah dibawa lari lebih dari 24 jam dan menyatakan keinginan menikah, maka orangtua tidak punya pilihan lain selain menikahkan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Israel Bombardir Sekolah Tempat Pengungsian Warga Gaza, 20 Orang Tewas
0 Komentar