Pramono Ungkap Ada Peran TNI di Balik Stabilnya Harga Beras - Kompas - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Pramono Ungkap Ada Peran TNI di Balik Stabilnya Harga Beras - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 

Pramono Ungkap Ada Peran TNI di Balik Stabilnya Harga Beras

Kompas.com, 6 Mei 2025, 13:49 WIB
Lihat Foto
banner-NPS

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung sempat menyebut adanya keterlibatan unsur TNI dalam menjaga stabilitas harga beras di Jakarta selama enam bulan terakhir.

Pernyataan itu disampaikan Pramono saat kunjungannya ke Desa Kutawargi, Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/5/2025), dalam rangka memperkuat kerja sama pasokan pangan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kabupaten Karawang.

Harga beras di Jakarta relatif stabil berkat peran strategis aparat teritorial di daerah penghasil, terutama Komandan Distrik Militer (Dandim) setempat.

Operasi Besar-Besaran, Polda Metro Jaya Amankan 22 Preman Berkedok Ormas

“Harga ini, dalam enam bulan ini relatif stabil, salah satu yang membuat stabil sebenarnya Pak Dandim,” ucap Pramono saat di lokasi, Selasa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia mengakui Dandim memiliki peran dalam menjaga harga pembelian pemerintah (HPP) agar tetap terkendali.

“Harus diakui dengan HPP-nya Rp 6.500 bisa Rp 7.000, Menurut saya luar biasa,” kata Pramono.

Meski begitu, Pramono enggan merinci lebih jauh apa saja yang dilakukan oleh jajaran TNI dalam upaya tersebut.

“Saya enggak perlu cerita apa yang dilakukan, tapi saya sebagai orang yang lama di pemerintahan, tahu apa yang dilakukan oleh Pak Dandim dan jajarannya,” kata dia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam kunjungannya ke Desa Kutawargi, Karawang, Pramono turut menghadiri panen raya bersama Bupati Karawang Aep Syaepuloh dalam rangka pelaksanaan Program Contract Farming 2025.

Program ini merupakan bentuk kerja sama antara DKI Jakarta dan Karawang untuk memastikan suplai beras ke Ibu Kota, yang membutuhkan sekitar 2.500 ton per hari.

“Di Jakarta itu hanya ada 400 hektare lahan sawah, sedangkan penduduknya lebih dari 11 juta. Tidak mungkin kebutuhan beras bisa tercukupi tanpa kerja sama dengan daerah penghasil seperti Karawang,” jelas Pramono.

Saat ini, sebanyak 600 hektare lahan sawah di Karawang telah dikerjasamakan dengan BUMD pangan DKI, Food Station Cipinang. Pramono menilai angka tersebut masih kurang dan meminta Food Station untuk menambah skala kerja sama.

“Kalau bisa ditingkatkan, saya minta kepada Dirut dan jajaran Food Station untuk melakukannya. Karawang ini dekat, biaya transportasi juga lebih murah,” ujarnya.

Bupati Karawang Aep Syaepuloh pun menyambut baik keinginan tersebut dan menegaskan kesiapan daerahnya untuk memperluas kerja sama.

“Kami punya target produksi 1,4 juta ton gabah kering pada 2025. Kalau Gubernur DKI minta lebih, kami siap,” tegas Aep.

Lebih lanjut, Pramono juga menyampaikan bahwa DKI Jakarta akan memperluas jejaring kerja sama dengan berbagai daerah penghasil beras lainnya di Indonesia, termasuk Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ia bahkan membuka kemungkinan menjalin kerja sama dengan Kediri, tanah kelahirannya, yang juga dikenal sebagai lumbung padi utama di Jatim.

“Bukan karena apa, tapi karena Kediri termasuk penghasil padi terbesar di Jawa Timur,” ungkap Pramono.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages