Revitalisasi Pertanian Jateng: 9 Juta Ton Padi Jadi Target Swasembada 2026 - Kompas - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Revitalisasi Pertanian Jateng: 9 Juta Ton Padi Jadi Target Swasembada 2026 - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 

Revitalisasi Pertanian Jateng: 9 Juta Ton Padi Jadi Target Swasembada 2026

6834085f4fa6e

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan komitmennya untuk mendukung swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.

Dalam Rapat Kerja Musrenbang Jawa Tengah tahun 2025 yang digelar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, pada Senin (26/5/2025), Luthfi menargetkan produksi padi di Jawa Tengah mencapai 9 juta ton pada 2026.

"Swasembada pangan itu apa sih yang kita lakukan? Satu pertanian. Jadi pertanian kita tidak berorientasi kepada program. Kita harus berorientasi kepada hasil. Kita bandingkan antara Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat," ujar Luthfi dalam sambutannya.

Baca juga: Anggota GRIB Jaya Rusak Aset PT KAI, Dibayar Rp 1,7 Juta atas Pesanan Orang Berinisial E

Pelapor Jampidsus Diperiksa Jamwas Kejagung, Ungkapkan Kejanggalan Kasus Zarof Ricar

Luthfi mendorong peningkatan produksi tiga komoditas pertanian, yaitu padi, jagung, dan kedelai.

Ia mengungkapkan bahwa pada 2022, Jawa Tengah berhasil memproduksi 9 juta ton padi, angka tersebut bertahan hingga 2023.

Namun, pada 2024, produksi mengalami penurunan menjadi 8 juta ton.

Untuk mengembalikan angka produksi, ia berencana memperbaiki infrastruktur pertanian, termasuk revitalisasi lahan dan saluran irigasi.

"Targetnya apa? 2026 target kita untuk padi adalah 9 juta ton kita kembalikan kepada tahun 2022. Kalau 2024 8 juta ton, maka besok harus bisa menjadi 9 juta ton," tegasnya.

Baca juga: 80.000 Koperasi Merah Putih Siap Diluncurkan di Indonesia, Fokus Kembangkan Potensi Lokal Desa

Baca juga: 6 Bangunan Aset Negara Dirusak Anggota Ormas GRIB Jaya, KAI Rugi Ratusan Juta

Rincian target 2026

Rincian target produksi pada tahun 2026 mencakup padi sebanyak 9,3 ton, jagung 3,4 ton, dan kedelai 78,7 ton.

Luthfi juga menjelaskan bahwa kontribusi Jawa Tengah untuk produksi nasional padi, jagung, dan kedelai dari tahun 2022 hingga 2024 hampir selalu berada di peringkat kedua setelah Jawa Timur dan Jawa Barat.

Capaian Jawa Tengah yang kerap berada di bawah Jawa Timur disebabkan oleh perbedaan luas lahan baku sawah (LBS), di mana Jateng memiliki 987.468 hektar, sedangkan Jatim seluas 1.207.977 hektar.

Baca juga: Saya Merasa Berdagang Tidak Mudah, Ada Kesalahan Barang Disita, dan Langsung Dipidana

Lebih lanjut, Luthfi menekankan pentingnya pengembangan tiga sektor untuk mendongkrak perekonomian Jawa Tengah, yaitu pertanian, industri, perdagangan, dan pariwisata.

"Ini adalah landasan pijak kita dalam rangka melakukan kegiatan-kegiatan di seluruh wilayah kita," imbuhnya.

Dia juga meminta bupati dan wali kota untuk menyesuaikan visi misi di daerah masing-masing sesuai dengan janji politik dan kearifan lokal, namun tetap selaras dengan kebijakan nasional.

Untuk pengembangan wilayah di 10 daerah, Luthfi mendukung Solo Great Sale yang akan melibatkan karesidenan lainnya.

"Dengan cara begitu eks karesidenan akan mampu berkembang di wilayahnya sendiri-sendiri. Termasuk wilayah kita adalah tema RPJM-nya kita 2025 di nasional 2045 adalah menumpu ketahanan pangan dan rantai nilai industri nasional. Artinya bahwa ketahanan pangan, swasembada pangan kita adalah untuk mendukung industri nasional," tandasnya.

Baca juga: Diduga Depresi Nikah Muda, Pria di Buton Ditemukan Tewas Gantung Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Duduk Perkara Ayam Goreng Widuran Ditutup Sementara, Cantumkan Non-halal Usai Viral

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages