Dunia Internasional,
Rusia Luncurkan Serangan Pesawat Nirawak Terbesar, Warga Ukraina Panik Berlarian | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 19 Mei 2025 - 09:40 WIB
Rusia luncurkan serangan 273 pesawat nirawak ke Ukraina, terbesar sejak perang kedua negara pecah Februari 2022. Foto/Screenshot video The Guardian
-
Rusiatelah meluncurkan apa yang
Ukrainasebut sebagai serangan pesawat nirawak (drone) terbesar sejak perang pecah 24 Februari 2022. Serangan ini berlangsung semalam.
Serangan terjadi dua hari setelah perundingan perdamaian langsung pertama antara pejabat Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki, gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata.
"Rusia telah meluncurkan 273 pesawat nirawak serang Shahed dan berbagai jenis pesawat nirawak tiruan," kata Angkatan Udara Ukraina, yang dilansir AFP, Senin (19/5/2025).
Militer Kyiv mengeklaim dari 273 pesawat nirawak Rusia, 88 di antaranya ditembak jatuh dan 128 lainnya tersesat "tanpa konsekuensi negatif".
Baca Juga: Rusia Bakal Luncurkan Rudal Antarbenua RS-24 Yars untuk Intimidasi Ukraina dan NATO
Wakil Perdana Menteri Ukraina Yulia Svyrydenko mengatakan itu adalah jumlah pesawat nirawak terbesar yang tercatat.
"Rusia memiliki tujuan yang jelas—untuk terus membunuh warga sipil," katanya.
Sebaliknya, militer Rusia mengeklaim telah menembak jatuh 25 pesawat nirawak Ukraina pada Sabtu malam dan Minggu pagi.
Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi pemerintah Rusia, Presiden Vladimir Putin mengatakan tujuan Moskow adalah untuk menghilangkan penyebab yang memicu krisis ini, menciptakan kondisi untuk perdamaian abadi, dan menjamin keamanan Rusia.
Sementara itu, para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman, dan Polandia berencana untuk berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelum Trump dan Putin berbicara via telepon pada Senin. Demikian disampaikan Kanselir Jerman Friedrich Merz.
Keempat pemimpin Eropa bersama-sama mengunjungi Kyiv pekan lalu, di mana mereka menyerukan sanksi baru terhadap Rusia kecuali Moskow menerima gencatan senjata.
Zelensky mengatakan empat pemimpin Eropa itu telah bergabung dengannya dalam menelepon Trump pada hari Jumat lalu setelah perundingan Rusia-Ukraina di Turki gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata.
Warga Ukraina Panik Berlari ke Tempat Perlindungan
Selama serangan pesawat nirawak terbesar Rusia selaman, para warga Ukraina panik berlarian ke tempat perlindungan bom.
Di reruntuhan rumah keluarganya di wilayah Obukhiv sebelah barat Kyiv, Natalia Piven (44), menceritakan bagaimana dia masuk ke ruang bawah tanah bersama putranya setelah peringatan serangan udara, tepat pada waktunya untuk selamat dari gelombang pertama pesawat nirawak.
Mereka kemudian berlari ke tempat perlindungan bom di sebuah taman kanak-kanak, sebelum gelombang pesawat nirawak lainnya menghantam desanya. Rumah mereka hancur total. Seorang wanita berusia 28 tahun yang tinggal di sebelahnya tewas.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan tiga orang lainnya terluka termasuk seorang anak berusia empat tahun.
“Saya tidak bisa melupakannya. Saya benar-benar tidak bisa. Saya dapat dengan jelas mendengar pesawat nirawak terbang tepat ke arah rumah saya,” kata Piven kepada Reuters.
Presiden AS Donald Trump telah mengubah retorika AS dari mendukung Ukraina menjadi menerima sebagian narasi Moskow tentang perang yang dilancarkan Putin pada tahun 2022.
Namun, Kyiv dan sekutu-sekutunya di Eropa bekerja keras untuk meyakinkan Trump bahwa Moskow-lah yang menunda gencatan senjata sekarang.
Zelensky mengatakan bahwa dia akan menerima usulan Trump untuk gencatan senjata segera minimal 30 hari tanpa syarat.
Sedangkan Moskow mengatakan akan mempertimbangkan gencatan senjata tetapi hanya jika syarat-syaratnya terpenuhi, termasuk penghentian pasokan senjata ke Kyiv.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
0 Komentar