Dunia Internasional
Soal Konflik GRIB Jaya dan Dedi Mulyadi, Razman Curiga Gubernur Jabar Mau Nyapres 2029 - Tribunsolo.com
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Beberapa belakangan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, organisasi masyarakat yang dipimpin oleh Hercules, berseteru dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pihak GRIB Jaya pun curiga terhadap Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, terkait aktivitasnya yang intensif dalam mengunggah konten YouTube.
Mereka menilai, ada niatan Dedi untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2029.
Kecurigaan ini disampaikan oleh Razman Arif Nasution, Kepala Bidang Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, dalam sebuah tayangan di YouTube Garuda TV pada 28 April 2025.
"Kang Dedi ini terlalu maju, jangan-jangan mau maju jadi calon presiden. Mohon maaf, saya lihat dia masuk gorong-gorong, masuk sungai, takut saya hanyut," ungkap Razman ketika itu.
Razman lantas mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
Menurutnya, ketika jadi Bupati Purwakarta, kinerja Dedi Mulyadi biasa saja.
Razman lantas meminta Dedi untuk tidak terlalu berlebihan dalam mengekspos kegiatan di masyarakat dan menanggapi permasalahan di Jawa Barat dengan lebih bijak.
"Waktu dia jadi Bupati Purwakarta enggak jago-jago amat, dia biasa-biasa saja. Jangan terlalu lebay lah. Emang dia kader Gerindra, kapan sih? Baru aja udah jangan gitu-gitu," kritik Razman.
Razman Arif Nasution juga menyoroti tindakan Dedi Mulyadi yang dianggap campur tangan dalam ranah kepolisian terkait kasus premanisme.
Dia menyebut, seharusnya masalah tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian, bukan ditangani oleh gubernur.
"Dedi seharusnya tidak turut mencampuri ranah kepolisian dalam kasus penganiayaan dan pembakaran mobil di Harjamukti, Depok. Anda selaku gubernur diberi kewenangan untuk menata pemerintahan di bidang eksekutif, tidak boleh masuk ke ranah yudikatif," jelas Razman.
Dedi Mulyadi Tak Gentar Ancaman Hercules
Sementara itu, Dedi Mulyadi merespons secara singkat namun tegas.
Dirinya menegaskan tidak akan tunduk pada tekanan dari kelompok mana pun, termasuk ormas.
“Saya tidak akan mendengarkan,” tegas Dedi, menolak tekanan yang diarahkan kepadanya.
Diketahui, awal mula memanasnya hubungan Hercules dan Dedi Mulyadi adalah ketika Gubernu Jawa Barat tersebut melontarkan pernyataan dan rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme di wilayah Jawa Barat.
Ormas GRIB Jaya Jabar merasa tersinggung dengan ucapan Dedi Mulyadi yang menyebutkan bahwa ormas hingga LSM kerap melakukan intimidasi terhadap masyarakat.
Pengacara kondang Razman Nasution yang mewakili GRIB Jaya pun memberikan ultimatum kepada Dedi Mulyadi yang dinilai mendiskreditkan citra GRIB Jaya di mata publik.
Razman awalnya meluruskan pemberitaan negatif yang beredar terkait kasus yang menyeret kader DPC GRIB Jaya Kota Depok.
Pemberitaan negatif itu yang menurutnya sangat menyudutkan GRIB Jaya itu berawal dari pernyataan Dedi Mulyadi.
Hal itu katanya melampaui batas Dedi Mulyadi sebagai seorang pejabat publik.
“Saya hadir di Medan untuk meluruskan dan meng-counter informasi yang menyudutkan Ormas dan sepertinya mengarah ke GRIB Jaya,” tegas Razman, dilansir dari Instagram Razman Nasional.
Dedi Mulyadi dinilainya sangat sinis terhadap ormas, khususnya GRIB Jaya.
Ketua Bidang Komunikasi Publik GRIB Jaya itu pun menilai Dedi Mulyadi sudah melampaui kewenangan sebagai seorang Gubernur Jawa Barat.
“Penangkapannya tidak kita persoalkan. Tapi, kita sesalkan pernyataan kepala daerah seolah-olah sangat sinis terhadap Ormas,” ujar Razman.
“Atas pesan bapak Ketum, meminta kepada Bapak Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jabar untuk bekerja sesuai dengan Tupoksi selaku Pamong Praja,” sambungnya.
“Yang perlu diingat, kewenangan masalah hukum ada di kepolisian. Kalau ada kegaduhan, ada masalah oleh kader-kader Ormas termasuk GRIB, jika itu melanggar hukum, kami persilakan pihak berwajib memprosesnya,” tegasnya.
Razman menegaskan, GRIB Jaya Jabar akan mendukung penuh pihak Kepolisian dan tidak akan mengintervensi masalah hukum yang menyeret kadernya tersebut.
Dedi Mulyadi Tak Gentar Ancaman Hercules
Sementara itu, Dedi Mulyadi merespons secara singkat namun tegas.
Dirinya menegaskan tidak akan tunduk pada tekanan dari kelompok mana pun, termasuk ormas.
“Saya tidak akan mendengarkan,” tegas Dedi, menolak tekanan yang diarahkan kepadanya.
Diketahui, awal mula memanasnya hubungan Hercules dan Dedi Mulyadi adalah ketika Gubernu Jawa Barat tersebut melontarkan pernyataan dan rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme di wilayah Jawa Barat.
Ormas GRIB Jaya Jabar merasa tersinggung dengan ucapan Dedi Mulyadi yang menyebutkan bahwa ormas hingga LSM kerap melakukan intimidasi terhadap masyarakat.
Pengacara kondang Razman Nasution yang mewakili GRIB Jaya pun memberikan ultimatum kepada Dedi Mulyadi yang dinilai mendiskreditkan citra GRIB Jaya di mata publik.
Razman awalnya meluruskan pemberitaan negatif yang beredar terkait kasus yang menyeret kader DPC GRIB Jaya Kota Depok.
Pemberitaan negatif itu yang menurutnya sangat menyudutkan GRIB Jaya itu berawal dari pernyataan Dedi Mulyadi.
Hal itu katanya melampaui batas Dedi Mulyadi sebagai seorang pejabat publik.
“Saya hadir di Medan untuk meluruskan dan meng-counter informasi yang menyudutkan Ormas dan sepertinya mengarah ke GRIB Jaya,” tegas Razman, dilansir dari Instagram Razman Nasional.
Dedi Mulyadi dinilainya sangat sinis terhadap ormas, khususnya GRIB Jaya.
Ketua Bidang Komunikasi Publik GRIB Jaya itu pun menilai Dedi Mulyadi sudah melampaui kewenangan sebagai seorang Gubernur Jawa Barat.
“Penangkapannya tidak kita persoalkan. Tapi, kita sesalkan pernyataan kepala daerah seolah-olah sangat sinis terhadap Ormas,” ujar Razman.
“Atas pesan bapak Ketum, meminta kepada Bapak Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jabar untuk bekerja sesuai dengan Tupoksi selaku Pamong Praja,” sambungnya.
“Yang perlu diingat, kewenangan masalah hukum ada di kepolisian. Kalau ada kegaduhan, ada masalah oleh kader-kader Ormas termasuk GRIB, jika itu melanggar hukum, kami persilakan pihak berwajib memprosesnya,” tegasnya.
Razman menegaskan, GRIB Jaya Jabar akan mendukung penuh pihak Kepolisian dan tidak akan mengintervensi masalah hukum yang menyeret kadernya tersebut.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar