Stok Cadangan Beras di Aceh Melimpah, Prabowo Perintahkan Bangun Gudang Darurat - Halaman all - Serambinews

SERAMBINEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto akan membangun gudang darurat milik Perum Bulog di kawasan Aceh dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Gudang darurat itu nantinya difungsikan sebagai tempat penyimpanan pangan nasional, utamanya beras.
“Sekarang yang diperintahkan oleh Bapak Presiden adalah membangun gudang di daerah-daerah yang betul diperintahkan, daerah yang gudangnya sudah full, sudah sewa gudang tapi masih kekurangan,"
"Contohnya Aceh dan NTB,” ungkap Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat jumpa pers di Jakarta, Senin (5/5/2025), sebagaimana dikutip Serambinews.com, Selasa (6/5/2025).
Saat ini, dia sebutkan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog telah melimpah.
Hingga Minggu, 4 Mei 2025, stok beras diklaim mencapai 3,5 juta ton. Kondisi ini disebut yang tertinggi selama 57 tahun sejak Bulog berdiri.
Dasar itulah yang membuat Presiden Prabowo memerintahkan Bulog membangun gudang darurat untuk menampung hasil panen.
Baca juga: Trump Guncang Hollywood! Film Luar Negeri Terancam Kena Tarif 100 Persen
Baca juga: Kisah Pria yang Pilih Jalani Vasektomi Usai Istri Alami Masalah Dengan KB: Tidak Ada Rasa Apa-Apa
“Kita tidak pernah membayangkan sebelumnya gudang-gudang Bulog penuh seperti hari ini, hingga harus mencari tambahan gudang baru,"
"Bahkan Bapak Presiden memerintahkan segera membuat gudang darurat agar Bulog mampu terus menyerap beras petani,” ujar Amran Sulaiman.
Menurut Andi, stok cadangan beras itu akan terus diperkuat dan dimonitor hingga mencapai target 4 juta ton. Dia optimistis angka tersebut akan tercapai dalam waktu dekat.
Aceh sendiri saat ini dalam keadaan surplus beras. Stok beras milik Bulog di seluruh Aceh mencapai 118 ribu ton, yang tersebar di sejumlah gudang yang ada di Aceh.
Pada Senin (5/5/2025), Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Aceh, Ihsan mengatakan, stok itu cukup untuk kebutuhan masyarakat Aceh hingga 14 bulan kedepan atau hingga 2026.
Dia menyebutkan, banyaknya stok itu karena hampir semua wilayah lumbung padi di Aceh sudah memasuki musim panen raya.
"Jumlah itu bisa terus bertambah, karena panen masih akan berlanjut," tuturnya.
Baca juga: Gebarkan Dedi Mulyadi Nular ke Sumsel, Pemkot Palembang Kirim Anak Nakal ke Raider: Wajib Militer
Baca juga: Diajak Kerja Ke Kalimantan, Warga Pidie dan Banda Aceh Tertipu, 8 Bulan tak Menerima Gaji
Sementara untuk gabah petani atau Gabah Kering Petani (GKP), hingga 4 Mei 2025, Bulog Aceh sudah menyerap 159.831 ton. Sementara target serapan tahun ini mencapai 183.171 ton.
Gabah Kering Panen adalah gabah yang baru saja dipanen dan dikeringkan, biasanya dijemur di lahan pertanian atau di penggilingan.
Bulog membeli GKP dari petani untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan. Pembelian GKP oleh Bulog dilakukan dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Ihsan mengatakan, serapan gabah kering di Aceh itu sudah mencapai 87 persen dari target.
Menurutnya, hal itu masih akan terus bertambah karena masa panen petani masih terus berlanjut.
“Kita akan terus membeli terus hasil panen petani yang ada di Aceh,"
"Sehingga para petani dapat menikmati harga gabah dengan harga tinggi Rp 6.500 per kilogram sesuai dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Ihsan.
Baca juga: Info CPNS 2025, Berikut Syarat dan Dokumen Terbaru untuk Daftar Seleksi CPNS 2025
Baca juga: Buron Dua Tahun, Pelaku Pencabulan Anak di Aceh Timur tak Berkutik Saat Ditangkap di Sebuah Warkop
Dia mengakui bahwa kondisi di Aceh saat ini sudah surplus beras. Tetapi meski demikian, pihaknya memastikan tidak akan membatasi dalam membeli gabah petani.
“Selama ada panen, kita tetap serap. Selama belum ada perintah untuk berhenti kita tetap melaksanakan pembelian gabah-gabah petani,” pungkasnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar