Dunia Internasional,
Tegaskan Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia Bukan Relokasi, Hasan Nasbi: Kita Mau Mengobati | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Sabtu, 17 Mei 2025 - 13:56 WIB
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. Foto/Binti Mufarida
- Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan
Hasan Nasbimemberikan klarifikasi terkait wacana evakuasi
warga Gaza, Palestina yang terdampak konflik dengan Israel ke Indonesia. Sebelumnya, wacana ini pernah dilontarkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Klarifikasi Hasan ini disampaikan kepada awak media setelah Ketua DPR RI Puan Maharani menolak wacana relokasi rakyat Palestina dari Gaza. Meski begitu, Hasan mengaku belum membaca lengkap pernyataan dari Puan.
"Pemerintah itu tidak merelokasi warga Palestina lho, kita mau mengobati warga Palestina yang misalnya perlu pengobatan, yang cedera, luka parah butuh pengobatan, dilakukan pengobatan di Indonesia, diperbaiki ininya (pengobatannya) di Indonesia," kata Hasan di Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).
Hasan pun menegaskan bahwa warga Palestina akan diberi pengobatan di Indonesia hingga sembuh, kemudian dikembalikan ke negaranya. Hasan juga memastikan warga Palestina tidak akan menetap selamanya di Indonesia.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Evakuasi Warga Gaza Palestina Bukan Bentuk Relokasi
"Itu pun perlu banyak syarat harus perlu persetujuan otoritas di sana, persetujuan negara-negara di sekitar, persetujuan yang bersangkutan. Dan itu (warga Palestina) tidak permanen di sini (Indonesia),” kata Hasan.
Hasan kembali menegaskan bahwa wacana tersebut bukan relokasi, melainkan adalah memberikan bantuan kemanusiaan seperti juga pengobatan hingga beasiswa sekolah.
"Jadi kita lebih ke langkah itu tindakan kemanusiaan, tindakan kemanusiaan untuk perbaiki kualitas hidup mereka. Termasuk juga itu kita tindakan kemanusiaan memberikan beasiswa buat anak-anak Palestina untuk disekolahkan di sini. Jadi bukan relokasi," jelasnya.
Hasan mengatakan bahwa warga Gaza yang dibantu kemanusiaannya oleh pemerintah bukan berarti akan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). "Ya mereka kembali dong, kan mereka tidak menjadi warga negara Indonesia, mereka kembali dong ke sana. Jadi ini bukan relokasi ini, sebuah tindakan kemanusiaan untuk membantu warga Palestina."
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh Persatuan Parlemen Negara-negara yang tergabung dalam organisasi konferensi Islam (OKI) untuk menolak gagasan merekolasi rakyat Palestina dari wilayah Gaza. Hal ini ditegaskan Puan dalam pidato di acara Inaugurasi Pembukaan Konferensi ke-19 Parliamentary Union Of the OIC Member States (PUIC) yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Puan mengatakan bahwa hari ini tengah di bawah bayang-bayang situasi yang menyedihkan di Gaza, yang menyentuh nilai kemanusiaan. "Masyarakat sipil menjadi korban perang, perempuan dan anak-anak mengalami kelaparan, rumah sakit dan sekolah juga hancur," kata Puan dalam pidatonya.
Oleh karena itu, Puan mengajak seluruh negara yang tergabung dalam OKI, harus dapat membantu dengan berbagai cara dan pengaruh yang dimiliki untuk dapat mengakhiri situasi yang tidak berperikemanusiaan di Gaza.
"Kita harus menolak gagasan merelokasi rakyat Palestina dari wilayah Gaza. Gaza adalah milik rakyat Palestina," ujarnya menegaskan.
Gaza, kata Puan, harus dibangun kembali tidak hanya dengan gedung dan tembok, tetapi juga dengan harga diri, keadilan, dan harapan.
Legislator PDIP itu mengajak seluruh parlemen harus mendorong lebih banyak negara di dunia, untuk secara resmi mengakui negara Palestina. "Kita juga harus mendorong penyelesaian konflik secara damai melalui 'Solusi Dua Negara'," pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

128.000 Warga Israel Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar