Telan Investasi Rp2 Triliun, Proyek Gas Akatara Dapat Kurangi Impor LPG - Bagian all

Proyek Akatara Gas Processing Facility (AGPF) milik Jadestone Energy (Lemang) Pte Ltd resmi beroperasi.

Telan Investasi Rp2 Triliun, Proyek Gas Akatara Dapat Kurangi Impor LPG (foto web jadestone energy)
IDXChannel - Proyek Akatara Gas Processing Facility (AGPF) milik Jadestone Energy (Lemang) Pte Ltd resmi beroperasi. Proyek ini berlokasi di Lapangan Kerja Akatara Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot mengatakan, peresmian fasilitas ini memiliki nilai strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor Liquefied Petroleum Gas (LPG).
“Patut kita syukuri bahwa Lapangan Akatara kini sudah mampu memproduksi kondensat, gas, dan LPG. Karena kalau kita liat kebutuhan LPG untuk masyarakat harus mengimpor sekitar 80 persen dari kebutuhan nasional," kata Yuliot dalam keterangan resminya, Sabtu (19/4/2025).
Yuliot menuturkan, proyek AGPF yang dioperasikan oleh Jadestone Energy ini tergolong efisien dibandingkan proyek sejenis. Dengan total investasi sekitar USD130 juta atau setara Rp2 triliun, proyek ini bisa menjadi contoh pengembangan fasilitas gas yang efektif dan dapat direplikasi di wilayah lain.
"Kalau dibandingkan dengan proyek serupa, investasi di AGPF ini relatif lebih efisien. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan di sini bisa diduplikasi di proyek-proyek (migas) lainnya dalam negeri," ujar Yuliot.
Adapun, pembangunan Proyek AGPF mencakup tiga komponen utama, yaitu pembangunan gas plant yang dilengkapi dengan fasilitas pengolahan LPG, pembangunan stasiun pengukuran gas (gas metering station), serta instalasi jaringan pipa.
Proyek ini menghasilkan tambahan kapasitas produksi sebesar 25,5 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD), 185 metrik ton LPG per hari, dan 1.098 barel kondensat per hari.
Gas yang dihasilkan dari fasilitas Akatara dikomersialkan ke PT PLN Batam. Sementara produk LPG dipasok ke dua pembeli utama, yakni PT Pertamina Patra Niaga dan PT Kimia Yasa.
Sebagai informasi, Jadestone Energy plc merupakan perusahaan hulu migas independen yang berfokus di kawasan Asia-Pasifik. Perusahaan ini memiliki portofolio aset migas yang telah berproduksi di beberapa negara, termasuk Australia, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
(Fiki Ariyanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar