Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Suriah Yordania

    Terungkap, Raja Yordania Sempat Peringatkan AS untuk Tak Bunuh Presiden Suriah Sebelum Bertemu Trump - Kompas TV

    4 min read

     Dunia Internasional,

    Terungkap, Raja Yordania Sempat Peringatkan AS untuk Tak Bunuh Presiden Suriah Sebelum Bertemu Trump

    Kompas.tv - 17 Mei 2025, 11:07 WIB

    terungkap-raja-yordania-sempat-peringatkan-as-untuk-tak-bunuh-presiden-suriah-sebelum-bertemu-trump

    WASHINGTON, KOMPAS.TV - Raja Yordania, Raja Abdullah II ternyata sempat memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tak membunuh Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa.

    Hal itu terjadi sebelum Al-Sharaa akhirnya bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pertengahan pekan ini.

    Adanya peringatan Raja Abdullah II tersebut diungkapkan oleh Senator Demokrat Jeanne Shaheen.

    Baca Juga: Trump Desak Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel, Imbalannya Pencabutan Sanksi

    Pernyataan senator AS itu mengungkapkan adanya permusuhan mendalam terhadap Al-Sharaa di beberapa kalangan pemerintahan Trump.

    Pernyataan itu pun menggambarkan lagi pernyataan Trump bahwa ia telah melobi langsung para pemimpin asing untuk memberi Al-Sharaa kesempatan, sementara para penasihatnya sendiri bersikap skeptis.

    “Saya merasa khawatir dengan beberapa rumor yang saya dengan di beberapa kalangan kebijakan luar negeri pemerintahan bahwa salah satu opsi yang disarankan adalah pembunuhan pemimpin baru pemerintah Ahmed Al-Sharaa,” ujar Shaheen dalam sidang Senat, Kamis (15/5/2026) dikutip dari Middle East Eye.

    Menurut Shaheen, Raja Abdullah II mendengar rumor tentang rencana pembunuhan Al-Sharaa itu.

    Sang pemimpin Yordania itu pun langsung melontarkan peringatan terhadap upaya tersebut.

    “Salah satu hal yang disampaikan Raja Abdullah kepada kami adalah bahwa perubahan kepemimpinan seperti itu akan menciptakan perang saudara besar-besaran di Suriah,” kata Shaheen mengutip perkataan Raja Abdullah II.

    “Itu tidak akan baik untuk memanfaatkan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan negara itu,” ujarnya.

    Shaheen bertemu Raja Abdullah II di Washington DC, pada bulan ini.

    Hal itu menyiratkan bahwa pembicaraan itu dilakukan tak lama sebelum Trump membatalkan sanksi ke Suriah dan bertemu Al-Sharaa.

    Shaheen menyampaikan pernyataan tersebut saat mewawancarai Joel Rayburn, calon Wakil Menteri Luar Negeri Trump untuk Timur Dekat, posisi teratas Timur Tengah di Departemen Luar Negeri.

    Pengakuan Shaheen ini mengejutkan, mengingat Trump juga mengagetkan pejabat seniornya sendiri dan Israel, dengan mengumumkan pencabutan semua sanksi terhadap Suriah.

    Baca Juga: Mahkamah Agung AS Gagalkan Upaya Trump Gunakan Undang-Undang Musuh Asing dalam Deportasi

    Trump kemudian mengadakan pertemuan dengan Al-Sharaa di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (14/5/2025).

    Sementara itu, Rayburn mengomentari opsi tentang rencana pembunuhan Al-Sharaa tersebut.

    “Saya tak familiar dengan upaya seperti itu, namun jelas itu tak sejalan dengan keinginan presiden, atau gambarannya mengenai Al-Sharaa di beberapa hari terakhir,” ucapnya.

    Kami memberikan ruang untuk
    Anda menulis

    Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

    Daftar di sini

    Sumber : Middle East Eye


    Komentar
    Additional JS